cpu-data.info

Pendapatan Apple Turun Pertama Kali sejak 2019, Ini Penyebabnya

Ilustrasi logo Apple di depan Apple Store Beijing
Lihat Foto

- Sejak 2019 lalu, total pendapatan (revenue) Apple di momen liburan akhir tahun, atau di setiap periode fiskal kuartal-I (Oktober-Desember), selalu naik. Namun kini, pencapaian itu agak mulai berubah dari biasanya.

Sebab dalam laporan keuangan kuartal-I 2023 terbarunya, Apple mencatatkan pendapatan 117,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.745 triliun).

Angka ini turun 5 persen dari total pendapatan di periode yang sama tahun lalu (kuartal-I 2022) yang berada di angka 124 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.846 triliun).

Apple tidak menyebut mengapa total pendapatan mereka turun di akhir tahun 2022 kemarin. Namun menurut beragam laporan yang beredar di internet, hal ini konon disebabkan oleh beberapa hal.

Baca juga: Apple Music Rilis Replay 2023 untuk Pantau Daftar Lagu Favorit Pengguna

Salah satunya seperti stok unit iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max yang belum mampu memenuhi kebutuhan pasar, sebagai efek dari pembatasan mobilisasi yang diterapkan China untuk memberantas Covid-19.

Grafik pendapatan Apple per kuartal sejak 2019.MacStories Grafik pendapatan Apple per kuartal sejak 2019.

Seperti diketahui, mayoritas iPhone yang tersebar di dunia memang dirakit di China. Bahkan salah satu pabrik iPhone terbesar di wilayah Zhengzhou di China dinamai "iPhone City". Pabrik tersebut dioperasikan oleh mitra Apple, Foxconn.

Selain itu, masalah makro ekonomi global yang tengah melanda dunia, yang mengakibatkan kenaikan inflasi dan kurs mata uang asing, turut mengurungkan niat konsumen untuk membeli iPhone atau perangkat Apple baru.

Baca juga: Demo Buruh Pabrik Perakitan iPhone Terbesar di China Ricuh

Meski total pendapatan turun, Apple masih mencatat beberapa pencapaian positif di laporan keuangan kuartal-I 2023 mereka. Salah satunya adalah jumlah perangkat Apple yang beredar di pasar, yang kini diklaim sudah mencapai 2 miliar perangkat lebih.

Hal ini turut meningkatkan pendapatan di segmen bisnis layanan (Service) Apple di kuartal-I 2023, yang tercatat di rekor tertinggi dengan angka 20,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 309 triliun). 

Pada kuartal-I 2022 lalu, pendapatan bisnis Service dilaporkan berada di angka 19,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 290 triliun). 

iPhone 14 Pro Max varian warna Deep Purple/ OIK YUSUF iPhone 14 Pro Max varian warna Deep Purple

Terkait bisnis Apple yang tercermin dalam laporan keuangan kuartal-I 2023, CEO Apple, Tim Cook mengatakan bahwa pihaknya cukup bangga dengan performa Apple pada periode tersebut, terlepas dari total pendapatan yang berkurang tadi.

"Kami bangga memiliki produk dan layanan terbaru kami untuk dinikmati di pasar (di kuartal-I 2023) di tengah kondisi perekonomian dunia yang tidak baik-baik saja," ujar Cook, dikutip KompasTekno dari MacStories, Senin (6/2/2023).

"Seperti biasa, ke depannya, kami akan tetap fokus di strategi jangka panjang dan akan tetap memimpin pasar dengan nilai-nilai, produk, dan layanan yang kami miliki," pungkas Cook.

Informasi selengkapnya mengenai laporan keuangan Apple kuartal-I tahun fiskal 2023 bisa disimak melalui tautan berikut ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat