Meta Setop Bulletin, Layanan Newsletter yang "Seumur Jagung"
- Meta dilaporkan akan memberhentikan layanan newsletter-nya yang bernama “Bulletin” pada 2023 mendatang. Layanan tersebut sebelumnya memungkinkan penulis untuk menerbitkan buletin secara gratis ataupun berbayar di Meta (sebelumnya Facebook).
Informasi pemberhentian layanan tersebut telah dikonfirmasi langsung oleh juru bicara perusahaan, Morgan White. Menurut laporan The Verge dikutip dari The New York Times, Meta telah menginformasikan para penulis soal penghentian layanan Bulletin ini.
Namun, perusahaan tidak akan langsung menutup layanan newsletter tersebut. Penghentian layanan tersebut dikatakan baru akan dilakukan per 2023 mendatang. Penulis di Bulletin juga tetap mendapat pemasukan hingga penutupan.
Baca juga: Meta Resmi Luncurkan Fitur NFT di Facebook dan Instagram
Bulletin milik Meta ini masih “seumur jagung” karena baru dirilis pada Juli 2021 lalu. Kehadiran newsletter ini awalnya membantu pengguna terhubung dengan penulis papan atas, seperti Malcolm Gladwell, Tan France, dan Malala Yousafzai. Selain dapat menjangkau audiens yang lebih luas, juga memberdayakan bisnis kreator.
Ringkasnya, layanan tersebut memungkinkan pembaca untuk berlangganan tulisan/artikel dari penulis-penulis yang mereka sukai. Lalu, penulis dapat akan mendapat keuntungan melalui bayaran dari buletin yang mereka berikan.
Namun, sejak Bulletin muncul pada 2021 lalu, platform tersebut tampaknya kurang diminati sehingga kurang populer untuk kalangan secara umum. Faktor tersebut yang diduga menjadi alasan Meta untuk menyetop layanan buletin.
Dalam laporan Meta tahun lalu, tercatat ada lebih dari 115 publikasi di layanan Bulletin yang diberikan secara gratis melalui email kepada lebih dari 1.000 pembaca.
Baca juga: Facebook Rilis Platform Buletin, Penulis Bisa Dapat Uang
Hal tersebut tentunya tidak sejalan dengan visi misi dari layanan tersebut dibut. Sebab, tujuan Meta menciptakan Bulletin adalah ingin memberdayakan dan membantu bisnis para penulis agar bisa lebih berkembang lagi.
Kendati begitu, Meta mengungkapkan tidak akan membiarkan para penulisnya begitu saja. White (juru bicara Meta) mengatakan meski layanan Bulletin akan ditutup, Meta bakal tetap berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan kreator.
“Sementara produk (dari Bulletin) ini sendiri berakhir, kami tetap berkomitmen untuk mendukung kesuksesan dan pertumbuhan kreator (atau penulis) dan lainnya di platform kami,” imbuh White.
Kini, Meta mengatakan akan memfokuskan sumber daya dari Bulletin untuk mengerjakan algoritma, sebagai bagian upaya Meta agar tidak tertinggal oleh TikTok.
Selain menyetop layanan newsletter Bulletin tersebut, Meta juga dikabarkan tengah menyetop proses perekrutan karyawan, memangkas jumlah karyawannya, dan menetapkan prioritas yang baru.
CEO Meta, Mark Zuckerberg juga mengatakan bahwa perusahaan akan lebih berhemat, dengan memangkas biaya anggaran operasional di sebagian besar divisi Meta.
“Saya berharap ekonomi akan lebih stabil sekarang, tetapi dari apa yang kamu lihat sepertinya belum (akan stabil). Jadi, kami mengambil langkah yang agak konservatif,” papar Zuckerberg.
Terkini Lainnya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Ponsel 4G Misterius Vivo Lolos TKDN, iQoo 10?
- 57 Persen Warga Jakarta Dinilai Belum Siap Migrasi ke TV Digital
- Update Besar Windows 11 Sudah Bisa Diunduh di Indonesia, Ini Fitur Barunya
- BPNT atau Bansos Sembako Cair Oktober Ini, Begini 2 Cara Cek Penerimanya
- Mulai 2024, Eropa Wajibkan iPhone Pakai USB Type-C