Kenali 5 Ciri-ciri Link Phishing yang Bisa Menguras Rekening
- Kasus kejahatan digital yang menggunakan metode phishing kembali terjadi. Belum lama ini, seorang warga Bali mengaku kehilangan lebih dari Rp 600 juta.
Awalnya, ia mendapat pesan berupa link di jejaring sosial Facebook. Pesan itu mengatasnamakan sebuah Bank di wilayah tersebut.
Saat link tersebut dibuka, korban diminta mengisi sejumlah data. Seketika, uang di rekeningnya terkuras.
Kejahatan dengan metode phishing ini memang kerap menggunakan link palsu yang mengatasnamakan lembaga, badan, atau perusahaan tertentu. Link tersebut biasanya mengarah pada website atau halaman tiruan yang menyerupai asli untuk mengelabui korban.
Setelah korban mengisi atau menyerahkan data-data sensitif lewat link palsu tersebut, isi rekening bisa terkurang habis.
Baca juga: Apa Itu Pig Butchering Scam, Modus Baru Penipuan Kripto yang Disorot FBI
Perlu diketahui terlebih dahulu, phising sendiri adalah salah satu kejahatan siber yang berupa upaya pengelabuan atau penipuan untuk memperoleh data sensitif pengguna.
Data itu misalnya, seperti data kredensial akun (username dan password), data kartu debit, atau data kartu kredit. Supaya bisa mendapatkan data tersebut, salah satu caranya adalah dengan menggunakan link berisi halaman yang dibuat seolah mirip dengan website asli.
Saat data telah dimasukkan oleh korban, pelaku bakal bisa segera mencurinya dan mengambil alih akun. Tindakan ini sangat merugikan pengguna. Oleh karena itu, kita senantiasa perlu waspada dengan link phising yang marak beredar.
Pelaku bisa membuat link phising dengan berbagai macam rupa, menyesuaikan data yang hendak diambilnya. Misalnya, bila ingin mendapatkan data kartu debit atau kredit maka pelaku bakal membuat link dengan tampilan seperti website asli milik bank.
Kendati punya aneka rupa, namun, link penipuan itu tetap bisa dikenali. Lantas, ciri-ciri link phising seperti apa? Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah ciri-ciri link phising yang dapat mengelabui dan mencuri data pengguna.
Baca juga: Apa Itu Phising dan Bagaimana Cara Menghindarinya?
Ciri-ciri link phising yang bisa menguras rekening
1. Menggunakan nama website palsu yang mirip asli
Dirangkum KompasTekno dari Easy Dmarc, Jumat (3/2/2023), ciri-ciri link phising yang pertama adalah menggunakan nama alamat website atau URL palsu. Nama alamat website dari link phising biasanya dibuat semirip mungkin dengan yang asli.
Misalnya,” instagrammm.com”, padahal yang asli adalah “instagram.com”. Penggunaan nama alamat website palsu seperti itu ditujukan agar korban yang tak waspada dan mempercayai bahwa link tersebut asli.
2. Konten tidak sesuai dengan website asli
Link phising umumnya berisi konten yang lebih ringkas ketimbang website asli. Kualitas kontennya juga terbilang lebih buruk. Ini bisa dilihat dari tata letak tampilan dan isi tulisan yang tidak rapi.
3. Meminta data sensitif
Sebagaimana sempat disinggung di atas, tujuan phising adalah untuk mendapat data sensitif pengguna. Link phising biasanya hanya berisi halaman login fiktif yang meminta pengguna untuk memasukkan kredensial akun.
Baca juga: Pelaku Pig Butchering Scam Pakai Link Palsu untuk Jebak Korban
4. Kredensial akun tetap bisa terbaca walaupun salah
Link phising tidak menyediakan halaman login yang bisa meneruskan pengguna untuk bisa masuk ke akun miliknya di sebuah platform. Halaman login yang tertera di link phising hanya fiktif dan berfungsi untuk mengumpulkan data kredensial saja.
Jadi, bila pengguna memasukkan kredensial akun berupa username dan password palsu di halaman login dari link phising maka tetap dapat terbaca.
5. Terdeteksi sebagai website yang tidak aman
Ciri-ciri link phising yang berikutnya adalah ketika dibuka muncul peringatan “connection is not secure” pada browser. Peringatan itu menandakan bahwa website tidak aman untuk dibuka lantaran tidak memiliki sertifikat keamanan.
Bila menjumpai link dengan ciri-ciri di atas, sebaiknya abaikan saja, tidak usah dibuka dan mengisi data apa pun di sana. Itulah lima ciri-ciri link phising yang bisa curi data pengguna dan penting untuk dihindari, semoga bermanfaat.
Terkini Lainnya
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Sejarah Silicon Valley, Tempat Bersarangnya Para Raksasa Teknologi
- YouTube Rilis Fitur Saweran "Jewels", Mirip Coin di TikTok
- Cara Buat Daftar Isi yang Bisa Diklik Otomatis di Google Docs
- Twilio Ungkap Rahasia Cara Memberi Layanan Pelanggan secara Maksimal
- Fungsi Rumus AVERAGE dan Contoh Penggunaannya
- 2 Cara Menyembunyikan Nomor saat Telepon di HP dengan Mudah dan Praktis
- Kata POV Sering Keliru di Medsos, Begini Arti yang Benar
- Cara Langganan GetContact biar Bisa Cek Tag Nomor Lain
- Samsung Bikin Galaxy S25 Versi Tipis demi Saingi iPhone 17 Air?
- Mana Lebih Baik, Laptop Windows atau Chromebook? Begini Pertimbangannya
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Kenapa Fitur Find My Device Tidak Berfungsi? Begini Penjelasannya
- Hati-hati, Ini Dia Risiko Pakai Password Sama di Banyak Akun Media Sosial
- Cara Mengubah Tulisan WhatsApp jadi Kecil di iPhone dan HP Android
- Oppo Reno8 T 4G dan Reno8 T 5G Meluncur, Ini Harganya
- Dian Sastrowardoyo Penasaran dengan Kamera 200 MP Samsung Galaxy S23 Ultra
- Tak Cuma HP Samsung S23 Series, Ini Deretan Gadget yang Dirilis pada Galaxy Unpacked 2023
- ChatGPT Versi Berbayar Resmi Dirilis, Harganya Rp 300.000-an per Bulan
- Cara Pre-order Samsung Galaxy S23 Series dan Harganya, Ada Bonus hingga Rp 7,5 Juta