Facebook Siapkan Fitur Penghasil Uang untuk Admin Grup
- Facebook semakin memperluas opsi monetisasi di platform media sosialnya. Setelah kreator konten, kini giliran admin grup Facebook yang bakal bisa menghasilkan uang.
Facebook mengumumkan tengah menguji coba tiga opsi monetisasi untuk admin grup, yaitu fitur belanja, penggalangan dana, dan sub-grup berbayar.
Baca juga: Indonesia Siapkan UU Media Dorong Facebook dan Google Bayar Konten Berita
Pembaruan tersebut diungkap Facebook saat acara Facebook Communities Summit. Menurut Facebook, tiga opsi monetisasi baru tersebut dapat membantu orang-orang yang menjalankan grup dalam mempertahankan komunitas yang telah mereka bangun.
Tiga opsi monetisasi
Fitur belanja (shopping) menjadi opsi monetisasi pertama yang bisa dimanfaatkan oleh admin grup Facebook. Fitur ini memungkinkan admin untuk menjual merchandice dengan tema tertentu atau barang lainnya.
Opsi monetisasi kedua adalah penggalangan dana. Dengan opsi ini, admin grup Facebook dimungkinkan menggalang dana dari komunitasnya untuk suatu proyek, termasuk proyek untuk menjalankan grup itu sendiri.
Terakhir, Facebook menyediakan opsi monetisasi berupa sub-grup berbayar. Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan admin untuk membuat kelompok-kelompok lebih kecil di dalam sebuah grup.
Pengguna yang ingin bergabung dengan sub-grup tersebut harus membayarkan langganan berupa biaya bulanan untuk dapat berpartisipasi.
Baca juga: Percakapan di Facebook dan Instagram Baru Dilindungi Mulai 2023
Sub-grup berbayar bisa dimanfaatkan admin untuk menyediakan akses ke konten eksklusif atau khusus seperti pelatihan, networking, hingga percakapan yang lebih mendalam. Seperti grup Facebook lainnya, sub-grup ini juga bakal dibekali dengan tool moderasi percakapan.
Fitur baru lainnya untuk admin grup Facebook
VP dari Komunitas Facebook Maria Smith mengatakan bahwa Facebook tidak mengharapkan semua grup menginginkan atau membutuhkan opsi monetisasi tersebut.
Namun, menurut Smith, sejauh ini banyak grup memang sudah melakukan upaya monetisasi sendiri seperti menjual merchandise hingga mengorganisir penggalangan dana. Jadi, Facebook menyiapkan tools shopping dan penggalangan dana sebagai opsi monetisasi resmi.
Smith menambahkan bahwa grup dan sub-grup tetap akan diminta untuk mengikuti pedoman perdagangan dan aturan penggalangan dana yang berlaku di Facebook.
Grup Facebook sendiri digadang-gadang sebagai bagian penting dari Facebook saat ini. Perusahaan rintisan Mark Zuckerberg ini telah mengindikasikan bahwa grup akan memainkan peranan penting dalam rencananya membangun metaverse.
Baca juga: Facebook Ingin Kembangkan Metaverse, Apa Itu?
"Kami fokus membangun jembatan dari aplikasi kami yang semula ada layar 2D, menjadi pengalaman virtual yang lebih mendalam. Facebook dan grup Anda, akan menjadi pusat dari ini." kata Mark Zuckerberg di acara Facebook Communities Summit.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Engadget, Senin (29/11/2021), selain fitur monetisasi baru, Facebook mengumumkan beberapa pembaruan lain untuk grup Facebook, sebagai berikut:
- Fitur baru yang memungkinkan admin mengubah warna background, gaya font, dan aspek lain dari tampilan halaman grup
- Fitur communities chat untuk memudahkan admin dan moderator grup untuk saling berhubungan
- Seksi "featured" baru sehingga admin grup dapat menyematkan (pin) konten agar tetap muncul di sisi atas laman grup.
Terkini Lainnya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Identitas Penemu Bitcoin "Satoshi Nakamoto" Akan Diungkap Pengadilan?
- Begini Cara Berlangganan Akun VIP di WeTV
- Italia Denda Apple dan Google Rp 160 Miliar
- Berapa Jumlah Pengguna HP Xiaomi Saat Ini?
- Spotify Uji Coba Fitur Mirip TikTok, Begini Tampilannya