LinkedIn PHK 700 Karyawan, Tutup Aplikasi di China

- LinkedIn melakukan Pemutusan Hubungan Karyawan (PHK) terhadap karyawannya di China. Dengan begitu, nama LinkedIn menambah daftar perusahaan teknologi AS yang memangkas karyawan di tahun 2023.
Tak hanya mem-PHK karyawan, jejaring sosial profesional itu juga menutup aplikasinya. Alasannya tak lain karena pertumbuhan pendapatan perusahaan yang melambat.
"Saat kami menjalankan LinkedIn di tengah lanskap yang berubah cepat, kami membuat perubahan pada strategi bisnis China dan global yang menghasilkan pemangkasan 716 karyawan," kata CEO LinkedIn, Ryan Roslansky dalam surat yang diedarkan ke karyawan, dikutip KompasTekno dari CNN Business, Rabu (10/5/2023).
Baca juga: Minimalisir Akun Palsu, LinkedIn Luncurkan Tiga Metode Verifikasi Baru
Roslansky juga menaksir bahwa kondisi ekonomi makro ke depan, masih akan menantang. Untuk itu, pihaknya akan mengelola pengeluaran perusahaan dan memusatkan investasi di area strategis.
Adapun aplikasi LinkedIn di China disebut sebagai InCareer. Aplikasi ini rencananya akan dihapus per 9 Agustus 2023.
Serupa dengan alasan di balik PHK, Roslansky juga berdalih kondisi ekonomi yang menantang sebagai penyebab tutupnya aplikasi LinkedIn versi China.
Kendati memangkas karyawan dan menutup aplikasi versi China-nya, LinkedIn akan tetap ada di China dan menyediakan layanan bagi klien yang ingin melatih karyawannya di luar negeri.
Jadi aplikasi AS yang bertahan di China
Sejumlah perusahaan teknologi AS khususnya media sosial, tercatat tak bertahan lama di China bahkan hengkang dari negeri Tirai Bambu tersebut karena dilarang oleh pemerintah setempat.
Google misalnya, keluar dari China tahun 2020. Sementara Facebook dan Twitter diblokir dari China sejak tahun 2009.
Baca juga: Begini Cara Melamar Kerja di LinkedIn, Praktis dan Mudah
Adapun LinkedIn bisa dibilang jadi jejaring sosial terakhir asal AS yang masih bertahan di China. Platform profesional ini memulai debutnya di negara tersebut tahun 2014 dengan merilis aplikasi versi lokal.
LinkedIn mampu bertahan di China karena patuh terhadap aturan setempat. Berbeda dengan LinkedIn di negara lainnya, LinkedIn versi China hanya fokus pada postingan pekerjaan tanpa fitur jejaring sosial yang memungkinkan pengguna berbagi atau berkomentar.
Hal ini merupakan bagian dari kepatuhan terhadap regulasi setempat.
Terkini Lainnya
- Daftar Harga Netflix di Indonesia, Mulai Rp 54.000
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Aplikasi Edit Video "Final Cut Pro" Hadir di iPad, Tersedia Mulai 23 Mei
- Mengenal Prof. Dr. Sulianti Saroso yang Jadi Google Doodle Hari Ini
- [POPULER TEKNO] Pengguna iPhone Wajib Segera Update Versi iOS 16 Terbaru Ini | Sinyal 3G Telkomsel di Jakarta dan Jawa Barat Segera Dimatikan
- Pengguna WordPress Segera Update Plugin Ini, Ada Celah Keamanan Berbahaya
- Cara Membuat SKCK Online buat Daftar Rekrutmen Bersama BUMN 2023