Microsoft Pisahkan Langganan Office 365 dan Teams
- Microsoft resmi memisahkan platform kolaborasi dan komunikasi "Teams" dari paket bundel Office 365 secara global.
Dalam blog resminya, Microsoft menyebut perubahan kebijakan ini berlaku untuk pelanggan komersial seperti (Enterprise, Business, dan Frontline) mulai Senin (1/4/2024). Sementara paket langganan khusus konsumen, akademik, pemerintah Amerika Serikat, dan paket nirlaba saat ini tidak terpengaruh.
Karena sekarang dipisah, Microsoft kini menawarkan paket software produktivitas Office/Microsoft 365 tanpa Teams serta paket baru "Microsoft Teams Enterprise" standalone (mandiri) seharga 5,25 dollar AS (sekitar hampir Rp 84.000) per bulan.
Harga langganan Microsoft Teams Enterprise tersebut lebih murah dari pesaingnya seperti Slack Pro seharga 7,25 dollar AS (sekitar Rp 115.700) per bulan dan Slack Business+ seharga 12,50 dollar AS (setara Rp 199.439) per bulan.
Pelanggan baru Office/Microsoft 365 Enterprise kini harus membeli dua paket langganan, yakni satu suite Microsoft 365 (tanpa Teams) atau Office 365 (tanpa Teams), ditambah paket Microsoft Teams Enterprise.
Sementara pelanggan lama yang sudah berlangganan rangkaian Microsoft 365 atau Office 365 dengan Teams akan memiliki opsi baru.
Mereka dapat terus menggunakan, memperbarui, meningkatkan, dan menyesuaikan langganan mereka seperti sebelumnya. Opsi barunya, mereka kini juga dapat beralih ke suite tanpa Teams saat melakukan perpanjangan langganan.
Baca juga: Rapat di Microsoft Teams Bisa Dibantu ChatGPT
Harga paket Office tanpa Teams kini berkisar antara 7,75 dollar AS hingga 54,75 dollar AS, tergantung paket mana yang pelangan pilih. Selengkapnya, berikut harga langganan Office 365 dan Microsoft 365 tanpa Teams:
Alasan Teams dipisah
Microsoft pertama kali memperkenalkan Teams sebagai aplikasi pelengkap rangkaian Office 365 pada tahun 2016. Sealama 8 tahun hadir, Teams dilaporkan telah mengumpulkan lebih dari 320 juta pengguna.
Microsoft telah lama mengizinkan bisnis membayar Teams secara terpisah. Namun, Microsoft juga menawarkan layanan video conference Teams yang dibundel dalam rangkaian Office 365 yang sangat populer.
Dengan paket bundel, pelanggan secara teknis bisa mendapatkan banyak layanan produktivitas Office/Microsoft 365 sekaligus Microsoft Teams dengan harga yang lebih murah.
Namun, di sisi lain, layanan Teams yang dimasukkan ke paket bundel Office 365 ini membuat beberapa pesaing "panas". Pasalnya, sebagai perusahaan teknologi raksasa dengan pasar yang besar, Microsoft dianggap memanfaatkan posisinya secara tidak adil untuk mendapatkan keunggulan kompetitif untuk Teams.
Baca juga: Drama PHK 3.700 Karyawan Twitter, Langsung Dilarang ke Kantor dan Ditendang dari Slack
Platform kolaborasi dan komunikasi pesaing Microsoft Teams, Slack, yang dimiliki oleh Salesforce, pernah menyebut tindakan Microsoft sebagai “ilegal” di masa lalu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TechCrunch.
Slack menuduh bahwa perusahaan pembuat sistem operasi Windows itu memaksa instalasi Teams kepada pelanggan melalui rangkaian produktivitas (Office/Microsoft 365) yang mendominasi pasar dan menyembunyikan biaya sebenarnya dari layanan obrolan dan video.
Pantauan KompasTekno, pelanggan Enterprise di Indonesia sudah bisa melihat paket Microsoft 365 tanpa Teams di situs resmi Microsoft untuk pasar Indonesia.
Saat ini, belum terlihat paket baru "Microsoft Teams Enterprise" standalone (mandiri) seharga 5,25 dollar AS (sekitar hampir Rp 84.000) per bulan. Namun, ada opsi untuk berlangganan Microsoft Teams Essentials seharga 2 dollar AS (kira-kira hampir Rp 32.000) per bulan.
Perbedaannya, Microsoft Teams Enterprise menyediakan fitur rapat, obrolan, panggilan (VOIP), dan kolaborasi tanpa batasan jumlah kursi dan batasan 1.000 kursi untuk peserta rapat.
Microsoft Teams Essentials tetap tidak berubah dengan fitur rapat, obrolan, panggilan (VOIP), dan kolaborasi untuk pelanggan di seluruh dunia dengan hingga 300 pengguna, serta batas peserta rapat 300 kursi.
Terkini Lainnya
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Kapan Sebaiknya Reset Pabrik pada HP? Begini Penjelasannya
- Ciri-ciri Penipuan di WhatsApp dan Cara Menghindarinya
- Kapan Harus Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- Gmail Hampir Penuh? Begini Cara Cek Penyimpanannya
- Cara Menghapus Akun Google di HP dengan Mudah dan Cepat
- Tabel Spesifikasi Realme Note 60x dan Harganya, Mulai Rp 1 Jutaan
- Sah, Pemblokiran TikTok di AS Dekati Kenyataan
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- AS Perketat Ekspor Chip AI, Kuota GPU untuk Indonesia "Cuma" Sekian
- 10 Emoji Ini Sering Disalahartikan, Simak Makna Sebenarnya
- Tanda-tanda Google Search Mulai Ditinggalkan
- Fungsi Factory Reset di HP yang Perlu Diketahui
- ChatGPT Kini Bisa Digunakan Tanpa Perlu Daftar Akun
- AI Juga Butuh "Puasa"
- OnePlus Nord CE 4 Meluncur dengan Snapdragon 7 Gen 3
- 3 Cara Beli Tiket Kapal Feri Online untuk Mudik Lebaran 2024
- "Raja Kripto" Sam Bankman-Fried Dijatuhi Hukuman 25 Tahun Penjara