cpu-data.info

Meluncur Besok, Satelit Satria-1 Siap Layani 50.000 Titik

Ilustrasi satelit
Lihat Foto

- Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1) rencananya akan mengorbit besok, Senin (19/6/2023). Satria-1 akan menjadi satelit multifungsi pertama milik pemerintah.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan, Satria-1 ditargetkan bisa melayani akses internet di fasilitas publik, khususnya di wilayah-wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), setidaknya selama 10 tahun ke depan.

Kepala Divisi Satelit Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo dan Juru Bicara BAKTI untuk Satelit Republik Indonesia (SATRIA) Sri Sanggrama Aradea mengatakan, satelit ini akan melayani 50.000 titik layanan publik pada tahap awal.

Sri mengatakan, kebutuhan internet di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2018, menurut kajian yang dilakukan Kemenkominfo, ada kebutuhan akses internet sebesar 1 Mbps untuk 150.000 titik layanan publik pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan di wilayah 3T.

"Oleh karena itu, kami secara bertahap menyediakan akses Very Small Aperture Terminal (VSAT) untuk 30.000-50.000 titik layanan publik agar bisa memanfaatkan layanan Satria-1,” jelas Sri dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno.

Baca juga: Satelit Satria-1 Meluncur Besok Pakai Fasilitas SpaceX

Lebih lanjut, Sri menambahkan bahwa Kemenkominfo akan menyesuaikan kapasitas layanan dengan kebutuhan serta memantau penyediaan akses internet oleh pihak swasta agar mengetahui kebutuhan kapasitas terkini.

“Dulu kebutuhannnya 1 Mbps, sekarang kalau kita pakai handphone saja membutuhkan minimum 5 Mbps untuk apapun itu. Saat ini perkembangan terestrial yang seperti fiber optik dari BTS cukup masif dari operator operator lain sehingga pemerintah memutuskan apakah pemerintah turun tangan lagi untuk membuat satelit berikutnya” ungkapnya.

Sri mengatakan, pemerintah saat ini juga menyiapkan Hot Backup Satellite untuk memenuhi kebutuhan satelit internet nasional.

“Saat ini untuk backup satellite kita masih ada proses konstruksi kebetulan di Boeing Los Angeles. Sudah kurang lebih 85 persen untuk secara fisik dan rencana peluncuran targetnya di bulan Oktober 2023,” imbuh Sri.

Mulai diuji coba tahun depan

Meskipun diluncurkan besok, Satria-1 baru bisa dimanfaatkan pada Januari 2024. Sebab, butuh waktu cukup lama bagi satelit untuk menjangkau orbitnya.

Menurut Adi Rahman Adiwoso, Direktur Utama PT Satelit Nusantara Tiga, dibutuhkan waktu sekitar 145 hari bagi satelit Satria-1 menuju orbit. Pasalnya, satelit ini tergolong satelit modern, dengan memakai bahan bakar elektrik untuk menuju lintasan orbit dari titik luncurnya.

Oleh karena hal teknis tersebut, satelit internet Satria-1 baru bisa dicoba mulai tahun depan.

"Untuk meluncur, kita pakai empat roket kecil, yang bahan bakarnya elektronik, plasma dari zenon. Dan itu memerlukan 145 hari," kata Adi.

Baca juga: Satelit Internet Satria-1 Meluncur 19 Juni, Bisa Dicoba Tahun Depan

Lebih rinci, Adi menjelaskan bahwa Satria-1 akan mencapai orbit pada November 2023. Saat itu, pihak SNT juga akan melakukan serangkaian tes guna memastikan perangkat tersebut berjalan normal. Adapun waktu pengujian diperkirakan selesai akhir Desember. Dengan begitu, Satria-1 bisa dipastikan siap dijajal masyarakat per Januari 2024.

Satelit internet Satria direncanakan meluncur pada orbit 146 BT menggunakan frekuensi Ka-band dengan teknologi very high throughput satellite (HTS) dengan kapasitas frekuensi 150 Gbps.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat