Bocah 14 Tahun Direkrut SpaceX, Jadi Karyawan Termuda di Starlink
- Seorang anak berusia 14 tahun bernama Kairan Quazi dari Amerika Serikat, direkrut perusahaan penerbangan luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX.
Remaja ini direkrut sebulan sebelum ia diwisuda dari Universitas Santa Clara pada 17 Juni nanti.
Kairan akan menempati posisi insinyur perangkat lunak (software engineer) di Starlink, yakni divisi SpaceX yang menyediakan layanan internet satelit. Dengan begitu, Kairan menjadi karyawan paling muda dalam sejarah SpaceX.
Kairan pun mengekspresikan antusiasmenya lewat media sosial Instagram. Dalam postingannya, ia juga menunjukkan e-mail dari SpaceX terkait perekrutan itu.
Baca juga: SpaceX Pecat Karyawan yang Kritik Elon Musk
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kairan Quazi (@thepythonkairan)
"Pemberhentian selanjutnya, SpaceX! Saya menerima posisi sebagai insinyur perangkat lunak di salah satu perusahaan paling keren di planet ini," tulisnya lewat akun dengan handle @thepythonkairan.
"Terima kasih semuanya karena sudah mengikuti perjalanan saya yang hebat," imbuh Kairan.
Dalam kesempatan yang terpisah, Kairan mengatakan bahwa ia senang karena SpaceX merupakan salah satu perusahaan langka yang tidak membatasi usia sebagai penentu kedewasaan dan kemampuan orang.
Menurut Kairan, penggunaan usia sebagai penentu aspek-aspek itu merupakan sesuatu yang kurang masuk akal dan ketinggalan zaman. Adapun SpaceX nantinya tidak perlu mendapatkan izin khusus untuk mempekerjakan Kairan.
Sebab, anak berusia 14 tahun ini memenuhi usia legal minimum untuk bekerja, tepatnya di bawah hukum negara bagian Washington.
Jenius sejak kecil
Ia sering mendengarkan radio saat duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK), kemudian menceritakan informasi yang didengar kepada guru dan teman-temannya.
Kairan keluar dari sekolahnya saat ia baru menduduki bangku kelas 3 di Sekolah Dasar (SD). Sebab, keluarganya melihat bahwa Kairan memiliki IQ yang sangat tinggi dan kecerdasan emosional yang membuatnya tampak lebih dewasa.
Baca juga: Jaringan Starlink Dibobol, Hacker Dapat Hadiah
"Guru, orang tua, dan dokter saya setuju bahwa pendidikan arus utama bukanlah jalan yang tepat untuk kemampuan belajar saya," kata Kairan.
Begitu menginjak usia 9 tahun, Kairan melanjutkan pendidikannya di Kampus Komunitas (community college) Las Positas, di mana ia juga bekerja sebagai tutor.
Adapun akademi komunitas merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan setingkat diploma satu atau dua.
Terkini Lainnya
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Kapan Sebaiknya Reset Pabrik pada HP? Begini Penjelasannya
- Ciri-ciri Penipuan di WhatsApp dan Cara Menghindarinya
- Kapan Harus Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- Gmail Hampir Penuh? Begini Cara Cek Penyimpanannya
- 11 HP Oppo Dipastikan Kebagian Android 14, Ini Daftarnya
- Syarat Dapat Uang dari YouTube Sekarang Lebih Mudah
- Linda Yaccarino Ingin Jadikan Twitter Sumber Informasi Real-Time yang Akurat
- Fitur Kirim Gambar Kualitas HD di WhatsApp Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Peran Android dan Masa Depan Ekonomi Digital RI