8 Setting yang Wajib Diaktifkan saat Punya HP Android Baru
- Saat membeli smartphone Android baru, pengguna biasanya tidak sabar ingin langsung menggunakan ponsel tersebut.
Namun, ada baiknya pengguna melakukan beberapa hal penting saat baru membeli smartphone Android termasuk mengganti sejumlah pengaturan dalam ponsel.
Salah satunya adalah setting atau pengaturan keamanan seperti password, PIN, atau sidik jari. Pengaturan ini berfungsi untuk melindungi ponsel dari tangan tidak bertanggung jawab.
Ada juga setting lainnya yang bermanfaat tetapi jarang diaktifkan. Padahal, pengaturan tersebut menawarkan beragam keuntungan seperti peningkatan daya tahan baterai ponsel.
Setidaknya ada delapan pengaturan yang harus segera diubah setelah membeli ponsel Android baru. Berikut pengaturan yang dimaksud, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari BGR, Kamis (25/5/2023).
Baca juga: Jutaan HP Android Murah Disusupi Malware, Indonesia Jadi Salah Satu Target
1. Mengubah password
Langkah pertama yang harus dilakukan pengguna untuk menjamin keamanan ponsel adalah mengatur kata sandi (password).
Caranya, pengguna perlu membuka aplikasi "Settings" alias pengaturan di ponsel, lalu cari menu "Security and privacy".
Di sini, kami menggunakan ponsel Samsung Galaxy A73 sebagai contoh. Nama dan cara pengaturan bisa berbeda di smartphone merek lain, namun, biasanya serupa.
Dalam menu ini, pengguna dapat menemukan sejumlah opsi untuk mengunci ponsel dengan aman, yakni kata sandi berbasis PIN, kata sandi berbasis huruf dan angka, kunci pola (pattern), serta pemindai sidik jari dan wajah.
Idealnya, pengguna memilih kata sandi dengan enam karakter yang dibarengi pula dengan sidik jari dan wajah.
Jangan menggunakan PIN dengan 4 angka karena kode tersebut paling mudah untuk diretas.
2. Nyalakan fitur "Find My Device"
Apabila ponsel pengguna hilang atau dicuri, salah satu cara untuk menemukannya adalah dengan memanfaatkan fitur "Find My Device".
Find My Device merupakan fitur pelacakan ponsel yang bergantung pada akun Google, perizinan akses lokasi, dan internet (WiFi/mobile data).
Sebab, Google menggunakan data lokasi, informasi perangkat, dan riwayat koneksi untuk menemukan perangkat pengguna.
Dengan kombinasi ketiganya, pengguna bisa menghubungi ponsel Android via internet.
Terkini Lainnya
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Cara Mengatasi Last Seen WhatsApp Tidak Berubah dengan Mudah dan Praktis
- Qualcomm Umumkan Chip Baru untuk Smart Home dan IoT
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Advan ForceOne Rilis di Indonesia, PC AIO dengan AMD Ryzen 5 6600H
- Dampak Memakai Headset Terlalu Sering dengan Volume Tinggi yang Penting Dihindari
- Lantai Data Center Microsoft Pakai Bahan Kayu, Ini Alasannya
- Steam Setop Dukungan Windows 7 dan 8, Gamer Diminta Upgrade ke OS Baru
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Spotify Mulai Gaji Kreator Video Podcast
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Sejarah Silicon Valley, Tempat Bersarangnya Para Raksasa Teknologi
- YouTube Rilis Fitur Saweran "Jewels", Mirip Coin di TikTok
- Cara Buat Daftar Isi yang Bisa Diklik Otomatis di Google Docs
- Bocoran Tampang iPhone 16 Pro Max, Layar Lebih Luas
- Pertama Kali, Peluncuran Ponsel Lipat Menghadirkan Pop-Up Store dan Dihadiri Ratusan Sosialita hingga Selebritas
- Daftar Game PS5 yang Bisa Dimainkan Pakai Keyboard dan Mouse
- Apple Ungkap Statistik App Store, dari Jumlah Aplikasi hingga Unduhan
- Netflix Rilis Fitur Baru, Cari Film yang Disimpan Bisa Lebih Cepat