Mitos atau Fakta, Smartphone Baru Harus Dicas 8 Jam Dulu?
- Pernah kah Anda mendengar anjuran untuk mengisi daya alias mengecas ponsel baru selama 3-8 jam atau lebih? Konon, hal ini memungkinkan daya tahan baterai lebih awet.
Biasanya, ponsel dianjurkan dalam keadaan daya baterai kosong lebih dulu, kemudian baru diisi hingga kapasitas maksimal 100 persen. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan kapasitas baterai, sehingga di siklus pengisian daya yang berikutnya akan tetap maksimal.
Namun, benarkah demikian?
Baca juga: Ngecas HP Terlalu Lama Malah Bikin Rusak?
HP baru harus dicas 8 jam dulu?
Anjuran mengecas baterai ponsel selama 8 jam atau bahkan lebih sering terdengar puluhan tahun lalu. Kira-kira ketika era smartphone belum menjamur seperti hari ini.
Kini, ponsel terutama smartphone tidak perlu dicas hingga 8 jam atau lebih. Mengapa demikian?
Teknologi baterai dan pengisi daya di smartphone saat ini sudah sangat berkembang dan berbeda dari ponsel zaman dulu. Kebanyakan, ponsel zaman dulu menggunakan baterai dari material Nickel Cadmium.
Baterai dengan material ini menyimpan memori dari status pengisian awal. Itu sebabnya, pengisian baterai pertama kali akan dijadikan patokan siklus pengisian daya berikutnya.
Sementara itu, smartphone saat ini umumnya menggunakan material Lithium-ion Polymer (LiPo) yang tidak memiliki sifat seperti baterai Nickel Cadmium. Sehingga, pemilik baru smartphone bisa langsung menggunakan ponsel setelah keluar dari kotak kemasan, lalu mengecasnya ketika daya hampir habis, sebagaimana dihimpun dari Gizmos Chamber.
Baca juga: Stopkontak atau HP, Mana yang Sebaiknya Lebih Dulu Dicolok Saat Ngecas?
Ada baiknya untuk mengisi daya sebelum tersisa 20 persen atau sebelum muncul peringatan "baterai lemah". Pengguna juga tidak perlu mengecas ponsel hingga 8 jam atau lebih untuk pertama kalinya. Cukup isi daya hingga penuh saja.
Berbeda dengan baterai Nickel Cadmium, baterai lithium-ion menghitung siklus pengisian daya dengan cara berbeda. Siklus pengisian daya dihitung dari seberapa banyak kapasitas 100 persen baterai yang sudah digunakan. Namun, siklus ini tidak harus selalu dihitung dari satu kali pengisian daya.
Misalnya, dari 100 persen kapasitas baterai, Anda menggunakan 75 persen (tersisa 25 persen). Lalu, Anda mengisi daya hingga 100 persen di malam hari. Keesokan harinya, Anda menggunakan daya 25 persen (sisa 75 persen).
Saat itulah dihitung satu kali siklus karena menghabiskan total 100 persen, dihitung dari penggunaan 75 persen dan 25 persen di hari yang berbeda, sebagaimana dijelaskan Apple dalam laman resminya.
Perhitungan ini juga berlaku ntuk baterai lithium-ion perangkat Android. Untuk mengetahui bagaimana cara mengecas baterai ponsel yang baik, bisa menyimak lebih lengkap di artikel "5 Kesalahan saat Mengecas Smartphone".
Terkini Lainnya
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Gaji CEO Apple Tim Cook Naik pada 2024, Sekian Jumlahnya
- 5 Besar Merek PC Global Akhir 2024 Riset Canalys, Lenovo Teratas
- VIDEO: Cara Share dan Lacak Lokasi Teman via WA dan Google Maps
- Apa Fungsi Fitur Proxy WhatsApp dan Bagaimana Cara Kerjanya?
- VIDEO: 3 Aplikasi Prakiraan Cuaca untuk Pantau Kondisi Ekstrem
- Pengertian Input Device, Fungsi, dan Contohnya
- Jadwal M4 Mobile Legends Knockout Stage Hari Ke-3, Pertandingan Panas di Lower Bracket