Linda Yaccarino Ingin Jadikan Twitter Sumber Informasi Real-Time yang Akurat
- Linda Yaccarino resmi menjadi CEO Twitter yang baru sejak awal Juni ini. Mantan Kepala Periklanan dan Kemitraan Global di NBC Universal itu ditunjuk oleh pemilik Twitter, Elon Musk untuk menggantikan posisinya pada pertengahan Mei lalu.
Tidak lama setelah ia resmi bekerja di Twitter, Linda mengungkapkan beberapa agenda yang bakal ia lakukan selama memimpin di Twitter.
Ia berencana meneruskan misi perusahaan yang ingin merevolusi Twitter menjadi Twitter 2.0. Istilah yang digunakan Musk untuk mengubah platform ke versi yang lebih baru.
Linda bercita-cita untuk menjadikan platform microblogging berlogo “Larry Bird” tersebut menjadi sumber informasi real-time (secara langsung) yang lebih akurat. Rencana tersebut ia sampaikan melalui e-mail perusahaan dan unggahan di Twitter dalam bentuk thread.
Baca juga: Profil Linda Yaccarino, CEO Twitter Baru Pengganti Elon Musk
“Twitter tengah menjalankan misi untuk menjadi sumber informasi di dunia yang akurat secara realtime dan tempat berkomunikasi secara global. Ini bukanlah janji kosong, ini adalah realitas KITA,” jelas Linda.
Twitter is on a mission to become the world’s most accurate real-time information source and a global town square for communication. That's not an empty promise.
That’s OUR reality.
— Linda Yaccarino (@lindayacc) June 12, 2023
Dalam cuitannya, Linda mengatakan dirinya bakal tetap berpegang pada rencana Musk dan membantu mendorong peradaban yang lebih baju lewat pertukaran informasi tanpa filterisasi dan mewadahi dialog terbuka.
“Elon mengetahui eksplorasi ruang angkasa dan mobil listrik memerlukan transformasi, jadi ia lakukan itu. Ini juga semakin jelas bahwa “alun-alun kota dunia” (kiasan untuk platform global) memerlukan transformasi,” tulis Linda di Twitter.
“(Transformasi) untuk mengarahkan peradaban untuk bergerak maju dengan pertukaran informasi tanpa filter dan (mewadahi) dialog terbuka terkait hal penting dari kebanyakan kita,” tambahnya.
Twitnya yang lain juga menyoroti bahwa Twitter memiliki kesempatan untuk mencari jalan, seperti menjalin kemitraan yang baru, merayakan suara baru, dan membangun sesuatu bersama untuk mengubah dunia.
Baca juga: Merek Twitter Bakal Hilang di Aplikasi?
“Kami memiliki kesempatan untuk menjangkau daerah yang tidak terjangkau, menciptakan kemitraan baru, merayakan suara baru, dan membangun sesuatu bersama untuk mengubah dunia. Dari yang saya ketahui, kami telah dibangun untuk ini,” imbuh Linda.
Rencana tersebut dinilai baik, tetapi dinilai penuh tantangan. Sebagaimana dikutip KompasTekno dari BBC, Rabu (14/6/2023), sesaat setelah Musk mengakuisisi Twitter pada November 2022 lalu, ia kerap menghadapi sejumlah kritik pedas atas tindakannya dalam mengatasi disinformasi.
Dikarenakan beberapa waktu sebelumnya, Musk kehilangan Ella Irwin, Kepala Kepercayaan dan Keamanan Twitter. Kemudian, Twitter sempat dikabarkan menolak, alias menarik diri untuk mendaftarkan platformnya ke kode disinformasi Uni Eropa.
Menurut Ray Wang kepala eksekutif dari Constellation, perusahaan riset yang berbasis di Silicon Valley, saat Twitter dipimpin oleh Musk, ia menggambarkan dirinya sebagai orang yang menjunjung tinggi kebebasan berbicara dan berpendapat.
Namun, di saat yang bersamaan ia juga mengkritik kebijakan Twitter dalam memoderasi konten. Dikarenakan Musk merasa bahwa kemampuan memoderasi konten tidak membuat platform tersebut sebagai wadah untuk bebas berbicara.
Baca juga: Tangkal Hoaks, Twitter Rilis Fitur Cek Fakta di Gambar
Faktor-faktor tersebut yang mungkin membuat Musk kerap mendapat respons negatif dari sebagian orang. Maka dari itu, terpilihnya Linda menjadi CEO Twitter yang baru diharapkan dapat membuat plaform Twitter bangkit dan menjadi lebih baik lagi.
Mengingat, Linda sebelumnya bekerja sebagai Kepala Periklanan dan Kemitraan Global di perusahaan raksasa media NBCUniversal, sejumlah pihak meyakini CEO Twitter yang baru dapat merombak mekanisme penjualan iklan Twitter dan menghasilkan profit untuk perusahaan.
“Kami percaya bahwa Linda memiliki visi yang kuat untuk membawa perubahan pada Twitter,” ujar Daniel Ives, Managing Director and Senior Equity Research Analyst di bidang Technology Wedbush Securities.
“Ini akan menjadi langkah pertama yang baik dan ia mengetahui tanggung jawabnnya untuk memonetisasi platform guna menghasilkan banyak profit,” tambah Danel.
Terkini Lainnya
- TWS Oppo Enco Air 4 Resmi di Indonesia, Bawa Fitur ANC Harga Rp 800.000
- HP Oppo Reno 13F 4G dan Reno 13F 5G Resmi di Indonesia, Desain Kembar Beda "Otak"
- Oppo Reno 13 5G Resmi di Indonesia, Smartphone Kuat dengan Fitur AI
- 2 Cara agar Notifikasi WhatsApp Tidak Muncul di Layar Kunci, Mudah dan Praktis
- Dampak HP Direset Pabrik yang Perlu Diketahui
- TikTok Terancam Tutup di AS, Pengguna Pindah ke Aplikasi Saudaranya
- Lupa Password IG setelah Deactive? Begini Cara Mengatasinya
- Video: Challenge Koin Jagat yang Viral di Media Sosial, Rusak Fasilitas Publik hingga Dilarang
- 5 Merek Ponsel Terlaris di Dunia 2024 Versi IDC
- HP Tecno Spark 30 Pro Rilis di Indonesia Minggu Depan, Ini Bocoran Spesifikasinya
- Dipanggil Komdigi, Pendiri Jagat Janji Ubah Permainan Berburu Koin
- Mantan Bos Google Bikin "Hooglee", Medsos Video Berbasis AI
- Sinyal Mahkamah Agung AS Enggan Selamatkan TikTok
- Oppo Reno 13 Siap Masuk Indonesia Hari Ini, Intip Bocoran Spesifikasinya
- Riset Cisco: Hanya 19 Persen Perusahaan di Indonesia Siap Adopsi AI
- Fitur Kirim Gambar Kualitas HD di WhatsApp Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Peran Android dan Masa Depan Ekonomi Digital RI
- Pengguna Instagram Kini Bisa Bagikan Musik di Notes
- Ferxiic Evos Legends Resmi Pindah ke RRQ
- [POPULER TEKNO] - Infinix Note 30 VIP Meluncur dengan RAM 12 GB | Spotify Luncurkan Fitur Khusus Rayakan 10 Tahun BTS