Ini Daftar AI yang Paling Sering Digunakan Sepanjang 2023
- Outlet pembuat infografis dan daftar terbaik dari beragam produk di dunia, yakni Visual Capitalist, merilis daftar peralatan (tools) kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang paling banyak dipakai sepanjang 2023 lalu.
Data ini diambil dari situs layanan penulisan konten berbasis AI WriterBuddy dan platform investasi Coatue. Selain merilis daftar tools AI paling populer, Visual Capitalist juga mencatat siklus adopsi teknologi terkini dan perangkat lunak yang sering digunakan.
Bicara soal daftar tools AI paling populer, chatbot berbasis kecerdasan buatan bikinan OpenAI, ChatGPT menempati posisi pertama sebagai tool AI paling banyak dipakai sepanjang tahun 2023.
ChatGPT mendominasi jumlah kunjungan web di bidang industri AI dengan lebih dari 60 persen kunjungan sejak September 2022 hingga Agustus 2023, menghasilkan 14,6 miliar visits ke situs web mereka.
Sebagai perbandingan, posisi kedua diduduki oleh Character.AI, yang mendulang 3,8 miliar kunjungan ke situs web, atau sekitar 15,8 persen kunjungan.
Baca juga: ChatGPT Plus Moncer, Pendapatan OpenAI Tembus Rp 24 Triliun pada 2023
Adapun Character.AI merupakan chatbot yang bisa diajak berinteraksi layaknya sedang mengobrol dengan sesama manusia. Pengguna bisa mengobrol dengan karakter bot fiksi seperti karakter game Mario, dan karakter bot fiksi tokoh publik seperti Elon Musk.
Selanjutnya, peringkat ketiga diamankan oleh alat penulisan konten berbasis AI Quillbot. Quillbot mengumpulkan 1,1 miliar kunjungan web atau sekitar 4,7 persen total kunjungan web di industri AI.
Selain ketiga model bahasa besar (large language model/LLM) di atas, ada pula pengolah teks menjadi gambar (image generator) Midjourney yang menduduki posisi keempat dengan 500,4 juta kunjungan web atau sekitar 2,1 persen kunjungan.
Lalu, terdapat Hugging Face, yakni komunitas open source yang menyediakan ratusan model AI unik, yang terdiri dari LLM, image generator, dan tool AI gratis lainnya. Hugging Face mengumpulkan 316,6 juta kunjungan web atau sekitar 1,3 persen kunjungan.
Chatbot AI Google Bard menempati posisi keenam dengan 241,6 juta kunjungan web atau sekitar satu persen. Kemudian ada layanan penulisan cerita NovelAI dengan 238,7 juta kunjungan web atau sekitar satu persen kunjungan.
Posisi kedelapan hingga kesepuluh secara berurutan diduduki oleh software editing video CapCut (203,8 juta kunjungan atau 0,8 persen), chatbot JanitorAI (192,4 juta kunjungan atau 0,8 persen), serta image generator CivitAI (177,2 juta kunjungan atau 0,7 persen).
Selengkapnya, berikut ini rangkuman daftar tools AI paling populer tahun 2023, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Visual Capitalist, Selasa (30/1/2024):
Baca juga: Google Chrome di Windows dan Mac Dapat Suntikan AI
Tools AI | Total kunjungan web (Dari September 2022 hingga Agustus 2023) | Total pangsa industri |
1. ChatGPT | 14,6 miliar | 60,2 persen |
2. Character.AI | 3,8 miliar | 15,8 persen |
3. QuillBot | 1,1 miliar | 4,7 persen |
4. Midjourney | 500,4 juta | 2,1 persen |
5. Hugging Face | 316,6 juta | 1,3 persen |
6. Google Bard |
241,6 juta | 1,0 persen |
7. NovelAI | 238,7 juta | 1,0 persen |
8. CapCut | 203,8 juta | 0,8 persen |
9. JanitorAI | 192,4 juta | 0,8 persen |
10. CivitAI | 177,2 juta | 0,7 persen |
AI masih dalam tahap adopsi awal
Seperti yang disinggung sebelumnya, Visual Capitalist juga membahas siklus adopsi teknologi terkini.
Menurut situs tersebut, meski AI masih dalam tahap adopsi awal, teknologi ini sudah memproduksi berbagai tools yang mengumpulkan miliaran kunjungan dan ribuan pengguna yang membayar untuk mendapatkan versi premium.
Adapun versi premium menghadirkan fitur tambahan untuk produk yang digunakan, atau biasanya AI yang lebih pintar.
Dalam adopsi teknologi AI di Amerika Serikat, tercatat bahwa software atau perusahaan yang mendefinisikan industri AI adalah OpenAI, Bard, dan Bing.
Baca juga: Demi AI Setara Manusia, Mark Zuckerberg Borong 350.000 GPU Nvidia
Sementara itu, siklus adopsi teknologi smartphone didefinisikan oleh Airbnb, Uber, Doordash, dan TikTok. Terakhir, siklus adopsi teknologi internet didefinisikan oleh Amazon, Google, LinkedIn, YouTube, dan Facebook.
Kembali bicara soal AI, Visual Capitalist percaya bahwa ke depannya akan lebih banyak tools atau produk AI yang unik dan lebih mumpuni.
Terkini Lainnya
- Game "Microsoft Flight Simulator 2024" Resmi Rilis, Ini Harganya di Indonesia
- Oppo Hadirkan AI Gemini dan "Circle-to-Search" di ColorOS 15
- Cara Mengembalikan Akun Facebook yang Hilang dengan Mudah dan Praktis
- iPhone 16 Masih Dilarang, Apple Janji Tambah Investasi 10 Kali Lipat
- Sleep atau Shutdown Laptop, Mana yang Lebih Baik Digunakan Pengguna?
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Microsoft Umumkan Windows 365 Link, PC Kecil Berbasis Cloud Mirip Mac Mini
- Samsung Galaxy A16 5G Rilis di Indonesia, HP "Panjang Umur" Harga Rp 3 Jutaan
- Siasat Apple buat Jualan iPhone 16 di Indonesia, dari Minta Audiensi hingga Nego Investasi
- Ada Lubang Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Download iOS 18.1.1
- Rumor Samsung Galaxy S25 Versi Tipis Menyeruak
- Oppo Reno 13 Belum Dirilis, tapi Sudah Siap Masuk Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- Robot Manusia Ikut Lari "Half Marathon", Finish dengan Sekali Isi Baterai
- Tanda iPhone 16 Dijual Resmi di Indonesia Menguat, Ini Janji Apple
- Realme 12 Pro Plus Meluncur, Bawa Sensor Kamera Warisan HP Flagship
- Realme 12 Pro Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Kamera Telefoto
- Sejarah Friendster, Media Sosial "Sepuh" yang Kabarnya Mau “Come Back”
- X Twitter Buka 100 Lowongan Pekerjaan untuk Tim Keamanan Konten
- Iseng Kirim Chat soal Bom di Bandara, Mahasiswa Terancam Denda Rp 2 Miliar