Google Bayar Rp 1,7 Triliun Terkait Gugatan Diskriminasi Gender

- Google dilaporkan setuju membayar uang kompensasi sebesar 118 juta dollar AS atau setara Rp 1,7 triliun terkait gugatan diskriminasi gender di perusahaannya.
Ini merupakan hasil akhir dari gugatan class action yang dilakukan oleh beberapa mantan karyawan Google pada 2017 silam di pengadilan San Fransisco, Amerika Serikat.
Google digugat karena dianggap melakukan diskriminasi terhadap pekerja wanita di perusahaannya.
Baca juga: Kritik Kesetaraan Gender, Karyawan Google Dipecat
Pertama, raksasa mesin pencarian ini disebut membayarkan pekerja perempuan dengan gaji yang lebih rendah dari pekerja laki-laki, untuk posisi yang setara.
Kedua, Google disebut menempatkan pekerja perempuan di posisi atau jabatan yang lebih rendah ketimbang pekerja laki-laki, dengan pengalaman yang serupa.
Setelah hampir lima tahun proses hukum berlangsung, gugatan mantan karyawan kepada Google itu akhirnya menemui ujungnya.
Dalam salinan putusan pengadilan, Google menyangkal semua tuduhan dalam gugatan. Namun, Google menyatakan bahwa perusahannya "sepenuhnya mematuhi semua hukum, aturan, dan peraturan yang berlaku setiap saat".
Baca juga: Dianggap Monopoli, Google Bayar Denda Rp 104 Miliar
Penggugat (mantan karyawan Google) dan tergugat (Google) setuju untuk menyelesaikan gugatan dengan dua klausul perjanjian.
Pertama, Google memberikan uang kompensasi 118 juta dollar AS atau setara Rp 1,7 triliun untuk 15.000 pekerja wanita yang bekerja di Google sejak September 2013.
Kedua, Google menyetujui pihak ketiga untuk menganalisis praktik perekrutan dan kompensasi (pemberian gaji) kepada karyawan di perusahannya.
Kata Google
Dalam keterangan terpisah, Google sendiri meyakini bahwa pihaknya menjunjung prinsip kesetaraan gender dalam menjalankan dan membuat kebijakan perusahannya.
"Kami sangat percaya pada kesetaraan kebijakan dan praktik kami," kata Google kepada outlet media AFP.
Baca juga: CEO Google Balas Memo Kesetaraan Gender dari Karyawan yang Telah Dipecat
Meski begitu, Google tetap senang karena gugatan class action itu akhirnya dapat diselesaikan dengan win-win solution, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari NDTV, Selasa (14/6/2022).
"Setelah hampir lima tahun proses pengadilan, kedua belah pihak sepakat bahwa penyelesaian masalah, tanpa pengakuan atau temuan apa pun, adalah demi kepentingan terbaik. Semua orang, dan kami sangat senang mencapai kesepakatan ini," kata Google.
Terkini Lainnya
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Sempat Keluar dari Indonesia, 4 Merek Smartphone Ini Comeback ke Tanah Air
- Keracunan Data, Modus Baru Menyasar Pelatihan AI
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- Broadcom dan TSMC Ingin Pecah Intel Jadi 2 Perusahaan
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Bocoran Harga Xiaomi 15 Ultra yang Meluncur Sebentar Lagi
- 2,5 Miliar Akun Gmail Terancam AI Hack
- Arti “Fortis Fortuna Adiuvat” yang Sering Muncul di Bio TikTok dan Instagram
- Ditunjuk Jadi "Staff Khusus", Berapa Gaji Elon Musk?
- Meta Bikin Mesin "Pembaca Pikiran" Bertenaga AI, Begini Bentuknya
- Karyawan Google Sebut AI Sudah Mirip Manusia
- Line Today Dipastikan Tutup per 6 Juli 2022 di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok 12 Persen, Terendah dalam 18 Bulan Terakhir
- Apple Bakal Rombak Kamera Depan iPhone 14
- Mengenal MariSilicon X di Oppo Find X5 Pro 5G, Chipset yang Tawarkan Era Baru Fotografi dan Videografi Malam