Apple Rilis Aplikasi Pelacak AirTag untuk Pengguna Android

KOMPAS.com - Apple merilis aplikasi bernama "Tracker Detect" yang ditujukan bagi pengguna Android. Aplikasi ini dirancang untuk membantu pengguna yang tidak memiliki perangkat Apple untuk bisa melacak keberadaan AirTag atau perangkat lain yang didukung sensor Find My tidak dikenal di sekitarnya.
Salah satu tujuan aplikasi ini adalah untuk menjaga privasi. Seperti diketahui, AirTag bisa disematkan di barang jenis apapun, seperti tas, dompet, atau lainnya untuk menandai dan memudahkan sang pemilik apabila barang itu hilang. Pelacakan AirTag dilakukan menggunakan teknologi Find My Network milik Apple.
Akan tetapi, kemampuan AirTag dinilai berpotensi disalahgunakan untuk melacak atau menguntit orang lain. Hal itu lantaran Find My Network kini dilaporkan memiliki lebih dari 1 miliar iPhone dan perangkat lain yang aktif.
Baca juga: Apple Luncurkan AirTag, Aksesori Pelacak Benda yang Hilang
Perangkat-perangkat itu diam-diam saling berbagi lokasi AirTag atau perangkat lain yang didukung fitur Find My di sekitarnya.
Jadi, apabila pengguna merasa sedang dikuntit orang lain menggunakan AirTag atau perangkat sejenis, mereka bisa menggunakan Tracker Detect di smartphone Android untuk memindai AirTag atau perangkat serupa yang ada di sekitar mereka.
Apabila perangkat Android berhasil mendeteksinya, akan muncul peringatan berbunyi "AirTag tidak dikenal". Jika AirTag yang terdeteksi diketahui mengikuti pengguna selama 10 menit, pengguna bisa menyalakan suara di perangkat tersebut untuk melacaknya.

Dari situ, pengguna akan diarahkan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara menon-aktifkannya dengan cara mencopot baterai di AirTag yang melacaknya.
Baca juga: Peritel Australia Tarik Apple AirTag dari Penjualan demi Keselamatan Anak
Selain itu, Apple juga memberi saran pada pengguna agar segera menghubungi penegak hukum apabila keselamatannya terancam akibat pelacakan dari AirTag yang tidak dikenal.

"Tracker Detect memberi kemampuan pada pengguna Android untuk memindai AirTag atau perangkat lain yang mendukung Find My, yang telah melacak mereka mereka tanpa diketahui," ujar perwakilan Apple.
Baca juga: Ada Celah Keamanan, Apple AirTag Bisa Diretas dan Dimodifikasi
"Kami meningkatkan standar privasi bagi pengguna dan industri kami, dan berharap yang lain akan mengikuti," imbuhnya.
Tidak hanya untuk membantu menjaga privasi, aplikasi Tracker Detect juga berfungsi membantu melacak keberadaan barang yang disematkan AirTag atau perangkat yang punya sensor serupa.
"Pelacak barang ini mencakup AirTag dan perangkat lain yang kompatibel dari perusahaan lain. Apabila Anda merasa seseorang menggunakan AirTag atau perangkat lain untuk melacak lokasi Anda, Anda bisa memindai untuk coba menemukannya," tulis deskripsi aplikasi Tracker Detect yang terpajang di Google Play Store.
Aplikasi ini sudah bisa diunduh pengguna Android melalui Play Store di tautan berikut. Apple sebenarnya telah menambahkan peringatan di aplikasi Find My apabila mendeteksi AirTag milik orang tidak dikenal, sedang melakukan pelacakan lokasi pengguna.
Aplikasi Find My sendiri digunakan untuk membantu melacak lokasi perangkat Apple, seperti iPhone, iPad, dan Mac dari jarak jauh. Namun, Apple dikritik karena layanan tersebut tidak tersedia untuk pengguna non-iOS.
Padahal, pelacakan lokasi dengan menggunakan AirTag juga bisa dilakukan di perangkat Android.
Baca juga: Apple AirTag Sudah Bisa Dibeli di Indonesia, Ini Harganya
Aplikasi Tracker Detect mengharuskan pengguna untuk secara aktif melalukan pemindaian perangkat agar bisa mengidentifikasi pemiliknya. Tracker Detect tidak mengharuskan pengguna memiliki akun Apple untuk bisa mendeteksi AirTag dan perangkat lainnya.
Semua pengguna dengan ponsel yang didukung NFC dapat melacak dan menerima petunjuk tentang cara mengembalikan AirTag atau perangkat lain kepada pemiliknya. Sementara itu, Apple mengatakan bahwa semua interaksi di aplikasi ini akan dienkripsi, sebagaimana KompasTekno himpun dari Cnet, Rabu, (22/12/2021)
Terkini Lainnya
- Google Luncurkan Ironwood, Chip AI untuk Inferensi Skala Besar
- Apakah iPhone XS Masih Layak Beli di Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Spesifikasi dan Harga iPhone 16 Pro Max Max di Indonesia, mulai Rp 22 Juta
- Samsung Ajak Konsumen Jajal Langsung Galaxy A56 5G dan A36 5G di "Awesome Space"
- Cara Aktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone
- Elon Musk Dulu Ejek Bentuk Roket yang Bawa Katy Perry ke Luar Angkasa
- Tidak Ada Batas Waktu, Ini Cara Login dan Aktivasi MFA ASN
- HP Poco F7 Ultra dan F7 Pro Resmi di Indonesia, Harga Termurah Rp 7 Jutaan
- Link Download dan Cara Instal Safe Exam Browser buat Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025
- Momen Katy Perry di Luar Angkasa: Lihat Lengkung Bumi dan Pegang Bunga Aster
- Manuver Intel Selamatkan Bisnis Chip, Jual 51 Persen Saham Perusahaan Hasil Akuisisi
- 6 Cara Mengatasi Kode OTP Invalid saat Aktivasi MFA ASN Digital, Jangan Panik
- Katy Perry ke Luar Angkasa Pakai Roket Bos Amazon, Kembali Selamat dan Cium Tanah
- Cara Beli eSIM Telkomsel dan Daftar Harganya
- 3 Game Gratis PS Plus April 2025, Ada Hogwarts Legacy
- Hasil Piala Presiden Esports 2021, Aura Fire Juara Cabang Mobile Legends
- Perlu Imajinasi Kuat untuk Digitalisasi Papua
- Honor X30 dan Play 30 Plus Meluncur, Ini Spesifikasinya
- Vivo Y32 Meluncur, Ponsel Pertama dengan Snapdragon 680
- Menilik Fitur NFC di Oppo A95, Apa Gunanya?