cpu-data.info

CEO Twitter Dukung Elon Musk soal Pembatasan Jumlah Twit

Ilustrasi Linda Yaccarino, CEO Twitter baru pengganti Elon Musk
Lihat Foto

- CEO Twitter yang baru, Linda Yaccarino menunjukkan dukungannya terhadap keputusan Elon Musk, yang mulai membatasi jumlah twit yang bisa dibaca pengguna setiap hari.

Ungkapan tersebut ia sampaikan dalam bentuk cuitan di akun pribadinya dengan handles @lindayacc pada Rabu (5/7/2023).

Menurut Linda, kebijakan yang dibuat Musk selaku pemilik Twitter itu menjadi langkah besar bagi perusahaan, dan memiliki dampak yang berarti. Ia juga menyebut pembatasan tersebut ditujukan untuk memperkuat Twitter menuju platform yang berkelanjutan.

“Ketika Anda memiliki misi seperti Twitter, Anda harus mengambil langkah besar untuk memperkuat platform. Pekerjaan ini memiliki makna dan (bersifat) berkelanjutan,” ujar Yaccarino.

Baca juga: Ramai Aplikasi Media Sosial Threads Digadang Jadi Pengganti Twitter, Apa Itu?

Dalam kesempatan yang sama, CEO baru Twitter itu juga menautkan twit lain yang diunggah oleh Twitter Business. Cuitan tersebut berisikan alasan Twitter melakukan pembatasan twit yang bisa dibaca pengguna.

Merujuk pada halaman “Pembaruan terhadap Pembatasan Twitter”, perusahaan mengungkapkan bahwa kebijakan yang baru dilakukan guna membasmi akun spam dan bot yang beredar di dalam platform.

“Untuk memastikan keaslian basis pengguna, kami harus mengambil langkah yang ekstrem untuk menghilangkan akun spam dan bot dari platform kami,” ujar Twitter Business.

Pembatasan twit yang dibaca juga memungkinkan tim teknisi, alias engineer Twitter mendeteksi serta menghilangkan akun bot yang dianggap dapat merusak platform.

Sebab, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Digital Trends, Rabu (5/7/2023), kemungkinan ada juga aktor jahat yang berupaya menghindarkan diri dari sistem pendeteksi Twitter.

Baca juga: Siasat Elon Musk “Paksa” Pengguna Langganan Twitter Blue...

“Dalam hal ini, kamu mencegah agar akun-akun (di atas) melakukan pengikisan data (scrapping data) Twitter guna membangun model AI (kecerdasan buatan), serta memanipulasi pengguna dan percakapan di platform lewat bermacam upaya,” tambah Twitter Business.

Kendati begitu, pembatasan jumlah twit yang dibaca diklaim hanya berdampak pada sebagian kecil pengguna Twitter. Perusahaan juga menjanjikan pembaruan platform setelah menyelesaikan masalah di Twitter.

“Saat ini, pembatasan berdampak pada sebagian kecil pengguna yang menggunakan platform, dan kami akan melakukan pembaruan saat pekerjaan selesai dilakukan,” tulis Twitter Business.

Jumlah twit yang dibatasi

Pemilik Twitter, Elon Musk beberapa waktu lalu sudah mengumumkan kebijakan pembatasan jumlah twit yang bisa dibaca pengguna. Kebijakan tersebut pun mendadak menjadi perbincangan  hangat di platform microblogging berlogo "Larry Bird" itu.

Jatah twit yang dapat dibaca pengguna setiap harinya bakal berbeda-beda.

Baca juga: Twitter Batasi Jumlah Twit yang Bisa Dibaca Tiap Hari

Pengguna berbayar alias Twitter Blue dimungkinkan membaca 10.000 cuitan setiap hari. Sementara itu, pengguna reguler alias tidak berbayar sebanyak 1.000 twit/hari dan pengguna reguler yang baru mendaftar sebanyak 500 twit/hari.

Saat mengumumkan kebijakan ini, Musk tidak merinci alasan di balik pembatasan tersebut. Ia hanya menyinggung bahwa terjadi masalah web scraping di Twitter.

Musk juga menyinggung adanya kemungkinan pengikisan web yang mengambil data di Twitter tanpa memerlukan API resmi untuk melakukannya.

Bagi yang belum familier, scraping merupakan metode mengumpulkan data-data atau informasi dalam skala besar dari berbagai website dengan menggunakan perangkat lunak tertentu. Data yang diambil melalui metode ini umumnya berupa data yang terbuka untuk publik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat