cpu-data.info

Pelanggan Netflix Protes Kena Biaya Tambahan

Ilustrasi Netflix di smartphone.
Lihat Foto

- Para pelanggan Netflix di Amerika Serikat (AS), menolak membayar biaya tambahan sebesar 7,99 dollar AS (Rp 119.000) yang dikenai kepada pengguna yang berbagi password akun.

Berbagai macam keluhan dan kritik dari pengguna Netflix di AS disampaikan melalui platform microblogging Twitter beberapa waktu belakangan ini. Keluhan dan kritik yang disampaikan kompak mencantutkan tagar (tanda pagar) #CancelNetflix.

Pengguna Netflix di AS juga berbondong-bondong menghentikan langganan Netflix mereka sebagai bentuk protes. Dalam kicauan yang dikirim, mereka turut mencantumkan gambar tangkapan layar (screenshot) dari pembatalan langganan Netflix sebagai bukti.

Baca juga: Resmi, Berbagi Password Netflix Kini Ada Biaya Tambahan, Indonesia Masih Aman

“Saya sudah berlangganan selama 10 tahun. Kini, saya sudah menikah dan memiliki anak dan punya rumah di beberapa negara. Dikarenakan alasan ini saya berlangganan Netflix Premium,” ujar salah satu pengguna dengan handles @bennykins78.

“Netflix dulu nyaman digunakan walau harganya terlalu mahal dan punya konten yang biasa saja. Mereka baru saja kehilangan keunggulan itu. #CancelNetflix,” tambahnya.

Keluhan pengguna lainnya juga disampaikan. Pengguna dengan handles @LegendarySuper7 mengaku bahwa kebijakan baru yang diterapkan Netflix adalah sesuatu yang bodoh.

“Ahh, akhirnya ini terjadi di AS. @netflix menerapkan kebijakan baru berbagi passowrd. Sudah waktunya #CancelNetflix. Ini bodoh karena saya sedang di rumah sakit, tidak sedang di rumah bersama dengan keluarga yang berbagi Netflix dengan saya,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prime Video juga ikut mengirimkan twit yang menyinggung soal kebijakan baru Netflix. Dengan handles @primevideouk, pihak perusahaan mengirimkan cuitan dalam bentuk gambar.

Gambar tersebut tertulis “Who’s watching?” (Siapa yang menonton?). Kemudian, terdapat enam profil yang yang disusun 2x3, masing-masing memiliki nama “Everyone”, “Who”, “Has”, “Our”, “Password”, dan emoji hari merah.

Pesan tersebut ingin mengkritik Netflix bahwa seharusnya pengguna tetap dapat mengakses layanan streaming melalui fitur berbagi password.

Seperti yang diketahui, layanan pesaing Netflix yakni Amazon Prime Video tidak membebankan biaya tambahan kepada penggunanya yang kerap berbagi password dengan pengguna lain.

Selain mengeluh ketidakjelasan dari kebijakan tersebut, pengguna lain juga ada yang mengkritik soal kualitas konten yang dirilis Netflix baru-baru ini. Misalnya, keputusan menunda semua series orisinal bikinan Netflix, dan sebagainya.

Baca juga: Netflix Rilis Fitur Baru, Cari Film yang Disimpan Bisa Lebih Cepat

Terlepas dari hal itu, pelanggan tampaknya mengetahui bahwa keluhan yang disampaikan kurang memiliki dampak yang signifikan. Meski ribuan pelanggan memutuskan untuk berhenti berlangganan, artinya mereka harus merelakan tontonan favorit mereka terlewatkan begitu saja.

Yang mana, keputusan ini bukannya menguntungkan pelanggan, melainkan membuat mereka akhirnya “mau tidak mau” harus kembali berlangganan, membayar biaya ekstra, supaya dapat menonton film/serial favorit.

“Pengalaman kami di Amerika Latin, kami berekspektasi akan ada beberapa sikap penolakan terkait tarif tambahan dari berbagi password yang mungkin berdampak pada pertumbuhan jangka pendek kami,” ujar Netflix, seperti yang dikutip KompasTekno dari BGR, Rabu (31/5/2023).

“Namun, ketika peminjam mulai mengaktifkan fitur ini dan menambah anggota baru ke akun mereka, kami mengharapkan adanya kenaikan pendapatan secara keseluruhan, yang mana itu adalah tujuan kami mengubah paket dan harga langganan,” tambah Netflix.

Netflix sendiri baru saja menerapkan kebijakan baru. Perusahaan menarik biaya tambahan di luar langganan bulanan sebesar 7,99 dollar AS (Rp 119.000) per bulan.

Jadi, pengguna yang ingin berbagi sandi dengan pengguna lain di luar kediamannya atau tempat tinggal, harus membayar biaya ekstra di tiap bulannya. Kebijakan ini baru diterapkan untuk wilayah AS dan beberapa negara lainnya. Indonesia masih belum kebagian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat