Kominfo: Pengembang Game Lokal Masih Terpusat di Pulau Jawa

- Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), I Nyoman Adhiarna menyebut mayoritas pengembang game (game developer) lokal saat ini masih terpusat di Pulau Jawa.
Adhiarna menjelaskan sebanyak 55,4 persen pengembang game lokal berasal dari Pulau Jawa. Angka tersebut belum termasuk game developer asal Jakarta yang memiliki persentase sendiri sebesar 20,5 persen. Sehingga, jika ditotal pengembang game asal Pulau Jawa bisa menyentuh angka lebih dari 70 persen.
Sementara itu, persentase pengembang game lokal dari luar Pulau Jawa sangat kecil. Menurut Adhiarna, hanya ada sekitar 9,6 persen pengembang game asal Sumatra yang diikuti oleh Bali dan Nusa Tenggara (8,4 persen), Kalimantan (2,4 persen), Sulawesi (2,4 persen), dan lainnya (1,2 persen).
Baca juga: IGDX 2022 Resmi Dibuka di Bali, Ajang Kumpul Pengembang Game Lokal dan Global
Untuk mengatasi ketimpangan tersebut, Adhiarna mengatakan program pembangunan infrastruktur digital perlu dilakukan di kawasan lain, terutama di luar pulau Jawa.
"Tujuannya adalah supaya yang bisa memanfaatkan infrastruktur digital bukan hanya di kota besar atau di pulau Jawa saja, tapi bisa juga merata di Indonesia bagian tengah dan timur, termasuk yang tertinggal," tutur Adhiarna di sela-sela acara IGDX Conference yang diadakan di Hotel The Stones, Legian, Bali, Sabtu (16/10/2022).

Menurut Adhiarna, pembangunan infrastruktur digital tidak hanya berdampak pada industri game saja, melainkan turut bisa dimanfaatkan masyarakat secara umum untuk meningkatkan produktivitas.
Adhiarna menyebutkan bahwa pada tahun 2021 sudah ada lebih dari 200 juta masyarakat Indonesia yang terhubung ke internet. Hal itu selaras dengan laporan Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) awal tahun lalu, di mana jumlah pengguna internet di Indonesia sudah tembus 210 juta jiwa.
Tingginya adopsi internet turut mendorong semakin banyaknya pengembang game lokal setiap tahunnya.
Baca juga: 36 Developer Game Indonesia Dilatih Mentor Asing dan Lokal di IGDX 2022
Berdasarkan data Peta Ekosistem Industri Game Indonesia 2021, total ada sekitar 70 perusahaan game Indonesia yang sudah didirikan di tahun 2021. Angka ini mengalami peningkatan sebanyak hingga 10 perusahaan setiap tahunnya, di mulai dari tahun 2013 hingga 2021.
Menurut Adhiarna, kenaikan ini dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan pasar game di dalam dan luar negeri sehingga mampu mendorong lahirnya pengembang game asal Indonesia.
"Kami berharap ke depan makin banyak game developer lokal yang lahir di luar pulau Jawa dan kota-kota besar di luar kota pulau Jawa," pungkas Adhiarna.
Terkini Lainnya
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Beri Waktu 75 Hari Lagi
- Apakah Dark Mode Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Upload File ke Google Drive dengan Mudah dan Praktis
- 7 Tips Hemat Penyimpanan Akun Google Gratis Tanpa Langganan
- Ingin Industri Game Lokal Makin Bergairah, Pemerintah Siapkan Pembiayaan dan Permodalan
- Kominfo Klaim Industri Game di Indonesia Semakin Moncer
- Kominfo: IGDX 2022 Dorong Lahirnya Pengembang Game Besar di Indonesia
- Manuver Baru AS Soal Ekspor Chip, Jegal Kemajuan Militer China
- Valorant Pamer Karakter Baru, Agen Harbor Sang Controller Pengendali Air