5 Besar Merek Smartphone Global, Apple Depak Xiaomi dari Urutan Kedua

- Firma riset pasar Gartner merilis laporan penjualan smartphone global untuk kuartal III-2021. Gartner mengungkap penjualan smartphone secara langsung ke konsumen mengalami penurunan sebesar 6,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: 5 Besar Vendor Ponsel di Indonesia, Vivo Teratas
Kendati demikian, sebagian besar vendor smartphone mengalami pertumbuhan satu digit secara year over year (YoY). Lima besar merk smartphone dunia masih dihuni oleh para vendor yang sama. Urutannya adalah sebagai berikut.
- Samsung mengukuhkan posisinya di puncak klasemen dengan merengkuh 20,2 persen pangsa pasar di kuartal III-2021. Selama periode tersebut, Samsung menjual 69 juta unit smartphone secara global.
Menurut Gartner, pangsa pasar Samsung turun 1,9 persen secara YoY. Akan tetapi, Samsung mengalami pertumbuhan di segmen premium berkat duo ponsel lipat yakni Galaxy Z Flip3 dan Galaxy Z Fold3. Dua ponsel lipat Samsung itu laris manis di pasaran.
- Apple yang setahun lalu duduk di urutan ketiga kini naik ke urutan kedua dengan mendepak Xiaomi. Apple tercatat menguasai pangsa pasar sebesar 14,2 persen dengan total penjualan 48 juta unit.
- Xiaomi di urutan ketiga menguasai 13 persen pangsa pasar dengan total penjualan 44,4 juta. Permintaan ponsel Xiaomi cukup kuat di jalur online, terutama di pasar Eropa dan Timur Tengah, di mana Xiaomi bekerja sama dengan operator seluler di sana.
- Di posisi keempat ada Vivo dengan 10,5 persen pangsa pasar dan penjualan sebanyak 36 juta.
- Sementara, Oppo di urutan kelima menguasai 33,6 persen pangsa pasar dengan total penjualan sebanyak 33,6 juta unit.
Xiaomi, Vivo, dan Oppo masing-masing mengalami peningkatan pangsa pasar sebesar 1 persen, 2,4 persen, dan 1,7 persen dari tahun ke tahun secara berurutan. Begitu pula dengan Apple yang mengalami peningkatan sebesar 3,1 persen.
Menurut Gartner, Apple mengalami lonjakan permintaan berkat peluncuran iPhone 13 yang menawarkan sejumlah peningkatan dibanding pendahulunya.
Baca juga: Bisa Dibeli di Indonesia, Ini Beda Spesifikasi iPhone 13, 13 Mini, 13 Pro, dan 13 Pro Max
Apalagi, Apple juga mengubah strategi di kanal online dan menggelar program trade in untuk mengakselerasi permintaan iPhone 5G.
Imbas krisis kelangkaan chip
Krisis kelangkaan chipset masih menjadi momok bagi vendor smartphone hingga penghujung tahun 2021. Gartner menyebut merosotnya penjualan smartphone disebabkan oleh krisis kelangkaan chip yang mengganggu produksi ponsel.
Gara-gara kelangkaan ini, direktur riset senior Gartner Anshul Gupta mengatakan penjualan smartphone justru menurun walaupun permintaan konsumen tinggi.
"Karena peluncuran produk tertunda, jadwal pengiriman yang lebih lama, dan persediaan yang tidak mencukupi kanal penjualan," ujar Gupta menerangkan alasannya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs Gartner, Kamis (25/11/2021).
Baca juga: Menyoal Biang Keladi Kelangkaan Chip yang Bikin Pusing Industri Global
Gupta menambahkan, saat ini komponen seperti chip frekuensi radio dan pengelola daya masih langka dan membuat produksi smartphone global tersendat. Hal tersebut kemudian mengganggu keseimbangan antara jumlah penawaran dan permintaan di pasar.
Gartner menyebutkan penjualan smartphone premium sebenarnya merangkak naik pada kuartal III-2021 di tengah-tengah penurunan pasar secara keseluruhan, namun besarnya peningkatan di segmen premium tidak diuraikan.
Terkini Lainnya
- Hasil Foto Kamera 200 MP Samsung Galaxy S25 Ultra, Di-crop Tetap Jernih
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Kreator Konten Edukasi Sulit Ikuti "Trending" di YouTube, Ini Alasannya
- YouTube Siapkan Penghargaan untuk "Lulusan" Akademi Edukreator 2021
- Imbauan Kominfo soal Fitur "Add Yours" Instagram
- Cara Membuat Stiker "Add Yours" di IG Stories untuk Bikin Tantangan Sendiri
- Spesifikasi Lengkap dan Harga Vivo V23e di Indonesia