Data 17 Juta Pelanggan PLN Diduga Bocor dan Dijual di Forum Online
- Dugaan kebocoran data kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, data jutaan pelanggan Perusahaan Listrik Negara alias PLN diduga bocor.
Data tersebut kini terpantau dijual di forum online bernama "Breach Forums". Penjual data tersebut menggunakan akun bernama "loliyta" untuk menjual lebih dari 17 juta data infromasi pelanggan PLN.
Dalam deskripsi yang disertakan di unggahannya, penjual menyebutkan data yang dijual termasuk informasi ID pelanggan, nama konsumen, alamat konsumen, hingga informasi besarnya penggunaan listrik dalam kWh dan tipe energi.
Tanpa menyebutkan harga, penjual hanya memberikan 10 sampel data dari 17 juta informasi pelanggan PLN yang dijualnya itu.
Baca juga: PLN Sebut Data Pelanggan yang Bocor Sudah Tidak Update
Pantauan KompasTekno, sampel yang diberikan itu seluruhnya milik pelanggan PLN yang ada di Aceh.
/ Galuh Putri Riyanto Ilustrasi data 17 juta pelanggan PLN diduga bocor dan dijual di forum online.Data diduga berasal dari server pusat PLN
Peneliti keamanan siber independen yang juga seorang bug hunter (pemburu lubang keamanan internet), Afif Hidayatullah, meyakini bahwa data yang dijual di Breach Forums itu benar merupakan milik PLN.
"Benar, itu (data) milik PLN karena karena terdapat Jenis Energi, kWh, Alamat, No Meter," kata Afif melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Jumat (19/8/2022).
"Hanya saya belum tahu (data) ini dari pusat atau cabang PLN. Hanya saja data seperti informasi itu kemungkinan di simpan di server pusat," lanjut dia.
Afif menjelaskan, hasil analisisnya yang membuat ia meyakini data yang dijual itu benar milik PLN di server pusat.
Pertama, jumlah data yang dibocorkan terlalu besar. Bila melihat sampel data yang diberikan, semuanya berasal dari pelanggan PLN di Aceh.
"Padahal, penduduk Aceh berdasarkan informasi di internet saja hanya ada sekitar 5 juta lebih," kata Afif.
Selanjutnya, dari sampel yang disertakan, kata Afif, bisa dilihat pula bahwa informasi pelanggan yang dibocorkan juga lengkap.
Baca juga: Kebocoran Data Terjadi Lagi, Sampai Mana RUU Perlindungan Data Pribadi?
Afif merinci, data pelanggan yang diborkan mencakup informasi "ID,Idpel,Name,Consumer Name,Energy Type,Kwh,Address,Meter No,Unit Upi,Meter Type,Nama Unit Upi,Unit Ap,Nama Unit Ap,Unit Up,Nama Unit Up,Last Update,Created At".
"Jelas yang mengeluarkan data tersebut hanya PLN. Tidak ada lagi di Indonesia yang mencatat informasi tersebut dengan jumlah sampai 17 juta lebih," pungkas Afif.
Di sisi lain, Chairman lembaga riset siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center), Pratama Persadha masih menyangsikan keabsahan klaim 17 juta data pelanggan yang berhasil dibobol.
Terkini Lainnya
- Cara Hapus Akun Instagram Permanen dan Sementara
- Juliana Cen Diangkat Jadi Managing Director HP Indonesia
- Bukalapak Pastikan PHK Karyawan, Imbas Tutup Lapak Produk Fisik
- Meutya Hafid Lantik Jajaran Pejabat Komdigi, Ada Fifi Aleyda Yahya dan Raline Shah
- Apa Itu Koin Jagat? Challenge Berburu Koin dari Aplikasi Jagat yang Ramai Dilarang
- 5.448 iPhone 16 Legal Masuk Indonesia Sebulan setelah Peluncuran
- Daftar Emoji Favorit Gen Z yang Bikin Chat Lebih Ekspresif
- WiFi Vs Data Seluler: Mana yang Lebih Boros Baterai?
- 3 Link untuk Pantau Kebakaran Los Angeles "Real Time", Begini Caranya
- iPhone 16 Masih Ilegal, Samsung Galaxy S25 Ultra Siap "Ngonser" Februari
- Daftar Lengkap HP Samsung yang Dapat Update Software 2025
- Pasar PC Global Naik, Berkah Windows 10 Pensiun
- Payung Tenaga Surya Ini Bisa Jadi Powerbank untuk Ngecas HP
- Elon Musk: Data untuk Latih AI Hampir Habis
- APK Bukan Singkatan dari “Aplikasi”, Begini Arti Sebenarnya
- Apa Itu Koin Jagat? Challenge Berburu Koin dari Aplikasi Jagat yang Ramai Dilarang
- Jadwal MPL S10 Jumat 19 Agustus, Ada Pertempuran Dua Tim Papan Atas
- Honor 70 5G Resmi Meluncur Global, Harga Rp 6 Jutaan
- Oppo ColorOS 13 Resmi Meluncur, Ini Fitur Barunya
- Tablet Realme Pad Mini Meluncur di Indonesia, Harga Mulai Rp 2,4 Juta
- Banyak Celah Keamanan, Pengguna Google Chrome Disarankan Segera Update