Instagram Didenda Rp 6 Miliar gara-gara Salah Urus Data Pengguna Remaja

- Komisi Perlindungan Data (DPC) Irlandia menjatuhkan denda kepada media sosial besutan Meta, Instagram sebesar 405 juta euro atau sekitar Rp 6 miliar (kurs Rp 14.900).
Denda ini diberikan setelah DPC melakukan investigasi terhadap bagaimana Instagram mengelola data pengguna remaja.
Investigasi yang sudah dilakukan sejak dua tahun lalu itu menemukan dugaan bahwa Instagram melanggar undang-undang perlindungan data pribadi Uni Eropa atau General Data Protection Regulations (GDPR).
Ada dua pelanggaran yang ditemukan DPC, pertama adalah bagaimana Instagram memungkinkan pengguna usia muda yang berusia 13-17 tahun bisa memiliki akun Instagram bisnis.
Baca juga: Remaja AS Lebih Pilih Tiktok dan Snapchat ketimbang Instagram-Facebook
Biasanya, para remaja mengubah akun dari personal ke profil bisnis lantaran penasaran dengan analitik engagement mereka, seperti seberapa sering akun mereka dilihat pengguna lain, dan sebagainya.
Seperti yang diketahui, ketika seseorang beralih dari akun pribadi menjadi akun bisnis, informasi mengenai nomor telepon, email, dan sebagainya, akan muncul di laman profile. Jadi, remaja yang beralih ke akun bisnis, data pribadi seperti nomor telepon dan e-mail juga akan terekspos.
Temuan pelanggaran kedua adalah terkait pengaturan akun publik untuk pengguna usia remaja secara default.
Juru bicara DPC, Graham Doyle mengonfirmasi denda terhadap Instagram itu. Doyle mengatakan rincian terkait keputusan tersebut bakal dirilis minggu depan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari New York Times, Selasa (6/9/2022).
Baca juga: Apa itu BeReal, Media Sosial yang Fiturnya Diikuti oleh Instagram?
Meta akan banding
Meta telah memberikan tanggapan terkait denda ini. Juru bicara Meta menyanggah tudingan DPC. Bahkan, perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg itu berencana mengajukan banding.
"Pengguna di bawah usia 18 tahun secara otomatis akan mendapatkan akun yang diatur secara "private" ketika mereka bergabung ke Instagram," jelas juru bicara Meta.
"Jadi, hanya orang yang mereka tahu saja yang bisa melihat postingan mereka dan orang dewasa tidak bisa mengirim pesan ke pengguna remaja yang tidak berteman dengan mereka (follow)," imbuh Meta.
Tahun lalu, Instagram memang mulai melakukan uji coba terhadap pengguna remaja, di mana akun yang terdeteksi sebagai usia di bawah 18 tahun, akan diatur sebagai akun private secara default. Akan tetapi, mereka bisa mengubahnya menjadi akun publik jika berkehendak.
Denda terbesar Meta
Denda ini menjadi denda ketiga sekaligus terbesar yang dijatuhkan DPC kepada Meta, yang menaungi Instagram, Facebook, WhatsAapp, dan Messenger.
Sebelumnya, denda pertama (sekitar Rp 3,9 miliar) diberikan setelah DPC menemukan bahwa WhatsApp tidak memberikan informasi yang jelas dan transparan kepada pengguna soal bagaimana mereka mengumpulkan data dan membagikannya dengan induk perusahaan, Meta.
Kemudian, denda kedua (sekitar Rp 276,7 jutaan) diberikan terkait kebocoran data yang berdampak ke 30 juta pengguna di tahun 2018.
Baca juga: Facebook Didenda Rp 70 Triliun Akibat Skandal Cambridge Analytica
Meta, khususnya Instagram, mulai membenahi kebijakan serta fitur mereka yang fokus pada pengguna remaja, setelah menuai berbagai kritik. Dalam beberapa tahun terakhir, Instagram meluncurkan beberapa fitur yang bertujuan untuk melindungi pengguna di bawah usia 18 tahun.
Misalnya, membatasi fitur Direct Message (DM) antara pengguna dewasa dan remaja, membatasi orang dewasa untuk mencari konten dan mengikuti pengguna remaja, dan lain sebagainya, sebagaimana yang pernah diumat di artikel berikut.
Sebelumnya, Instagram sesumbar bahwa pihaknya akan terus menjalin kerja sama dengan regulator untuk mewujudkan pengawasan terhadap pengguna muda dan siap bekerja sama dengan DPC dalam investigasi mereka.
Terkini Lainnya
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Riset: Pengguna iPhone Lebih Cepat Ganti HP Baru
- Netflix Buka Restoran, Bawa Konsep Serial dan Film Populer
- 2 Cara Menghentikan SMS Spam Iklan Pinjol yang Mengganggu
- Cara Blokir SMS Spam dan Promosi di HP Samsung
- MSI "Pede" Jual Konsol PC Handheld Lebih Mahal dari Asus dan Lenovo
- 4 Cara Bikin Kartu Ucapan Lebaran 2025 untuk Hampers, Cepat dan Bisa Cetak Sendiri
- Unboxing Moto G45 5G, HP Pertama Motorola "Comeback" ke RI
- Tablet "Flagship" Huawei MatePad Pro13.2 Meluncur, Bawa Fitur Olah Dokumen Level PC
- Motorola Resmi Kembali ke Indonesia, Bawa HP Moto G45 5G
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Meluncur, Harga Rp 31 Jutaan
- Huawei Mate XT Ultimate Resmi Rilis Global, Smartphone Lipat Tiga Harga Rp 60 Juta
- Cara Menghapus Cache di HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- iPhone SE Tidak Ada Lagi, Ini Gantinya?
- Begini Kemampuan AI di PC Gaming Handheld MSI Claw 8 AI Plus
- Tecno Spark 9T Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Poco M5 dan Poco M5s Meluncur Global, Termurah Rp 2,3 Juta
- Bulan Depan, WhatsApp Tidak Bisa Dipakai Lagi di iPhone Ini
- Google Uji Coba Sistem Pembayaran Pihak Ketiga di Indonesia
- Vivo Y22 Resmi di Indonesia dengan Kamera 50 MP, Ini Harganya