Jutaan HP Android Murah Disusupi Malware, Indonesia Jadi Salah Satu Target
- Belum lama ini, sebuah malware (malicious software) bawaan dengan plugin bernama "silent plugins" dilaporkan telah menginfeksi jutaan ponsel Android yang murah.
Malware ini bisa mencuri informasi nama (username), kata sandi (password), dan pesan SMS dari ponsel budget.
Plugin tersebut diketahui merupakan bagian dari malware "Guerrilla" yang tersebar di berbagai belahan penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Menurut perusahaan keamanan internet, Trend Micro, kelompok penjahat siber "Lemon Group" mengeklaim sudah menyebar software berbahaya tersebut ke 8,9 juta perangkat di 180 negara.
Perangkat ini tidak hanya mencakup smartphone Android, tetapi juga smartwatch, smart TV, serta perangkat pintar lainnya.
Dari 180 negara tersebut, Indonesia menduduki posisi ketiga sebagai negara yang paling terdampak oleh penyebaran malware itu.
Baca juga: Jutaan HP Android Murah Disusupi Malware Bawaan
Sementara itu, posisi pertama ditempati Amerika Serikat dan diikuti Meksiko di urutan kedua. Kemudian, negara keempat dan seterusnya yang paling terdampak adalah Thailand, Rusia, Afrika Selatan, India, Angola, Filipina, serta Argentina.
Trend Micro tidak mengumbar persentase yang spesifik untuk jumlah perangkat yang terinfeksi malware di setiap negara itu.
Di sisi lain, perusahaan itu memperoleh persentase dalam skala wilayah yang lebih luas dari laman resmi kelompok Lemon Group.
Tercatat, dari 8,968,754 perangkat yang disusupi software berbahaya, 55,26 persen perangkat di antaranya tersebar di Asia, 16,93 persen di Amerika Utara, 13,96 persen di Amerika Selatan, 9,96 persen di Afrika, 3,85 persen di Eropa, dan 0,05 persen di Oseania.
Mereka mengatakan bahwa jumlah perangkat yang disusupi malware "Guerrilla" berpotensi lebih banyak dibandingkan klaim kelompok Lemon Group.
Sebab, ada kemungkinan sejumlah perangkat dengan malware bawaan itu belum berkomunikasi dengan server perintah penjahat siber, sehingga belum terdeteksi.
Proses hacking juga tidak akan bisa dilakukan karena ponsel belum sampai ke tangan konsumen dan belum digunakan, sebagaimana dikutip KompasTekno dari BleepingComputer, Rabu (24/5/2023).
Baca juga: Hacker Sebar Malware Lewat Film Bajakan The Super Mario Bros Movie
Bagian dari malware Guerrilla
Seperti yang sebelumnya sudah dipaparkan, silent plugins rupanya merupakan salah satu software tambahan (plugin) yang dimiliki malware Guerrilla.
Terkini Lainnya
- Unboxing Samsung Galaxy Watch Ultra, Arloji Pintar yang Canggih, Elegan, dan Sporty
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Smartwatch Redmi Watch 5 Meluncur, Lebih Besar dan Lebih Terang
- Asus Rilis Laptop Copilot+ PC Paling Portabel di CES 2025
- Nintendo Bikin Konsol Game Boy dari Mainan Lego, Bisa Dirakit Sendiri
- Cara Hapus Akun Instagram Permanen dan Sementara
- Juliana Cen Diangkat Jadi Managing Director HP Indonesia
- Bukalapak Pastikan PHK Karyawan, Imbas Tutup Lapak Produk Fisik
- Meutya Hafid Lantik Jajaran Pejabat Komdigi, Ada Fifi Aleyda Yahya dan Raline Shah
- Apa Itu Koin Jagat? Challenge Berburu Koin dari Aplikasi Jagat yang Ramai Dilarang
- 5.448 iPhone 16 Legal Masuk Indonesia Sebulan setelah Peluncuran
- Daftar Emoji Favorit Gen Z yang Bikin Chat Lebih Ekspresif
- WiFi Vs Data Seluler: Mana yang Lebih Boros Baterai?
- 3 Link untuk Pantau Kebakaran Los Angeles "Real Time", Begini Caranya
- iPhone 16 Masih Ilegal, Samsung Galaxy S25 Ultra Siap "Ngonser" Februari
- Korupsi BTS 4G: Target Molor, Jumlah Menara Tak Sesuai, dan Negara Rugi hingga Rp 8 Triliun
- Ini Dia Negara yang Jual iPhone 14 Termurah di Dunia
- TikTok Gugat Negara Bagian di AS yang Blokir Total Aplikasinya
- Syarat dan Cara Daftar Mobile Legends MDL ID S8, Terbuka untuk Umum
- Pendaftaran MDL ID S8 Dibuka, Pemain Amatir Bisa Jadi Pro Player Mobile Legends