cpu-data.info

Menyoal Biang Keladi Kelangkaan Chip yang Bikin Pusing Industri Global

Ilustrasi chip.
Lihat Foto

- Stok komponen chip semikonduktor global hingga saat ini masih mengalami kelangkaan. Badai krisis ini tidak hanya berdampak pada industri teknologi, tetapi, juga pada sejumlah industri lain seperti otomotif.

Hal ini kemudian berdampak secara langsung pada pasokan hingga harga di sejumlah industri termasuk smartphone, laptop, mobil listrik, bahkan rumah tangga.

Kelangkaan chip ini diprediksi masih belum akan pulih dalam waktu dekat, bahkan akan semakin parah.

The Wall Street Journal melaporkan, masalah kelangkaan chip global ini diperparah dengan adanya lonjakan kasus Covid-19 di Asia Tenggara, tempat di mana kebanyakan pabrik perakitan chip dan elektronik berada.

Baca juga: Pertumbuhan Pasar Smartphone Global Terhambat Kelangkaan Chip

Waktu pemesanan hingga pengiriman chip semakin lama

Lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah wilayah Asia Tenggara ini agaknya semakin membuat produksi perakitan chip dan elektronik terganggu.

Grafik lead time chip semikonduktor setiap kuartal selama beberapa tahun terakhir.Susquehanna Financial Grafik lead time chip semikonduktor setiap kuartal selama beberapa tahun terakhir.
Hal ini terlihat dari lead time yang memakan waktu lebih lama daripada sebelum-sebelumnya.

Lead time sendiri adalah waktu tunggu atau jeda waktu yang dihitung dari saat pemesanan chip hingga chip dikirimkan ke pelanggan.

Menurut data yang dihimpun firma riset Susquehanna Financial, jeda waktu dari produksi chip hingga pengiriman pada kuartal III-2021, rata-rata menjadi 22 minggu atau 5 bulan lebih.

Padahal, pada periode yang sama tahun 2020 lalu, lead time chip hanya sekitar 13 minggu saja.

Ini artinya, saat ini, produsen perangkat elektronik rata-rata membutuhkan waktu 5 bulan lebih untuk mendapatkan pasokan chip, sebelum akhirnya bisa merakit seluruh komponen perangkat elektroniknya dan menjualnya ke pasaran.

Analis Susquehanna, Christopher Rolland, mengatakan belum pernah melihat lead time selama itu, sejak ia mulai mengumpulkan data pada 2013, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Wall Street Journal, Sabtu (16/10/2021).

Hal yang lebih parah bahkan terjadi pada industri otomotif. Menurut data Susquehanna, komponen semikonduktor yang dibutuhkan di bidang otomotif, kini memiliki rata-rata jeda waktu tunggu selama 32 minggu atau 8 bulan.

Waktu tersebut hampir tiga kali lipat lebih lama dibandingkan dengan jeda waktu dalam kondisi normal. Tak mengherankan bila produsen mobil akhirnya terus memangkas target produksi mobilnya. 

Selain karena lonjakan kasus Covid-19 di Asia Tenggara, kelangkaan chip ini juga terjadi karena produsen chip semikonduktor kekurangan bahan material pembuat chip.

Misalnya, pada material seperti substrat yang digunakan untuk menghubungkan satu komponen chip dengan komponen lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat