Interpol Terbitkan "Red Notice", Pendiri Terra Luna Jadi Buronan Internasional

- Pencarian sosok pendiri token Terra (LUNA) yang harganya anjlok sejak Mei lalu, Do Kwon masih terus berlanjut. Kini, organisasi kepolisian internasional atau Interpol telah menerbitkan "Red Notice" atas nama Do Kwon.
Red Notice adalah permintaan kepada penegak hukum di seluruh dunia untuk membantu mencari dan menangkap seseorang untuk sementara waktu hingga dilakukan ekstradisi ke negara yang mengirimkan permintaan.
Dalam kasus ini, Red Notice diterbitkan untuk Do Kwon atas permintaan Korea Selatan. Dengan begitu, Do Kwon kini menjadi buronan internasional, tak hanya buronan di negara asalnya saja Korea Selatan.
Baca juga: Pendiri Terra Luna Jadi Buronan

Sebelum Red Notice untuk Do Kwon terbit, pihak berwenang Korea Selatan lebih dulu mengeluarkan surat perintah penangkapan Do Kwon serta lima orang lainnya.
Do Kwon bersama Daniel Shin adalah mendirikan Terra networks melalui perusahaan pengembang blockchain berbasis di Korea Selatan yang bernama Terraform Labs.
Terra network ini melahirkan dua aset kripto utama, yaitu Terra USD (disebut juga "UST") sebagai stablecoin dan Terra (LUNA) sebagai token.
Do Kwon: Saya tidak dalam pelarian
Pertengahan September, pengadilan Korea Selatan mengeluarkan surat perintah penangkapan pada lima orang lainnya yang didakwa melanggar Undang-Undang Pasar Modal.
Pihak Kejaksaan Korea Selatan meyakini bahwa Do Kwon dkk yang tengah buron itu berada di Singapura pada 14 September 2022.
Karena tak bisa ditemukan, Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul meminta Interpol untuk mengeluarkan Red Notice, dengan mengatakan bahwa Kwon "jelas dalam pelarian dan tidak memiliki niat untuk menghadap kami untuk diinterogasi", sebagaimana dilaporkan Financial Times.
Pada 17 September, Do Kwon menegaskan bahwa dirinya tidak sedang dalam pelarian. Hal itu diungkapkannya melalui sebuah utas di akun Twitter pribadinya dengan handle @stablekwon.
Baca juga: Pelaku Penipuan Kripto Terancam Hukuman 40.000 Tahun Penjara
"Saya tidak "dalam pelarian" atau semacamnya.Untuk lembaga pemerintah mana pun yang ingin berkomunikasi, kami bekerja sama penuh dan kami tidak menyembunyikan apa pun," twit @stablekwon.
Do Kwon menambahkan dalam utas itu bahwa dirinya dan teman-temannya sedang dalam proses untuk membela diri mereka di beberapa yuridiksi.
Kwon mengatakan bahwa ia berharap untuk memberikan keterangan soal Terra Lina dalam beberapa bulan ke depan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Selasa (27/9/2022).
I am not “on the run” or anything similar - for any government agency that has shown interest to communicate, we are in full cooperation and we don’t have anything to hide
— Do Kwon ???? (@stablekwon) September 17, 2022
Terra Luna dan Terra USD ganti nama
Sejak harganya runtuh pada Mei lalu, token Teraa (LUNA) dan stablecoin Terra USD sudah berganti nama.
Token Terra (LUNA) kini berganti nama menjadi LUNA Classic (LUNC). Harga token ini sempat turun ke level terendah sebesar 0,0000009 dollar AS per koin. Padahal token kripto ini pernah mencapai harga tertinggi sebesar 119,18 dolar AS (Rp 1,7 juta) per koin pada April lalu.
Baca juga: Harga Mata Uang Kripto Luna Melesat 166 Persen dalam 24 jam
Pantauan KompasTekno di situs CoinGecko, Selasa (27/9/2022), harga token LUNC kini diperdagangkan di harga 0,00029909 per koin atau setara Rp 4,5.
Sementara stablecoin TerraUSD yang kini berganti nama menjadi TerraUSD Classic (USTC). Nilai USTC semakin turun dari patokan 1 dollar AS dengan penurunan ke level terendah pada Juni lalu, menjadi 0,006 dolar AS.
Kini, USTC diperdagangkan di harga 0,03239878 dollar AS atau setara Rp 491.
Terkini Lainnya
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB
- Cara Pakai WhatsApp Bisnis buat Promosi UMKM
- Cara Buat Kartu Ucapan Ramadan 2025 untuk Hampers lewat Canva
- Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Ponsel Lipat Vivo X Fold Plus Meluncur dengan Snapdragon 8 Plus Gen 1
- Elon Musk Aktifkan Starlink di Iran, Setelah Demo Kematian Mahsa Amini
- Oppo A17 Meluncur dengan Kamera 50 MP, Harga Rp 1 Jutaan
- Cair Mulai Pekan ini, Begini 2 Cara Cek Penerima BSU 2022 Tahap 3
- Resmi Dijual di Indonesia, Oppo Reno8 Pro 5G dan Reno8 Z 5G Tawarkan Performa Tinggi dan Desain Premium