Begini Wujud Satria-I, Satelit Pembawa Internet dari Indonesia
- Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menyiapkan Satelit Republik Indonesia Raya (Satria-I) untuk mengorbit pada 2023 mendatang.
Satelit Multifungsi (SMF) ini nantinya akan membawa koneksi internet untuk daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T).
Wujud satelit itu pun kini diungkap oleh perusahaan satelit asal Perancis, Thales Alenia Space, yang menggarap proyek tersebut. Bentuk satelit Satria-I ini terungkap dalam unggahan akun Instagram @thalesaleniaspace.
Sama seperti dengan kebanyakan satelit komunikasi, satelit Satria tampak memiliki sejumlah komponen utama.
Komponen tersebut terdiri dari panel surya untuk sumber listrik satelit, antena satelit untuk mentransmisikan sinyal, serta badan satelit untuk menjalankan fungsi satelit secara keseluruhan.
Baca juga: Satelit Satria Angkat Martabat 26,5 Juta Penduduk 3T
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Thales Alenia Space (@thalesaleniaspace)
Pada gambar di atas, komponen panel surya tampak mengapit badan satelit.
Kemudian, badan satelit tersebut tampak memiliki komponen berbentuk bulat, mirip seperti antena satelit rumahan atau base transceiver station (BTS) yang menempel di sejumlah menara.
Thales Alenia Space juga menginformasikan bahwa satelit tersebut sepenuhnya bakal mengusung antena yang mendukung frekuensi Ka-band, yang diklaim dapat menghadirkan koneksi internet dengan kapasitas 150 gigabit per detik (Gbps).
Untuk pemosisian, satelit Satria-1 rencananya bakal menempati slot orbit 146 derajat Bujur Timur (BT).
Pergerakan satelit ini sendiri nantinya bakal dipantau oleh beberapa stasiun Bumi yang tersebar di wilayah bagian Barat hingga Timur Indonesia.
Punya 11 stasiun Bumi
Masing-masing stasiun tersebut berlokasi di Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura.
Baca juga: Satelit Satria-I Bakal Punya 11 Stasiun Bumi, Ini Lokasinya
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, stasiun Bumi ini diperlukan untuk mengawasi pergerakan satelit Satria-I.
Nantinya, dengan bantuan satelit Satria-I, semua stasiun Bumi ini akan menjangkau sekitar 150.000 titik layanan publik di berbagai sektor, yang terbanyak adalah 93.900 titik sekolah dan pesantren untuk mendukung Pembelajaran jarak Jauh (PJJ) dan ujian berbasis komputer.
Selain itu ada 3.700 titik Puskesmas dan rumah sakit, serta layanan kesehatan lain untuk mendukung kebutuhan database kesehatan yang terintegrasi, serta 3.900 titik layanan keamanan masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Terkini Lainnya
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Daftar Akun Instagram Tujuh Member BTS, Apa Postingan Pertama Mereka?
- 7 Member BTS Kompak Bikin Akun Instagram Pribadi
- Update Fitur Pesan Sementara WhatsApp, Lebih Mudah, Cepat, Sekaligus Lama
- 2 Fitur Baru Google Maps bagi yang Hobi Makan dan Bepergian
- Rawan Jadi Celah Peretasan, Segera Hapus Jenis E-mail Ini