Clubhouse PHK Lebih dari Separuh Karyawan

- Media sosial berbasis suara, Clubhouse melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari separuh karyawannya. PHK ini menjadi yang kedua setelah Juni 2022 lalu.
Informasi PHK karyawan ini disampaikan langsung oleh pendiri Clubhouse, Paul Davison dan Rohan Seth lewat memo untuk karyawan dan blog resmi media sosial tersebut.
"Hari ini kami mengumumkan perampingan organisasi kami hingga lebih dari 50 persen serta mengucapkan selamat tinggal kepada banyak rekan tim yang berbakat dan berdedikasi," kata Davison dan Seth.
"Kami sangat menyesal melakukan ini, dan kami tidak akan melangsungkan PHK ini jika perubahan tersebut tidak diperlukan," lanjutnya.
Baca juga: Layanan Spotify Live Pesaing Clubhouse Ditutup
Adapun perampingan tenaga kerja itu dilakukan karena kesulitan Clubhouse untuk beradaptasi di era pasca pandemi Covid-19.
Untuk diketahui, Clubhouse pertama kali diluncurkan sebagai aplikasi khusus undangan (invite-only) di tengah maraknya karantina Covid-19 pada 2020.
Jumlah unduhan aplikasi tersebut meroket karena pengguna mencari cara untuk berinteraksi dengan teman yang lokasinya berjauhan.
Bahkan, kepopuleran Clubhouse mendorong raksasa teknologi lainnya untuk merilis fitur yang serupa, contohnya Twitter Spaces, Facebook Live Audio Rooms, dan Spotify Live.
Sayangnya sejak memasuki era pasca-Covid-19, ketenaran aplikasi Clubhouse kian menurun.
"Setelah dunia makin terbuka pasca Covid-19, makin sulit pula bagi banyak orang untuk menemukan teman mereka di Clubhouse. Dan semakin susah untuk memasukkan percakapan panjang ke dalam kehidupan sehari-hari mereka (lewat Clubhouse)," tulis Davison dan Seth.
Baca juga: Cara Daftar Akun Clubhouse di Android
Sebagai akibat, Clubhouse disebut memerlukan perubahan yang akan sulit dilakukan dengan ukuran tim Clubhouse saat ini, misalnya dalam aspek komunikasi dan pembuatan keputusan dengan cepat.
Oleh karena itu, Clubhouse memutuskan untuk bertransisi ke tim yang lebih kecil dan lebih berfokus pada produk.
Jika merujuk pada pernyataan Davison pada Oktober lalu, jumlah karyawan Clubhouse kini tidak lebih dari 50 orang.
Karyawan yang di-PHK dipastikan akan mendapatkan sejumlah dukungan dari Clubhouse, yakni layanan kesehatan, transisi karir, dan imigrasi, serta uang pesangon, laptop, dan akselerasi ekuitas, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari blog resmi Clubhouse, Jumat (28/4/2023).
Saat ini, Davison dan Seth sudah memiliki gambaran yang jelas tentang masa depan Clubhouse yang disebut "Clubhouse 2.0".
Mereka percaya bahwa tim yang lebih kecil dapat membangun produk yang tepat, dengan tidak melupakan jasa semua rekan tim Clubhouse yang membantu mereka sampai di titik ini.
Terkini Lainnya
- ChatGPT Dituntut karena "Asbun", Tuding Pria Tak Bersalah Pembunuh
- Cara Hapus GetContact Permanen biar Identitas Kontak Tetap Aman
- Cara Melihat Garis Lintang dan Bujur di Google Maps dengan Mudah dan Praktis
- Apa Itu Grok AI dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
- 7 Cara Menghapus Cache di HP untuk Berbagai Model, Mudah dan Praktis
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Bill Gates Prediksi ChatGPT Bisa Jadi Guru dalam Waktu Dekat
- Mouse Komputer Pertama di Dunia Terbuat dari Kayu, Begini Wujudnya
- Cuaca Panas Landa Indonesia, Cek Indeks UV di Aplikasi Ini
- Cara Pakai 1 Nomor WhatsApp di 4 HP Sekaligus
- 3 Game Gratis PS Plus Mei 2023, Ada Chivalry 2 dan GRID Legends