Yahoo Akuisisi Artifact, Aplikasi Berita Buatan Pendiri Instagram

- Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Yahoo, mengumumkan aksi korporasi terbarunya. Yahoo mengakuisisi Artifact, sebuah aplikasi agregator berita buatan pendiri Instagram.
Artifact yang didukung kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) ini dibuat oleh Mike Krieger dan Kevin Systrom.
"Hari ini Yahoo mengumumkan telah mengakuisisi Artifact, platform agregasi dan penemuan berita berbasis AI buatan pendiri Instagram," demikian keterangan Yahoo mengumumkan akuisisinya lewat situs resmi perusahaan, Yahooinc.com.
Namun, baik pihak Yahoo maupun Artifact tidak mengungkapkan nilai akuisisi yang disepakati.
Akuisisi Yahoo atas Artifact hanya meliputi teknologinya saja, tidak termasuk dengan tim di balik platform agregasi berita itu. Kevin Systrom dan Mike Krieger akan menjadi penasihat khusus Yahoo, tetapi tidak pula bergabung ke perusahaan.
Baca juga: Pendiri Instagram Bikin Medsos Baru “Artifact”, TikTok dalam Bentuk Teks
Sementara, lima karyawan Artifact lainnya sudah mendapat pekerjaan lain atau mengambil cuti.
Setelah diakuisisi, Artifact tidak lagi beroperasi sebagai aplikasi mandiri. Sebagai gantinya, teknologi Artifact akan diintegrasikan ke semua layanan milik Yahoo termasuk aplikasi Yahoo News.
Integrasi itu menurut Yahoo akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang.
Adapun Artifact baru diluncurkan pada Januari 2023. Namun, platform ini ditutup oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger hanya setahun setelahnya, Januari 2024.
Alasannya karena Artifact dinilai tidak mendapat peluang cukup besar di pasar, sehingga terkendala mendapat investasi jangka panjang.
Kedua pendiri Instagram itu yang menjadi investor Artifact selama platform itu eksis sekitar satu tahun. Mereka awalnya optimistis bisa terus maju karena menjalankan bisnis yang cukup ramping.
Saat mengumumkan penutupan Artifact, dua sosok kunci platform agregasi berita ini tidak menawarkan Artifact ke perusahaan lain. Seiring waktu, Systorm melakukan diskusi dengan sekitar 10 perusahaan termasuk Yahoo.
Baca juga: Yahoo PHK 1.600 Karyawan
Siapa sangka banyak di antara 10 perusahaan itu yang antusias dengan Artifact karena dinilai bisa menjadi salah satu yang menarik di tengah zaman serba AI.
Pada akhirnya Yahoo meminang Artifact setelah mengetahui penutupan platform tersebut, dihimpun KompasTekno dari The Verge, Rabu (3/4/2024).
General Manager Yahoo News, Kat Downs Mulder berkata bahwa Yahoo sudah lama berupaya mengembangkan cara personalisasi dan rekomendasi, sehingga menemukan kecocokan. Apalagi Yahoo News memiliki 185 juta lebih pengunjung setiap bulannya, sehingga teknologi Artifact bisa dirasakan banyak pengguna dibanding saat Artifact berdiri sendiri.
Terkini Lainnya
- Sejarah dan Asal-usul Bug di Komputer serta Jenis-jenisnya
- Masih Pakai iPhone 6s? Ini Risikonya
- Korban iPhone Hilang Gugat Apple Rp 84 Miliar
- Samsung Rilis Lagi Antarmuka One UI 7, Ini Daftar 10 HP Galaxy yang Kebagian
- Cara Cepat Lihat Jumlah Dislike Video YouTube
- Smartphone Huawei Enjoy 80 Resmi, Bawa Baterai Jumbo Harga Rp 2 Jutaan
- Facebook Dianggap Ketinggalan Zaman, Meta Susah Payah Cari Solusinya
- Cara Scan Dokumen di WhatsApp Langsung, Praktis dan Cepat
- Kartu Grafis Nvidia GeForce RTX 5060 Ti Dijual di Indonesia, Harga Rp 7 Jutaan
- Cara Mengetahui Waktu Upload File di Google Drive dengan Mudah
- HP Vivo T4 5G Meluncur dengan Baterai 7.300 mAh dan Desain Kamera "Flagship"
- Cara Buat Jadwal Event di Chat Pribadi WhatsApp
- Game "The Elder Scrolls IV: Oblivion Remastered" Resmi, Bisa Dimainkan Gratis di PC Game Pass
- Smart TV Samsung X8F Mini LED Meluncur, Dilengkapi AI DeepSeek
- Mengenal Bombardiro Crocodillo, Tralalero Tralala, dll yang Viral di TikTok
- Telegram Rilis Akun Bisnis seperti WhatsApp, Ini Fitur-fiturnya
- Selamat Ulang Tahun Gmail, Dulu Dikira "April Mop" Sekarang Berusia 20 Tahun
- Daftar HP dan Tablet Xiaomi yang Kebagian HyperOS mulai April Ini
- iPhone dan iPad Ini Resmi Masuk Daftar Perangkat Kuno
- Microsoft Pisahkan Langganan Office 365 dan Teams