cpu-data.info

Ericsson PHK 8.500 Karyawan

Logo Ericsson, perusahaan peranti telekomunikasi, di kantor pusat mereka di Stockholm. Gambar diambil pada 7 November 2012.
Lihat Foto

- Perusahaan penyedia perangkat keras dan layanan telkomunikasi asal Swedia, Ericsson, memangkas sebanyak 8.500 karyawannya secara global. Informasi ini diketahui dari memo internal perusahaan yang dikirimkan ke karyawan.

Jumlah pengurangan karyawan di setiap negara akan berbeda sesuai aturan wilayah setempat. Sehingga, rincian karyawan yang kena imbas dari tiap negara masih belum dipastikan secara jelas.

“Pengurangan jumlah pegawai akan diatur secara berbeda berdasarkan aturan dari negara setempat,” papar Chief Executive Officer Ericsson, Borje Ekholm dalam memo internal, seperti yang dikutip KompasTekno dari Reuters, Senin (27/2/2023).

Baca juga: Ericsson Dikabarkan Bakal PHK 1.400 Karyawan

Ericsson sendiri memiliki sebanyak 105.000 karyawan di seluruh dunia. Angka 8.500 karyawan ini sekitar 8 persen dari total karyawan.

“Informasi pemangkasan karyawan sudah mulai diumumkan ke beberapa negara minggu ini,” tambah Ekholm.

Walau Ericsson tidak merinci negara mana yang paling ke imbas, sejumlah analis memprediksi perusahaan operasional di Amerika Utara bakal jadi wilayah yang paling kena dampak.

Dikatakan demikian karena per Desember tahun lalu Ericsson menyebut pertumbuhan perusahaan di beberapa wilayah sedang melesu, termasuk di Amerika Utara.

Oleh karena itu, Ericsson berencana untuk memangkas pengeluaran sebesar 9 miliar Krona Swedia (Rp 13,2 triliun, estimasi kurs hari ini Rp 1.453) pada akhir 2023 mendatang.

“Ini sudah menjadi kewajiban kami untuk mengambil langkah ini agar bisa tetap kompetitif (di pasar). Sebab, musuh terbesar kami saat ini adalah rasa puas diri (terhadap kondisi perusahaan),” pungkas Ekholm.

Penghematan tersebut dilakukan supaya perusahaan bisa tetap bertahan. Adapun pekerja yang kena imbas PHK akan mendapatkan hak pesangon, asuransi, biaya transisi pekerjaan, dan lainnya, seperti yang dihimpun KompasTekno dari Reuters, Senin (27/2/2023).

Baca juga: Nokia dan Ericsson Angkat Kaki dari Rusia

Juru bicara Ericsson mengatakan bahwa pengurangan jumlah karyawan ini adalah untuk mengurangi "biaya struktural" perusahaan. Proses PHK ini akan berlangsung pada paruh pertama 2023 dan bisa diperpanjang hingga 2024 mendatang

Selain jumlah karyawan, Chief Financial Officer Ericsson, Carl Mellander juga sempat mengatakan bahwa pemangkasan biaya pengeluaran juga akan berimbas pada pengurangan konsultan dan real estate.

"(Hal ini akan) berbeda dari setiap wilayah ke wilayah, beberapa sudah mulai (melakukan pemangkasan) sekarang. Kami akan mengambil unit per unit, dengan mempertimbangkan sejumlah aturan ketenagakerjaan di tiap negara," ujar Mellander pada Januari lalu kepada Reuters.

Sejumlah perusahaan teknologi lainnya juga melakukan langkah serupa seperti Ericsson beberapa waktu lalu. Mulai dari Amazon, Microsoft, Google, LinkedIn, Twitter, Alibaba, dan sebagainya yang kerap melakukan PHK.

Menurut situs penghitung karyawan teknologi yang di PHK, Layoffs.fyi, ada 389 perusahaan teknologi yang memangkas jumlah karaywannya seebanyak 108.000 pekerja di tahun ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat