Pahami 5 Risiko Menggunakan iPhone Jailbreak
- Modifikasi sistem operasi di sebuah perangkat kerap dilakukan pengguna untuk mendapatkan keleluasaan dalam mengakses perangkat.
Di iPhone dengan sistem operasi iOS, aktivitas modifikasi itu dinamakan dengan “jailbreaking” atau “jailbreak”.
Sebagian besar pengguna iPhone mungkin tak asing lagi dengan istilah jailbreak. Secara konsep, jailbreak iPhone itu bisa dibilang sama seperti “root” atau “rooting” di HP Android.
Baca juga: Benarkah iPhone 16 Pro Max dengan 5 Kamera Sudah Meluncur? Begini Faktanya
Jailbreak juga mengacu pada aktivitas memodifikasi dan mengeksploitasi lapisan keamanan pada sistem operasi di iPhone, yang mana itu adalah iOS. Seperti namanya, tujuan jailbreak iPhone (meretas batasan) yaitu untuk mendapatkan akses atau kontrol penuh atas iOS.
Di iOS sendiri, terdapat sejumlah pembatasan fitur yang sengaja didesain agar tidak bisa diakses oleh pengguna untuk alasan keamanan. Misalnya, fitur yang memungkinkan pengguna untuk memasang perangkat lunak dari sumber selain App Store.
Dengan iPhone jailbreak, batasan tersebut dapat diterobos pengguna. Saat sistem operasi iPhone telah berhasil dimodifikasi dan dieksploitasi, pengguna bisa mendapat kontrol penuh atas iOS agar memungkinkan untuk memasang perangkat lunak dari berbagai sumber.
Selain memungkinkan untuk memasang perangkat lunak dari sumber selain App Store, pengguna juga dapat mendapatkan akses untuk mengotak-atik secara bebas tampilan (interface) iPhone yang sudah di-jailbreak.
Kelebihan iPhone jailbreak itu mungkin tampak menggiurkan untuk dicoba. Namun, di luar kelebihan tersebut, terdapat risiko besar yang mengintai iPhone jailbreak. Lantas, apa yang terjadi jika iPhone di-jailbreak selain dari yang disebutkan di atas?
Bila tertarik untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut KompasTekno rangkumkan risiko iPhone jailbreak yang perlu diketahui.
Baca juga: Cara Melacak iPhone Teman atau Keluarga yang Hilang dengan Find My
Risiko iPhone jailbreak
1. Data pribadi rentan dibobol
Risiko iPhone jailbreak yang pertama adalah data pribadi pengguna di iPhone menjadi lebih rentan untuk dibobol. Dalam upaya jailbreak, supaya bisa mendapat kontrol penuh, lapisan keamanan pada iOS perlu dimodifikasi dan dieksploitasi.
Dengan lapisan keamanan pada iOS yang telah dibuka paksa, artinya peretas atau hacker bakal menjadi lebih lebih mudah buat mengirim malware dan spyware ke iPhone untuk mencuri data pribadi pengguna.
2. Kinerja iPhone jadi tidak stabil
Dikutip dari laman resmi Apple, jailbreak berisiko membuat kinerja iPhone jadi tidak stabil. Fungsi perangkat bisa terhenti tiba-tiba secara intensif. Kemudian, aplikasi yang dijalankan juga bisa berhenti merespons alias freeze.
3. Tidak bisa update iOS
Lantaran iOS telah mengalami modifikasi, iPhone jailbreak nantinya tidak bisa melakukan update iOS terbaru. Bila dipaksakan melakukan update dan instal iOS terbaru, iPhone jailbreak berpotensi besar tidak dapat dioperasikan.
4. Gangguan pada fitur pemberitahuan di sejumlah layanan
Risiko jailbreak iPhone yang berikutnya adalah fitur pemberitahuan atau notifikasi di sejumlah layanan seperti Mail dan iMessage sering mengalami gangguan. Saat di-jailbreak, layanan tersebut jadi sulit buat memperbarui dan menerima pemberitahuan di iPhone.
5. Ditolak dari layanan Apple
Apple menganggap bahwa modifikasi iOS atau jailbreak merupakan tindakan yang tidak sah. Setiap tindakan modifikasi ilegal pada iOS merupakan pelanggaran terhadap perjanjian lisensi perangkat lunak pengguna akhir Apple.
Pelanggaran tersebut membuat Apple dapat menolak semua layanan pada iPhone yang telah di-jailbreak. Ini berarti, semisal iPhone jailbreak ada kerusakan, Apple dapat menolak memberikan layanan perbaikan ke perangkat tersebut.
Baca juga: Ciri-ciri iPhone HDC, Apa Bedanya dengan iPhone Original?
Demikianlah penjelasan mengenai risiko iPhone jailbreak yang perlu diketahui. Dengan mengetahui risiko ini, sebagai pengguna umum, hendaknya gunakan saja iPhone secara normal, tidak perlu repot-repot di-jailbreak.
Terkini Lainnya
- Daftar 28 HP Oppo yang Kebagian Antarmuka ColorOS 15 dan Jadwal Rilisnya
- Menggenggam Samsung Galaxy S24 FE, Si "Bungsu" yang Cantik dan Cerdas
- Xiaomi Ganti Logo Redmi, Begini Tampilan Barunya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Main Game di Konsol Xbox Kini Tidak Perlu Download dan Instal
- Di Jepang, Warga Diminta Tulis Password HP dan Aplikasi di Surat Wasiat
- Ketik Kata Kunci Ini di Google, Layar HP Bisa "Melayang"
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Pemerintah RI Tolak Rp 1,5 Triliun Apple untuk Buka Blokir iPhone 16?
- 2 Model iPhone Ini Masuk Daftar "Gadget" Jadul
- Microsoft Rilis Dua Chip Khusus Data Center
- Gaji Bos ChatGPT Sam Altman Ternyata "Cuma" Sekian
- Selamat Hari Guru Nasional! Ini 50 Link Twibbon untuk "Upload" di Medsos
- Perbandingan GetContact dan Trucaller dan Cara Menggunakannya
- Arti Kata “Tea”, Bahasa Gaul yang Sering Digunakan di Media Sosial
- 5 Fitur Unggulan Galaxy A14 5G, HP 5G Samsung Termurah
- Gara-gara Satu Kata, Apple Watch Kirim Alarm Palsu, Pelatih Muay Thai Digrebek Polisi
- Penipuan Catut Nama Shopee lewat Grup WA Bukan Modus Baru, Hanya Dibuat Lebih Berliku
- Bisa Dipesan Mulai Hari Ini, Begini Cara Beli Tiket Kereta Promo Imlek 2023 di KAI Access
- Waspada Penipuan Catut Nama Shopee, Modus lewat Grup WhatsApp