Ada 354 Juta Ponsel Aktif di Indonesia, Terbanyak Nomor Empat Dunia
JAKARTA, - Jumlah ponsel aktif di Indonesia saat ini mencapai 354 juta perangkat. Hal tersebut diungkap Google dalam survei terbarunya, Think Tech, Rise of Foldables: The Next Big Thing in Smartphone.
Adapun angka tersebut dihitung berdasarkan jumlah ponsel yang terkoneksi internet (celluler mobile connections) yang dipublikasikan Data Reportal pada Januari 2023.
Jumlah ponsel aktif di Indonesia tersebut melampaui total penduduk yang ada di Indonesia secara keseluruhan. Sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 278,69 juta jiwa pada pertengahan 2023. Artinya, satu orang kemungkinan menggunakan lebih dari satu ponsel.
“Kalau dibandingkan dengan total populasi di Indonesia, jumlahnya sudah lebih dari 100 persen, atau tepatnya 128 persen. Artinya, ada banyak sekali penduduk di Indonesia yang menggunakan lebih dari satu ponsel,” jelas Tech Industry Lead Google Indonesia, Stephanie Elizabeth, Kamis (19/10/2023) dalam sebuah acara yang berlangsung di Jakarta Selatan.
Baca juga: Riset Counterpoint: Pasar Smartphone Dunia Lesu pada Awal 2023
Stephanie juga mengatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai negara dengan pasar ponsel terbesar. Menyusul China, India, dan Amerika Serikat (AS) yang berada di peringkat pertama hingga ketiga secara berurutan.
“(Di pasar ponsel) Indonesia ternyata negara terbesar nomor empat setelah China, India, dan Amerika Serikat (AS). Pengguna ponsel Indonesia juga diproyeksikan akan tumbuh tiga kali lipat pada 2025 mendatang,” ujar Stephanie.
Besarnya jumlah pengguna ponsel aktif di Tanah Air, menunjukkan bahwa pasar ponsel di Indonesia memiliki potensi untuk terus tumbuh di masa yang akan datang.
Adapun laporan ini menggunakan metodologi penelitian dengan menarik data dari Google Trends di pencarian Google Search dan YouTube Search. Google juga menggabungkan data tren tersebut dengan data pihak ketiga dari Data Reportal, Statista, dan Kantar Research.
Selain mengumpulkan data pencarian, Google turut melakukan survei yang berlangsung secara daring (online). Periode penelitian dilakukan mulai Agustus—Oktober 2023, melibatkan sekitar 1.500 responden berusia 18–55 tahun. Responden terbagi atas laki-laki dan perempuan sama rata yang berlokasi di Pulau Jawa (60 persen) dan luar Pulau Jawa (40 persen).
Minat terhadap ponsel lipat tumbuh
Sebanyak 75 persen responden mulai menunjukkan minat dan ketertarikannya terhadap ponsel lipat, sedangkan 62 persen responden lainnya berencana membeli smartphone lipat sebagai ponsel baru mereka.
Industry Head Tech and Auto Google Abraham Hutagulung mengatakan brand yang merilis smartphone lipat di Indonesia mulai bertambah. Hal tersebut membuat tren ponsel lipat ikut tumbuh. Ditambah, teknologi baru ini juga disambut positif oleh kalangan konsumen.
“Ada minat yang cukup tinggi di segmen ini (smartphone lipat). Tren dan brand yang berkecimpung di industri ponsel lipat juga semakin banyak. Ditambah, respons (ponsel lipat) di kalangan masyarakat pun cukup positif,” jelas Abraham.
Baca juga: Survei Google: Ponsel Lipat Kian Banyak Dicari Orang Indonesia
Dalam statistik Google Trends yang mengumpulkan data pencarian Google Search dan YouTube Search, kata kunci “ponsel lipat” di Google Search tumbuh lebih dari 56 persen, sedangkan di YouTube Search tumbuh 52 persen pada 2023 ini.
Google mencatat bahwa pertumbuhan minat terjadi karena Indonesia suka terhadap inovasi baru. Ponsel lipat yang dihadirkan mampu menawarkan pengalaman dan fitur yang unik sehingga menarik perhatian konsumen. Mulai dari aspek produktivitas, inovasi, hingga kenyamanan.
“Konsumen Indonesia itu suka dengan hal baru, seperti model ponsel lipat. Masyarakat Indonesia memiliki minat tinggi untuk mengeksplorasi inovasi teknologi baru,” jelas Stephanie.
Sejauh ini, acuan informasi yang digunakan konsumen sebelum membeli smartphone baru adalah artikel yang ditulis media berita dan layanan video ulasan di YouTube. Sebayak 84 persen konsumen mengaku setuju bahwa konten video di YouTube mampu mendorong mereka mempertimbangkan membeli ponsel lipat.
Baca juga: Jumlah Smartphone yang Digunakan Penduduk Dunia Tembus 4 Miliar
Terkini Lainnya
- 5 Besar Vendor Smartphone Dunia Akhir 2024 Versi Canalys
- OpenAI Rilis Fitur Tasks untuk ChatGPT, Ini Fungsinya
- Motorola Moto G Power 2025 Meluncur, HP Android Berstandar Militer
- Meluncur Besok, Intip Bocoran Harga dan Spesifikasi Oppo Reno 13 di Indonesia
- Viral Video Pria Transaksi Pakai Apple Watch, Apple Pay Sudah Bisa di Indonesia?
- Earbuds Nothing Ear (open) Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,5 Juta
- Link Download Red Note, Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai
- Minggu, TikTok Dikabarkan Tutup Aplikasi di AS
- Induk Facebook PHK 3.600 Karyawan yang Kurang Kompeten
- Bos Instagram Bocorkan Jenis Konten yang Bakal Sering Dimunculkan di IG Tahun Ini
- Pilih Cloud Storage atau Hard Drive, Mana yang Ideal?
- Apa Itu Red Note? Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS
- Honkai Star Rail 3.0 Meluncur, Ada 7 Update Karakter, Area, dan Mekanisme Game
- 4 Tips Hapus Jejak Digital di Internet dengan Aman
- Pemerintah Berencana Batasi Usia Bermedsos bagi Anak
- Resmi, Ini Harga Oppo Find N3 Flip di Indonesia
- 8 Masalah iPhone 15 yang Banyak Dikeluhkan, Tak Cuma "Overheat" dan Layar "Burn-in"
- Alasan Samsung Galaxy Z Fold 5 Cocok untuk Nonton Film dan Main Game
- Survei Google: Ponsel Lipat Kian Banyak Dicari Orang Indonesia
- Oppo Find N3 Meluncur, Ponsel Lipat dengan Tiga Kamera Belakang Hasselblad