Microsoft Project Silica Simpan Data 7 TB di Kaca, Tahan hingga 10.000 Tahun
- Media penyimpanan berkapasitas besar seperti hard disk dan tape magnetik yang digunakan saat ini memiliki umur relatif pendek. Data kemudian mesti dikopi ke hard disk lain sebelum perangkatnya rusak.
Bagaimana jika ada media penyimpanan yang bisa bertahan dalam waktu sangat lama, mampu menyimpan sejumlah besar data, dan tidak membutuhkan listrik pula? Itulah yang dikejar oleh Microsoft lewat Project Silica.
Sesuai namanya, Project Silica bertujuan menciptakan medium penyimpan data baru berupa lempengan kaca. Microsoft telah mengerjakannya sejak empat tahun lalu.
Ketika itu, Microsoft berhasil menyimpan file film Superman (1978) dalam lempengan kaca berukuran 75 x 75 mm -lebih kurang selebar tatakan gelas atau telapak tangan orang dewasa- dengan ketebalan 2 mm.
Baca juga: UltraRAM, Jenis Memori Baru yang Sekencang DRAM dan Bisa Jadi Storage seperti SSD
Dalam pekembangan terbaru, kapasitas penyimpanan Project Silica telah menigkat hingga berkali-kali lipat mencapai 7 TB, cukup untuk menyimpan koleksi berisi 3.500 film atau 1,75 juta lagu yang bisa diputar terus menerus hingga 13 tahun.
Bukan hanya mampu menampung sejumlah besar data, ketika digunakan sebagai medium penyimpan, kaca pun sangat awet dan stabil. Microsoft mengklaim bahwa daya tahannya mencapai 10.000 tahun.
"Kaca sebenarnya sangat tangguh. Anda bisa menaruhnya di air mendidih, oven, bahkan menggores-gores permukaannya, tapi data di dalam akan tetap aman," ujar Ant Rowstron dari Microsoft Research Group Project Silica dalam sebuah video yang dirilis Microsoft.
Menulis dengan laser, membaca dengan mikroskop
Untuk membaca data, digunakan alat semacam mikroskop yang menangkap gambar voxel. Sinyal data kemudian dialihkan ke AI untuk decoding.
Media penyimpanan ini dimaksudkan sebagai cold storage untuk menyimpan data berukuran besar dalam jangka panjang di data center, khususnya server cloud. Data yang ditulis di dalamnya bersifat permanen dan tidak bisa diubah.
Dalam video, Microsoft turut memperlihatkan cara penyimpanan kaca-kaca Project Glass yang ditaruh berderet di rak layaknya buku di perpustakaan. Sifatnya pasif, tak butuh listrik sehingga lebih ekonomis dan sustainable dibanding storage konvensional.
Baca juga: Samsung Perkenalkan Memori LPCAMM untuk Laptop, Kencang dan Bisa Di-upgrade
Ketika ada request data, sebuah robot yang terpasang di rak akan mengambil lembar kaca terkait untuk dibawa ke mesin pembaca. Tak dijelaskan apa yang akan terjadi apabila terjadi kesalahan di robot, misalnya menjatuhkan lempengan kaca.
Dihimpun KompasTekno dari TechSpot, Jumat (20/10/2023), Microsoft berangan-angan menjadikan Project Glass sebagai solusi penyimpanan data center di seluruh dunia. Tapi cita-citanya bukan hanya itu saja.
Karena sangat awet, lempengan kaca-kaca bisa dipakai untuk meneruskan aneka informasi seperti pengetahuan dan budaya manusia dari saat ini ke generasi-generasi selanjutnya, ribuan tahun di masa depan.
"Seperti Global Music Vault yang ingin melestarikan warisan musik dunia, kaca menjanjikan penyimpanan yang aman dan sustainable untuk beragam jenis data," tulis Microsoft dalam blog tentang Project Silica.
Untuk sekarang, Project Silica masih harus terus dikerjakan. Diperkirakan masih butuh 3 atau 4 tahap pengembangan lagi sebelum media penyimpanan jenis baru ini siap dikomersialisasi.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- HP Lipat Oppo Find N3 Sudah Bisa Dipesan di Indonesia
- Ada 354 Juta Ponsel Aktif di Indonesia, Terbanyak Nomor Empat Dunia
- Resmi, Ini Harga Oppo Find N3 Flip di Indonesia
- 8 Masalah iPhone 15 yang Banyak Dikeluhkan, Tak Cuma "Overheat" dan Layar "Burn-in"
- Alasan Samsung Galaxy Z Fold 5 Cocok untuk Nonton Film dan Main Game