Sejarah Friendster, Media Sosial "Sepuh" yang Kabarnya Mau “Come Back”
- Media sosial Friendster, yang populer di awal tahun 2000-an, kini tengah menjadi perbincangan di X (dulu Twitter) dan TikTok. Media sosial lawas atau "sepuh" -meminjam istilah gaul saat ini- dikabarkan akan "come back" alias aktif kembali.
Media sosial yang dulu pernah diadu dengan Facebook ini telah tutup layanan sejak tahun 2015 lalu.
Kendati demikian belum ada info resmi terkait kembalinya Friendster. Sejauh ini tanda-tanda kembalinya Friendster baru didapat dari laman friendster.com yang sudah aktif dan membuka early access atau pendaftaran awal.
Pada laman resmi tersebut, antarmuka situs menampilkan kolom e-mail. Pengguna yang penasaran, bisa mendaftar sebagai waitlist (daftar tunggu) dengan mengisi kolom e-mail yang tersedia.
Sedangkan pengguna yang masih mengingat akun e-mail Friendster mereka dapat mengklik pada bagian “Already have an account? Sign in here”.
Hingga artikel ini dibuat, telah tercatat 124991 telah masuk daftar tunggu untuk bisa mengakses Friendster lebih duluan.
Nah, di media sosial X maupun TikTok, warganet merespons rumor kembalinya Friendster ini. Ada yang mengajak untuk mendaftar lebih awal, ada juga yang bernostalgia.
Salah satunya dibahas oleh akun base di X @tanyakanrl, yang menanyakan apakah dulu ada yang pernah menggunakan Friendster?
???? Siapa yang dulunya punya akun friendster??? pic.twitter.com/EiRYAunIP7
— Tanyarl ???? (@tanyakanrl) January 28, 2024
Lantas, bagaimana sejarah Friendster, media sosial yang sempat populer dan menjadi favorit warganet?
Baca juga: Menjajal Friendster Baru, Bisa Ketemu Teman FS Lama?
Sejarah Friendster
Friendster adalah salah satu situs jejaring sosial yang pertama kali muncul dan populer pada awal tahun 2000-an. Situs ini diluncurkan pada tahun 2002 oleh Jonathan Abrams dan menjadi salah satu pelopor konsep jejaring sosial online.
Friendster memungkinkan penggunanya untuk membuat profil pribadi, terhubung dengan teman-teman, dan berinteraksi dengan orang lain melalui pesan, komentar, dan fitur lainnya.
Di puncak popularitasnya, Friendster memiliki jutaan pengguna di seluruh dunia. Pada 2008, platform ini memiliki 115 juta pengguna yang terdaftar dan berkembang, khusunya di kawasan Asia.
Perkembangan Friendster
Dirangkum dari laman demystifyasia, pada tahun 2002, Friendster berhasil mendapatkan dana pertamanya sebesar 12 juta dollar AS dari investor seperti Kleiner Perkins Caufield & Byers, Benchmark Capital, dan beberapa investor pribadi lainnya.
Dana ini digunakan untuk mengembangkan dan memperluas situs jejaring sosial mereka.
Kemudian, pada tahun 2006, Friendster kembali mendapatkan tambahan dana sebesar 3 juta dollar AS dari perusahaan yang sama, yaitu Kleiner Perkins Caufield & Byers dan Benchmark Capital. Dana ini dimaksudkan untuk membantu Friendster mengatasi beberapa tantangan dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Pada tahun yang sama, Friendster juga berhasil mengumpulkan dana sebesar 10 juta dollar AS melalui putaran pendanaan yang dipimpin oleh DAG Ventures. Dana ini membantu mereka untuk terus mengembangkan platform dan meningkatkan fitur-fitur yang ada.
Terkini Lainnya
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Kapan Sebaiknya Reset Pabrik pada HP? Begini Penjelasannya
- Ciri-ciri Penipuan di WhatsApp dan Cara Menghindarinya
- Kapan Harus Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- Gmail Hampir Penuh? Begini Cara Cek Penyimpanannya
- Cara Menghapus Akun Google di HP dengan Mudah dan Cepat
- Tabel Spesifikasi Realme Note 60x dan Harganya, Mulai Rp 1 Jutaan
- Sah, Pemblokiran TikTok di AS Dekati Kenyataan
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- AS Perketat Ekspor Chip AI, Kuota GPU untuk Indonesia "Cuma" Sekian
- X Twitter Buka 100 Lowongan Pekerjaan untuk Tim Keamanan Konten
- Iseng Kirim Chat soal Bom di Bandara, Mahasiswa Terancam Denda Rp 2 Miliar
- Fossil Keluar dari Bisnis Smartwatch
- Apple Izinkan Aplikasi Streaming Game Beredar di App Store
- X Twitter Blokir Pencarian "Taylor Swift", Buntut Kasus Deepfake AI