Skema MOCN Rangsang Merger Operator Seluler
SKEMA kerja sama (sharing) prasarana seluler, umum dimanfaatkan beberapa operator internasional. Malaysia dan Hongkong melaksanakannya sejak awal dekade lalu.
Skema yang disebut sebagai MOCN (multi operator core network) atau juga MORAN (multi operator radio access network) diakui sangat menghemat biaya.
MOCN memungkinkan operator jaringan menyediakan akses ke jaringan akses radio tunggal oleh operator lain. Setiap operator mengoperasikan jaringan intinya sendiri, termasuk satu atau lebih node independen.
Dalam skema MORAN, semua yang ada di RAN (antena, menara, situs, daya) dibagi antara dua atau lebih operator.
Dengan MOCN, dua atau lebih jaringan inti berbagi RAN yang sama, artinya operator saling berbagi, yang membuat operator lebih mempercepat proses konsolidasi.
Skema berbagi jaringan seperti ini membuat bagi-bagi pendapatan (revenue sharing) yang selama ini banyak dipersoalkan (terutama oleh operator papan atas) dapat dieliminir.
Pendapatan satu jaringan yang digunakan dua operator yang merger akan masuk ke satu pintu, BHP (biaya hak penggunaan) frekuensi juga hanya dibayarkan satu operator.
Menurut pengalaman berbagai operator yang telah melakukan network sharing dengan skema MOCN, sharing membawa banyak manfaat. Terjadi penghematan biaya modal (capex – capital expenditure) maupun biaya operasi (opex – operational expenditure) rata-rata sebesar 40 persen.
Sayangnya Indonesia masih belum punya aturan soal kerja sama infrastruktur seperti MOCN dan MORAN, sehingga belum memungkinkan terjadinya sharing prasarana antara dua atau lebih operator seluler.
Apa yang dilakukan Indosat, tanpa melawan aturan yang belum ada, menyatukan spektrum frekuensi, teknologi dan BTS (base transceiver station) milik Indosat dengan Hutchison Tri Indonesia (3).
Perluas jaringan
Efek merger Indosat dengan Hutchison 2021, pada 2022 MOCN meningkatkan pendapatan hingga 48,9 persen, dari Rp 31,4 triliun menjadi Rp 46,7 triliun lebih.
EBITDA (earns before interest, tax, depreciation and amortization – pendapatan sebelum bunga, pajak, penghapusan dan amortisasi), tercatat Rp 19,5 triliun meningkat 40,2 persen, dengan margin EBITDA 41,6 persen.
Setelah puasa sekian lama, skema MOCN membuat Indosat meraih laba bersih Rp 4,723 triliun, naik dengan 76,2 persen dibanding akhir 2021.
Pelanggan seluler pun meningkat 62,5 persen menjadi 102,2 juta, walau kemudian turun menjadi 100 juta efek upaya pembersihan nomor-nomor pelanggan yang lama tidak aktif.
Kenaikan pendapatan Indosat tidak berhenti sampai akhir 2022, mereka berhasil meraih kenaikan pendapatan sebesar 8,48 persen pada triwulan III 2023 sebesar Rp 37,46 triliun, naik dari Rp 34,5 triliun pada periode sama tahun 2022.
Terkini Lainnya
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Gaji CEO Apple Tim Cook Naik pada 2024, Sekian Jumlahnya
- CEO Binance Changpeng Zhao Mengundurkan Diri
- Asus Resmikan Kartu Grafis GeForce RTX 4060 Ti dengan Slot SSD M.2 Terintegrasi
- Hasil "PUBG Mobile" PMGC 2023 Survival Stage Hari Pertama, Bigetron di Tiga Besar
- TikTok Shop Gandeng Tokopedia Bikin Marketplace Baru?
- Counterpoint: Pasar Ponsel Global Tumbuh Setelah 2 Tahun Lesu