Pendiri Perusahaan Kripto Amber Group Ditemukan Meninggal Saat Tidur
- Industri pasar keuangan dikejutkan dengan kabar meninggalnya Tiantian Kullander, bos perusahaan kripto Amber Group. Kullander wafat pada usia 30 tahun. Ia ditemukan meninggal saat tidur pada 23 November lalu.
“Dengan kesedihan terdalam dan berat hati, kami menginformasikan meninggalnya teman dan salah satu pendiri kami, Tiantian Kullander. Ia meninggal secara mendadak dalam tidurnya pada 23 November 2022,” tulis Amber Group dalam sebuah pernyataan.
Belum diungkap penyebab "bos muda" itu meninggal dunia. Amber Group menggambarkan Tiantian Kullander sebagai pilar kesuksesan perusahaan yang bernilai 3 miliar dollar AS atau setara Rp 47,2 triliun itu.
Bagi perusahaan yang didirikannya pada 2017 silam itu, Kullander dikenang sebagai sosok pemimpin yang memberikan contoh dengan kecerdasan, kemurahan hati, kerendahan hati, ketekunan, dan kreativitasnya.
Baca juga: Ada Uang dari Bos Kripto di Balik Akuisisi Twitter oleh Elon Musk
Sebelum mendirikan Amber Group, lebih dulu aktif sebagai trader di perusahaan keuangan raksasa Morgan Stanley dan Goldman Sachs.
Sebagai trader, Kullander memiliki julukan "TT". Kesuksesannya menjadi trader, membuat Kullander berhasil masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia - Finance & Venture Capital tahun 2019.
Pada 2017, Kullander mulai merintis Amber Group bersama sekelompok rekan yang aktif di bidang keuangan, termasuk mantan pekerja Goldman Sachs Group dan Morgan Stanley.
Kullander dan para pendiri Amber Group awalnya berusaha menerapkan pembelajaran mesin untuk perdagangan kuantitatif. Namun, beralih ke pasar kripto pada tahun 2019 ketika volume perdagangan untuk mata uang kripto meningkat.
Baru-baru ini, Amber Group disebut memiliki valuasi 3 miliar dollar AS, setelah menerima putaran pendanaan sebesar 200 juta dollar AS.
Baca juga: Pig Butchering, Modus Penipuan Investasi Kripto Mirip “Tinder Swindler di Netflix
Laporan lain mengatakan bahwa Amber Group sedang dalam upaya untuk mengumpulkan pendanaan lanjutan sebesar 100 juta dollar AS awal bulan ini.
Amber Group kini memiliki lebih dari 300 karyawan yang tersebar di Hong Kong, Taipei, Seoul, dan Vancouver, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Independent, Rabu (30/11/2022).
Sepeninggalan Tiantian Kullander, Amber Group berjanji akan bekerja lebih keras untuk menjadikan Amber sebagai pemimpin industri. Karena, itulah ambisi dan impian "TT".
Terkini Lainnya
- 5 Merek Ponsel Terlaris di Dunia 2024 Versi IDC, Apple dan Samsung Mendominasi
- HP Tecno Spark 30 Pro Rilis di Indonesia Minggu Depan, Ini Bocoran Spesifikasinya
- Dipanggil Komdigi, Pendiri Jagat Janji Ubah Permainan Berburu Koin
- Mantan Bos Google Bikin "Hooglee", Medsos Video Berbasis AI
- Sinyal Mahkamah Agung AS Enggan Selamatkan TikTok
- Oppo Reno 13 Siap Masuk Indonesia Hari Ini, Intip Bocoran Spesifikasinya
- Riset Cisco: Hanya 19 Persen Perusahaan di Indonesia Siap Adopsi AI
- Xiaomi Ungkap Tanggal Peluncuran Redmi Note 14 Series di Indonesia
- Motorola Moto G Power 2025 Meluncur, HP Android Berstandar Militer
- Smartphone Honor Magic 7 Pro Meluncur Global, Punya Fitur Pendeteksi Video "Deepfake"
- Apa Itu Red Note? Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS
- Viral Video Pria Transaksi Pakai Apple Watch, Apple Pay Sudah Bisa di Indonesia?
- Apakah Menyetujui Cookie di Website Selalu Aman? Ini Penjelasannya
- Fungsi VPN untuk Mengakses Internet yang Perlu Diketahui
- 5 Besar Vendor Smartphone Dunia Akhir 2024 Versi Canalys
- Dipanggil Komdigi, Pendiri Jagat Janji Ubah Permainan Berburu Koin
- Kerusuhan di Pabrik iPhone Bikin Saham Apple Rontok
- [POPULER TEKNO] Perseteruan Elon Musk Vs Apple | Penyebab Layar Ponsel Bewarna Ungu | Menanti Tablet Oppo Pad Air di Indonesia
- Duduk Perkara iPhone Ex-inter Kena Blokir, Cuma Bisa Pakai Smartfren atau "Unlock IMEI"
- Viral Foto Avatar Lensa AI di Instagram, Begini Cara Gratis Bikinnya
- Cristiano Ronaldo Pakai HP Rp 20 Jutaan di Mobil Khusus untuk Google Maps?