cpu-data.info

Telkomsel Ventures Bakal Gelar Pendanaan Lagi, Ini Startup yang Diincar

Ilustrasi logo Telkomsel Ventures.
Lihat Foto

JAKARTA, - Perusahaan permodalan Telkomsel Ventures (dahulu Telkomsel Mitra Inovasi/TMI) akan menggelar program pendanaan unggulan (flagship fund) mereka yang kedua pada 2023 ini.

Program itu hadir sebagai lanjutan dari flagship fund perdana Telkomsel Ventures yang mereka lakukan pada 2020 lalu, di mana anak perusahaan operator seluler Telkomsel tersebut sudah mengucurkan dana komitmen sebesar 40 juta dollar AS (sekitar Rp 623 miliar) kepada 17 startup terpilih.

Nah, untuk flagship fund yang kedua, Chief Executive Officer (CEO) Telkomsel Ventures, Mia Melinda mengatakan pihaknya kini akan lebih disiplin dan hati-hati mencari startup potensial.

Sebab, Telkomsel Ventures ingin mendanai startup yang memiliki fundamental bisnis yang kokoh, bagus, dan konsisten dari awal startup tersebut dirintis.

Baca juga: Telkomsel Mitra Inovasi Resmi Rebrand Jadi Telkomsel Ventures

"Di flagship fund yang kedua nanti, kami akan mencari startup yang sudah memiliki skema atau rencana pendapatan dan keuntungan (path to profitability) yang jelas, serta model monetisasi yang konsisten," jelas Mia di sela acara "TMI Rebranding: Telkomsel Ventures" yang digelar di Energy Building, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (23/11/2023).

Mia menjelaskan keharusan memiliki fundamental bisnis dan model pendapatan yang jelas adalah hal terpenting untuk dimiliki startup baru saat ini. Karena, konteks atau kondisi pasar saat sekarang sudah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

"Di tahun 2023 ini, bisa kami bilang cost of capital alias modal untuk mengoperasikan perusahan atau startup sudah lebih tinggi, dan ini dibarengi dengan 'Tech Winter', sebuah momen di mana startup sulit mencari pendanaan," kata Mia.

"Di sisi lain, pada tahun 2019, 2020, 2021 lalu, cost of capital bisa dibilang masih 'murah', terlebih saat itu kondisi pasar sedang 'bullish', sebuah momen di mana para investor percaya bahwa kondisi pasar akan terus meningkat," imbuh Mia.

Oleh karena itu, Telkomsel Ventures, lanjut Mia, saat ini akan lebih teliti ketika memilih startup yang ingin didanai.

Hal ini disebabkan karena perusahaan tersebut ingin startup yang mereka danai terus tumbuh secara konsisten dalam jangka panjang, alias tidak gagal di tengah jalan.

Chief Executive Officer (CEO) Telkomsel Ventures, Mia Melinda di sela acara TMI Rebranding: Telkomsel Ventures yang digelar si Energy Building, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (23/11/2023). /Bill Clinten. Chief Executive Officer (CEO) Telkomsel Ventures, Mia Melinda di sela acara TMI Rebranding: Telkomsel Ventures yang digelar si Energy Building, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (23/11/2023).

Mia tak menyebutkan berapa total pendanaan yang akan dikucurkan Telkomsel Ventures di flagship fund kedua ini, begitu juga informasi terkait kapan program tersebut sebenarnya akan dilangsungkan di tahun ini, mengingat 2023 tinggal hitungan bulan.

Namun yang jelas, mereka saat ini mencari sejumlah startup yang fokus di tiga sektor, yaitu Digital Lifestyle, Digital Enablement, dan Emerging Technology, baik dari lokal maupun asing.

Untuk startup asing, mereka mencari startup yang menjadikan Indonesia sebagai wilayah penting dalam ekspansi bisnis mereka.

Adapun startup-startup tersebut termasuk ke dalam perusahaan rintisan yang masih dalam tahap awal (early stage) namun sudah memiliki produk atau layanan yang sudah berjalan (minimun viable product/MVP) dan path to profitability yang jelas.

Seperti disebutkan di atas, Telkomsel Ventures sebelumnya sudah menyelesaikan program investasi perdananya pada flagship fund pertama di tahun 2020 dengan total dana komitmen 40 juta dollar AS (sekitar Rp 623 miliar) yang telah diinvestasikan ke dalam 17 perusahaan di Asia Tenggara dan Amerika Utara.

Beberapa startup yang mendapatkan pendanaan di antaranya seperti Evermos startup e-commerce sosial yang fokus pada produk halal, Halodoc salah satu startup kesehatan terbesar di Indonesia, PrivyID startup KYC digital, Sekolahmu platform pembelajaran terpadu, Edenfarm startup rantai pasokan pertanian, hingga FinAccel perusahaan induk startup fintech Indonesia Kredivo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat