cpu-data.info

Akun Gmail yang Tidak Aktif 2 Tahun Dihapus mulai Bulan Depan

Ilustrasi Google Chrome di iPhone
Lihat Foto

- Menindaklanjuti rencana yang diumumkan pada Mei lalu, Google akan mulai bersih-bersih akun yang tidak aktif alias nganggur mulai Desember 2023. Artinya, praktik penghapusan akun mangkrak itu akan berlangsung bulan depan.

Akun-akun Google yang bakal dihapus adalah yang tidak aktif selama dua tahun atau lebih, meliputi akun Gmail, Drive, Photos dan lainnya. Menurut Google, upaya ini dilakukan demi meningkatkan keamanan. Sebab, akun yang tidak aktif berisiko diretas.

Baca juga: Google Bersih-bersih, Gmail yang Tidak Aktif Bakal Dimatikan dan Dihapus Datanya

Sebelum kebijakan penghapusan diterapkan, Google hanya menghapus konten yang disimpan di akun non-aktif tersebut, bukan akunnya sendiri. Mulai bulan depan, akun-akun semacam itu bakal dihapus permanen.

Cara mencegah akun Google dihapus

Nah, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Android Authority, Jumat (10/11/2023), apabila Anda punya akun Google yang masuk kategori bakal dihapus tetapi masih ingin mempertahankannya, maka Anda perlu melakukan aktivitas di akun tersebut.

Misalnya dengan login, kemudian membaca e-mail, memakai Drive lewat akun yang sama, searching lewat Search, login dengan akun tersebut untuk layanan pihak ketiga dan lain sebagainya. Aktivitas macam ini diperlukan agar Google menilai akun Anda masih aktif.

Baca juga: 6 Tips agar Akun Google Tetap Aktif dan Tidak Dihapus

Adapun penghapusan akun mangkrak akan berlangsung secara bertahap. Akun yang tercatat tidak pernah dipakai lagi akan menjadi target utama. Target selanjutnya yaitu akun personal yang sudah tidak aktif selama dua tahun lebih.

Perlu dicatat bahwa kebijakan penghapusan akun non-aktif tidak akan memengaruhi akun milik organisasi seperti sekolah atau bisnis. Google juga mengecualikan akun yang punya video di Youtube dari tindakan penghapusan,

Akun non-aktif berisiko diretas

Kebijakan penghapusan akun yang nganggur bertahun-tahun diumumkan Google pada Mei lalu. Google mengatakan bahwa langkah ini ditempuh untuk menjaga keamanan pengguna.

Pasalnya, Google melihat bahwa pengguna sering tidak memakai autentikasi dua faktor serta menggunakan kata sandi lama. Akun yang jarang dipakai pun berisiko mengalami serangan seperti pembajakan, phising, dan lainnya.

Baca juga: Fitur Google Search Berbasis AI Kini Bisa Dicoba di Indonesia

"Setelah akun disusupi, akun itu bisa dipakai untuk apa saja, mulai dari pencurian identitas hingga digunakan sebagai vektor untuk konten yang tidak diinginkan, atau bahkan berbahaya seperti spam," kata Google Mei lalu lewat blog resminya.

Oleh karena pertimbangan di atas, Google memutuskan untuk menghapus akun mangkrak ketimbang membiarkan akun-akun itu terbengkalai.

Praktik yang sama juga pernah dilakukan Google untuk layanan Photos pada November 2020. Saat itu, Google menerapkan kebijakan hapus otomatis untuk akun yang tercatat tidak aktif.  Agar foto yang tersimpan tetap ada, pengguna disarankan sering mengakses Google Photos.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat