cpu-data.info

Viral Obrolan Oknum Jasa Servis HP Buka Foto Pelanggan, Ini Tips Menyimpan dan Hapus File yang Aman

Ilustrasi ponsel.
Lihat Foto

- Sebuah akun baru-baru ini mengunggah tangkapan layar (screenshot) yang berisi potongan percakapan diduga oknum teknisi jasa servis HP dan laptop. Dalam obrolan itu, beberapa oknum teknisi jasa servis ponsel mengaku mereka pernah mengintip menu galeri pelanggan tanpa sepengetahuan si pemilik.

Ulah nakal itu, menurut penuturan mereka, dilakukan setelah perangkat pelanggan selesai diperbaiki. Potongan percakapan yang diduga berasal dari sebuah forum media sosial itu sebetulnya pernah viral setelah diunggah oleh akun Twitter dengan handle @ndagels dengan narasi yang sama tahun lalu.

Bahkan, di unggahan @ndagels terdapat lebih banyak potongan percakapan oknum teknisi jasa servis HP. Oknum teknisi ini secara terang-terangan mengaku tidak cuma iseng membuka galeri ponsel pengguna tanpa izin. Mereka juga mencuri data, terutama foto dan video dari ponsel yang diperbaiki.

Baca juga: Cara Mengunci Aplikasi di HP Xiaomi agar Privasi Lebih Aman

Dalam percakapan tersebut, oknum teknisi mengaku bisa memulihkan data ponsel pelanggan yang sebelumnya sudah disetel (reset) ulang. Ada pula teknisi yang mengaku mencoba menarik atau memulihkan (restore) memori ponsel pelanggan yang sudah dihapus sebelumnya.

Ulah oknum teknisi seperti ini konon yang memicu maraknya foto/video asusila beredar di internet.

Bukan tidak mungkin, pemilik data tidak tahu sama sekali apabila data pribadinya diambil, bahkan diedarkan. Lantas, bagaimana menyimpan dan menghapus file yang tepat agar terhindar dari ulah nakal teknisi servis ponsel yang membuka galeri tanpa izin?

Tips menyimpan data agar tidak diintip saat diservis

Menurut Alfons Tanujaya, analis antivirus dari Vaksincom, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan agar data yang tersimpan di ponsel, tidak diintip oleh oknum teknisi servis HP.

Alfons menyarankan agar data disimpan di eksternal perangkat. Pemilik ponsel atau laptop bisa menyimpan data di kartu memori. Apabila hendak diservis, kartu bisa dicabut lebih dulu dan disimpan di tempat yang aman.

Baca juga: Obrolan Teknisi HP Ramai di Twitter, Sebut Bisa Tarik Foto yang Dihapus

Selain itu, Alfons juga menyarankan untuk menyimpan data di penyimpanan awan atau cloud, seperti Google Drive.

"Ketika mau diservis, direset dulu HP-nya dan hilangkan koneksi ke storage cloud" jelas Alfons.

Kendati demikian, penyimpanan awan juga perlu proteksi yang berlapis agar file tidak mudah disusupi. Misalnya, dengan mengaktifkan otentikasi dua langkah.

Pengguna juga harus ekstra hati-hati agar tidak terjebak phishing yang biasa ditargetkan oleh para peretas. Biasanya,metode phishing "menjebak" korban untuk mengeklik sebuah link, yang kemudian diarahkan ke laman palsu lalu meminta korban memasukkan kredensial login.

Setelah mengantongi kredensial login korban, peretas bisa saja masuk ke ruang penyimpanan dan menutup akses si pemilik asli agar tidak dapat login.

Menurut Alfons, penyimpanan di internal ponsel agak berisiko. Meskipun pengguna sudah menghapus data yang sempat tersimpan di memori internal, file masih berpotensi dipulihkan.

"Kecuali, pemiliknya mengerti cara mengenkripsi datanya sehingga tidak bisa diintip" kata Alfons.

Baca juga: Cara Menyembunyikan File dan Aplikasi di HP Samsung agar Aman dari Tangan Jahil

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat