Pemerintah Negara-negara di Dunia Makin Rajin Minta Data Pengguna ke Google, Facebook dkk
- Pemerintah negara-negara di dunia diketahui kian aktif meminta data pengguna kepada sejumlah platform besar seperti Google, Facebook, hingga Microsoft.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan perusahaan privasi, Surfshark, tahun 2020 merupakan tahun yang menunjukkan peningkatan paling signifikan dibanding 2013 hingga 2019.
Tercatat ada sebanyak 1.288.823 akun yang datanya diminta oleh pemerintah secara global pada 2020 lalu. Angka tersebut naik sekitar hampir 40 dari tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut dikarenakan maraknya kejahatan online selama pandemi Covid-19.
“Pertumbuhan kejahatan dunia maya (secara) besar-besaran pada 2020 berjalan beriringan dengan peningkatan oermintaan data yang diterima perusahan-perusahaan teknologi besar,” ujar ketua peneliti Surfshark, Agneska Sablovskajai, dikutip dari Forbes, Rabu (9/8/2022).
Baca juga: Twitter Tambal Celah Keamanan yang Bikin Data 5,4 Juta Akun Bocor
Penelitian tersebut mengumpulkan data melalui dua metodologi, yakni dengan pengumpulan jumlah permintaan yang diterima perusahaan dari pemerintah/pihak berwenang, dan jumlah akun yang ditentukan di dalam aplikasi ataupun layanan.
Untuk mengetahui jumlah permintaan yang diterima, Surfshark menggunakan laporan transparansi yang dipublikasikan oleh perusahaan besar seperti Apple, Google, Facebook, dan Microsoft.
Jumlah akun yang dikumpulkan itu akan dianalisis dan dibagi menjadi lima klasifikasi, seperti permintaan data yang dipenuhi perusahaan, permintaan yang dipublikasikan secara keseluruhan atau sebagian, persentase permintaan yang diberikan, akun yang ditargetkan dalam permintaan data, dan akun yang diminta per 100.000 orang di setiap negara.
Meski data tersebut berasal dari 177 negara, peringkat yang dijabarkan hanya mencantumkan 137 negara saja karena penelitian ini memprioritaskan negara dengan jumlah di atas 1 juta penduduk.
Negara dengan jumlah di bawah angka tersebut diasumsikan tidak terlalu memberi dampak signifikan karena tidak mencapai 1 persen dari populasi global.
Amerika Serikat paling banyak minta data
Sepanjang 2013 hingga 2020, Amerika Serikat (AS) menduduki peringkat pertama dengan permintaan sebanyak 1.936.748 pengguna. Artinya, ada permintaan data sekitar 585 akun per 10.000 penduduk.
Posisi kedua ada Jerman, dengan 531.633 permintaan data pengguna. Disusul oleh Inggris di peringkat ke tiga dengan 486 akun per 100.000 penduduk, atau sekitar 409.850 data.
Baca juga: China Alami Kasus Pencurian Data Terbesar dalam Sejarah
Perusahaan yang beroperasi di Inggris tercatat telah memberikan data 267.000 akun pengguna ke pemerintah.
Selanjutnya, ada dari negara India, Turki, Rusia, dan Pakistan yang turut melakukan pemintaan data paling banyak, yakni hampir 200.000 akun.
Dok. SHUTTERSTOCK Ilustrasi media sosial.
Masih dalam laporan yang sama, perusahaan yang dimintai oleh pemerintah telah memenuhi permintaan tersebut dari 2013 hingga 2020 lalu. Apple, dalam konteks ini, menjadi perusahaan yang paling transparan dalam memberikan data sejak 2016 sampai sekarang.
Berdasarkan statistik, Apple memenuhi 85 persen permintaan pihak yang berwenang.
Terkini Lainnya
- Game "Microsoft Flight Simulator 2024" Resmi Rilis, Ini Harganya di Indonesia
- Oppo Hadirkan AI Gemini dan "Circle-to-Search" di ColorOS 15
- Cara Mengembalikan Akun Facebook yang Hilang dengan Mudah dan Praktis
- iPhone 16 Masih Dilarang, Apple Janji Tambah Investasi 10 Kali Lipat
- Sleep atau Shutdown Laptop, Mana yang Lebih Baik Digunakan Pengguna?
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Microsoft Umumkan Windows 365 Link, PC Kecil Berbasis Cloud Mirip Mac Mini
- Samsung Galaxy A16 5G Rilis di Indonesia, HP "Panjang Umur" Harga Rp 3 Jutaan
- Siasat Apple buat Jualan iPhone 16 di Indonesia, dari Minta Audiensi hingga Nego Investasi
- Ada Lubang Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Download iOS 18.1.1
- Rumor Samsung Galaxy S25 Versi Tipis Menyeruak
- Oppo Reno 13 Belum Dirilis, tapi Sudah Siap Masuk Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- Robot Manusia Ikut Lari "Half Marathon", Finish dengan Sekali Isi Baterai
- Tanda iPhone 16 Dijual Resmi di Indonesia Menguat, Ini Janji Apple
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Waspada, 40 Aplikasi Ini Mengandung Malware yang Bisa Curi Password Facebook
- Telkomsel Perluas Sinyal 5G di Bali Dukung G20
- Daftar 16 Tim yang Lolos Babak Grand Final PMPL ID Fall 2022
- 4 Penyebab dan Cara Mengatasi Layar HP Gerak Sendiri atau “Ghost Touch”
- Status Online WhatsApp Bisa Disembunyikan dari Orang Tertentu