Google Siapkan Cara Baru untuk Berangus Konten "Clickbait"
- Google bakal punya taktik baru untuk menangkal konten "clickbait" yang muncul di hasil pencarian Google Search. Clickbait merupakan teknik yang digunakan pembuat konten, dengan memasang judul semenarik atau seheboh mungkin agar orang lain mau mengeklik kontennya. Konten yang dimaksud bisa saja artikel, berita, foto, atau video.
Namun mulai minggu depan, Google akan mengurangi peringkat situs web yang dinilai melanggar atau menerapkan praktik clickbait. Akan tetapi, aturan ini baru akan berlaku untuk pencarian berbahasa Inggris.
Selain menindak situs-situs tersebut, upaya ini juga dilakukan Google untuk mengapresiasi situs web yang membuat konten orisinal dan berkualitas.
"Kami berupaya memastikan halaman yang kami tampilkan di Google Search bermanfaat dan serelevan mungkin. Untuk mewujudkannya, kami terus menyempurnakan sistem kami," kata Google dikutip KompasTekno dari blog perusahaan, Selasa (23/8/2022).
Baca juga: TikTok Luncurkan Text-to-Image, Fitur Mirip Google Imagen
"Mulai minggu depan untuk pengguna bahasa Inggris secara global, kami meluncurkan sejumlah peningkatan Google Search untuk memudahkan orang menemukan konten bermanfaat yang dibuat oleh dan untuk orang (bukan mesin)," lanjut keterangan itu.
Dalam praktiknya, Google akan memberikan peringkat rendah pada situs web yang menghimpun informasi dari berbagai sumber, namun tidak menambahkan penjelasan atau informasi baru.
Sebaliknya, Google akan cenderung menampilkan hasil pencarian dari konten baru yang lebih relevan dengan kata kunci pencarian.
Dengan kata lain, paparan konten dari situs agregator akan lebih sedikit muncul di hasil pencarian, ketimbang situs asli yang memproduksi konten terkait.
"Minggu depan kami akan meluncurkan 'pembaruan konten yang bermanfaat' untuk menangani konten yang tampaknya dibuat untuk mendapat peringkat tinggi di mesin pencarian, bukan untuk membantu atau menginformasikan orang," jelas Google.
"Pembaruan peringkat ini akan membantu memastikan bahwa konten yang tidak orisinal dan berkualitas rendah, tidak mendapat peringkat tinggi di Google Search," imbuh perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California, AS itu.
Baca juga: Facebook dan Google Disebut Beri Panggung Konten Clickbait dan Sebar Misinformasi
Perusahaan juga menjelaskan, perubahan algoritma tersebut akan terlihat pada hasil pencarian yang berkaitan dengan pendidikan online, seni dan hiburan, belanja serta topik teknologi.
Selain menargetkan situs web seperti agregator, Google juga akan memberangus bot, sebagaimana dilansir KompasTekno dari Digital Trends, Rabu (24/8/2022).
Sayangnya raksasa pencarian itu tidak merinci bagaimana pihaknya menangani konten dari bot atau konten yang dijiplak dari situs web lain.
Upaya menangkal konten berkualitas rendah sendiri sebenarnya sudah dilakukan sejak lama, bahkan sejak Google Search pertama kali dirilis pada tahun 1997.
Tahun lalu, perusahaan asal Amerika Serikat itu juga meluncurkan ribuan pembaruan untuk Google Search setelah melakukan ratusan ribu kali pengujian untuk kualitas konten, termasuk evaluasi internal, hingga mengumpulkan ulasan dari orang yang relevan.
Namun tampaknya praktik tersebut tak dapat dilakukan dengan mudah. Adapun pembaruan Google Search kali ini dikatakan Google masih akan disempurnakan dan dilengkapi dengan pembaruan lain pada beberapa minggu mendatang.
Terkini Lainnya
- 5 Besar Vendor Smartphone Dunia Akhir 2024 Versi Canalys
- OpenAI Rilis Fitur Tasks untuk ChatGPT, Ini Fungsinya
- Motorola Moto G Power 2025 Meluncur, HP Android Berstandar Militer
- Meluncur Besok, Intip Bocoran Harga dan Spesifikasi Oppo Reno 13 di Indonesia
- Viral Video Pria Transaksi Pakai Apple Watch, Apple Pay Sudah Bisa di Indonesia?
- Earbuds Nothing Ear (open) Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,5 Juta
- Link Download Red Note, Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai
- Minggu, TikTok Dikabarkan Tutup Aplikasi di AS
- Induk Facebook PHK 3.600 Karyawan yang Kurang Kompeten
- Bos Instagram Bocorkan Jenis Konten yang Bakal Sering Dimunculkan di IG Tahun Ini
- Pilih Cloud Storage atau Hard Drive, Mana yang Ideal?
- Apa Itu Red Note? Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS
- Honkai Star Rail 3.0 Meluncur, Ada 7 Update Karakter, Area, dan Mekanisme Game
- 4 Tips Hapus Jejak Digital di Internet dengan Aman
- Pemerintah Berencana Batasi Usia Bermedsos bagi Anak
- Ponsel Lawas Samsung Galaxy J7 Dapat Update Sistem Setelah Empat Tahun
- Kode Redeem PUBG Mobile Terbaru, Ada Skin Seragam Sekolah Murid Jepang
- RRQ Hoshi Asal Indonesia Jadi Tim Mobile Legends Peringkat Satu Dunia
- Pengamat Pertanyakan Keseriusan Negara Amankan Data Pribadi Masyarakat Indonesia
- Serasa Kantongi PC, Ini 4 Keunggulan Galaxy Z Fold4 5G untuk Tunjang Produktivitas