cpu-data.info

Instagram Uji Fitur Tambah Foto/Video yang Di-upload Teman

ilustrasi Instagram Reels
Lihat Foto

- Instagram menguji fitur postingan kolaboratif guna meningkatkan interaksi antar-pengguna. Fitur tersebut memungkinkan pengguna menambahkan foto atau video yang sudah diunggah teman di timeline.

Fitur baru ini pertama kali diketahui oleh Alessandro Paluzzi, seorang reverse engineer yang sering membocorkan bakal fitur baru media sosial populer, seperti Instagram, melalui akun Twitter @alex193a

Dalam cuitannya,Paluzzi mengungkapkan rincian dan cara kerja dari fitur postingan kolaboratif ini.

Baca juga: Cara Beli Centang Biru Instagram, serta Harga dan Syaratnya

“#Instagram kini mengembangkan kemampuan (fitur) yang memungkinkan pengguna lain menambah foto ataupun video ke konten Anda. Penambahan media bisa disetujui oleh pemilik konten sebelum muncul di akun lain dan hanya muncul di konten asli,” tulis Alessandro.

Fitur kolaborasi ini muncul saat pengguna ingin menulis caption (takarir) untuk posting di Instagram. Di kolom takarir, terdapat pengaturan yang tertulis “Allow others to add to this post” (Memungkinkan pengguna lain menambah foto/video di dalam posting).

Fitur ini bisa diaktifkan atau dinon-aktifkan sesuai keinginan. Tidak diatur secara default oleh Instagram.

Usai mengaktifkannya dan pemilik konten mengunggah foto/video, pengguna lain dimungkinkan menambah foto/video lain ke dalam unggahan tersebut. Namun, terdapat beberapa persyaratan penting yang perlu diperhatikan.

Tidak semua foto/gambar bisa ditambahkan oleh pengguna lain begitu saja. Media yang ditambahkan ke konten asli harus atas seizin pemilik konten terlebih dulu. Artinya, media (foto/video) yang ditambahkan tidak bisa sembarangan.

Baca juga: Lupa Tag Pengguna di IG Story? Ini Cara Menambahkannya tanpa Harus Posting Ulang

Penambahan konten juga dapat dilakukan sebelum foto/video dilihat oleh semua orang. Dengan kontrol seperti ini, pemilik konten bisa melakukan kurasi foto/video mana saja yang boleh ditambahkan/dimunculkan di konten asli.

Sebagaimana dikutip KompasTekno dari Social Media Today, Jumat (11/8/2023), kebaruan ini pada dasarnya memungkinkan setiap pengguna mengunggah album grup foto yang sudah dikurator dan saling berbagi pengalaman di dalam aplikasi.

Ringkasnya, fitur ini mirip dengan fitur kolaborasi untuk konten Instagram Reels. Pengguna yang diajak berkolaborasi juga harus mengonfirmasi/memberi izin terlebih dulu, ia diberi pilihan apakah ingin menerima ajakan kolaborasi tersebut atau tidak.

Perbedaannya adalah output konten yang diunggah berbeda. Kemampuan yang ditawarkan fitur baru memungkinkan pengguna mengunggah konten berupa carousel, jenis unggahan yang terdiri dari beberapa foto dan video.

Namun, fitur ini masih tahap uji coba. Belum diketahui kapan jadwal peluncuran resminya. Upaya yang bisa dilakukan pengguna adalah rajin melakukan pembaruan aplikasi (update) di toko aplikasi resmi Google Play Store ataupun Apple App Store.

Tingkatkan pengalaman pengguna

Ilustrasi Instagram.parade.com Ilustrasi Instagram.

Instagram cukup rajin menggelontorkan fitur yang mendorong keterlibatan antarpenggunanya belakangan ini. Pada 2021, Instagram memperkenalkan stiker “Add Yours” untuk Instagram Stories.

Fitur ini memungkinkan pengguna memulai satu tren atau tantangan baru, baik dalam bentuk gambar maupun video melalui Instagram Stories. Fitur “Add Yours” dapat memperluas audiens ataupun menambah pengikut baru (followers).

Kemudian, pada 2022, Instagram kembali memperkenalkan fitur bernama “Remix”. Semua jenis video yang muncul di Instagram Feeds dapat digabungkan dengan fitur Remix. Video yang diunggah juga berdurasi cukup panjang, mirip dengan TikTok Duets.

Tren fitur seperti ini tampaknya sudah tengah dihadirkan sejumlah aplikasi media sosial. Misalnya TikTok yang memiliki fitur unggulan, seperti Remid dan Duet. Fitur tersebut menjadi alat untuk berinteraksi dan mendorong lebih banyak audiens untuk ikut bergabung.

Terlepas dari hal itu, fitur-fitur yang ditawarkan sudah membuka jalan baru bagi pengguna untuk turut berpartisipasi di dalam aplikasi. Pengguna yang awalnya pasif bisa bergeser menjadi pengguna aktif, serta memanfaatkan platform untuk menciptakan konten asli bikinannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat