WhatsApp Bisa Beri Tahu Chat Pengguna Aman dari Peretas atau Tidak
- Percakapan di WhatsApp baik chat maupun voice call, dilindungi oleh sistem keamanan enkripsi end-to-end (E2E). Dengan sistem keamanan ini, percakapan di WA terlindung dari peretas dan kebocoran data.
Untuk meyakinkan penggunanya, WhatsApp kini memberi tahu pengguna apakah chat yang ia lakukan terlindungi enkripsi end-to-end atau tidak. Enkripsi end-to-end di WhatsApp sendiri memang dapat dinyalakan atau dimatikan.
Tanda aman atau tidaknya chat akan berupa tulisan yang dibubuhkan WhatsApp tepat di bawah nama kontak atau grup dalam tampilan obrolan WA. Namun, teks itu tidak akan terus menerus muncul, melainkan hanya dalam beberapa detik saja.
Sebelumnya, ruang di bawah nama kontak diisi oleh keterangan kapan terakhir kali pengguna membuka aplikasi WhatsApp alias "last seen". Nah, dengan hadirnya fitur ini, ruang itu memuat beberapa informasi meliputi teks enkripsi dan last seen secara bergantian.
Baca juga: WhatsApp Rilis Stiker Khusus Ramadhan di Indonesia, Begini Cara Download-nya
Perlu diketahui bahwa sistem keamanan enkripsi menggunakan kode unik untuk mentransfer informasi atau data, sehingga informasi atau isi pesan tidak bisa dipahami dengan mudah oleh pihak yang tidak berwenang.
WhatsApp sebenarnya sudah memasang sistem keamanan ini untuk melindungi pesan yang dikirim antar pengguna. Hanya saja, pihak WhatsApp ingin memudahkan pengguna mengindentifikasi chat yang dienkripsi.
Fitur ini baru digulirkan WhatsApp untuk sejumlah pengguna beta Android versi 2.24.6.11 lewat Google Play Store. Fitur yang sama juga akan dirilis ke lebih banyak pengguna dalam beberapa minggu lagi, dihimpun KompasTekno dari WABetaInfo, Rabu (13/3/2024).
Apa itu enkripsi WhatsApp?
Secara sederhana, enkripsi adalah sebuah metode yang memungkinkan sebuah informasi "terkunci".
Dirangkum dari Search Security, pesan terbuka (plaintext) yang dienkripsi, akan diubah ke dalam sebuah kode acak rahasia sehingga informasi sebenarnya tidak bisa dibaca. Metode itu disebut pula dengan kriptografi. Dalam dunia komputer, pesan yang terenkripsi disebut ciphertext.
Formula yang digunakan untuk mengunci dan membuka kunci ciphertext disebut algoritma enkripsi alias ciphers. Di dalam cipher itu terdapat variabel unik.
Apabila di tengah pengiriman pesan terenkripsi ada penyusup yang tidak sah dan ingin mengintip isi pesan, si penyusup harus menebak sandi mana yang digunakan pengirim untuk mengenkripsi pesan tersebut serta variabel mana yang digunakan sebagai kunci untuk membuka pesan.
Tingkat kesulitan inilah yang membuat enkripsi menjadi sistem keamanan yang diunggulkan saat ini. Banyak data sensitif dilindungi dengan sistem enkripsi, seperti data dari pemerintah dan militer.
Namun dewasa ini, sistem enkripsi digunakan pula untuk melindungi data yang disimpan di dalam komputer dan penyimpanan perangkat. Termasuk data yang transit melalui jaringan.
Baca juga: 3 Trik Menambahkan Musik ke Status WhatsApp
Enkripsi dari ujung ke ujung
Sistem enkripsi ada beberapa macam. Salah satunya adalah end-to-end encryption atau enkripsi dari ujung ke ujung. Sistem ini menjamin bahwa pesan yang dikirim antara dua pihak, tidak dapat diintip oleh peretas yang mencegat jalur komunikasi.
Terkini Lainnya
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Kapan Sebaiknya Reset Pabrik pada HP? Begini Penjelasannya
- Ciri-ciri Penipuan di WhatsApp dan Cara Menghindarinya
- Kapan Harus Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- Gmail Hampir Penuh? Begini Cara Cek Penyimpanannya
- Cara Menghapus Akun Google di HP dengan Mudah dan Cepat
- Tabel Spesifikasi Realme Note 60x dan Harganya, Mulai Rp 1 Jutaan
- Sah, Pemblokiran TikTok di AS Dekati Kenyataan
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- AS Perketat Ekspor Chip AI, Kuota GPU untuk Indonesia "Cuma" Sekian
- Smartphone ZTE Blade A54 Rilis di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- "PUBG Mobile" Digelar di Esports World Cup Riyadh, Hadiah Rp 47 Miliar
- Harga Bitcoin Tembus Rekor Baru Rp 1,1 Miliar
- Instagram Lampaui TikTok, Jadi Aplikasi Paling Banyak Diunduh
- X Rilis Fitur Articles, Bisa Menulis Twit Sepanjang Artikel Blog