Pendiri YouTube Protes Jumlah "Dislike" Disembunyikan
- YouTube akhirnya resmi menyembunyikan jumlah dislike di video. Melalui blog resminya, YouTube mengatakan kebijakan ini diterapkan untuk mengubah kebiasaan menonton YouTube.
Selain itu, kebijakan ini disebut bertujuan untuk menciptakan ruang positif bagi kreator konten untuk berekspresi dan berkreasi. YouTube menyadari bahwa tidak semua orang bakal mendukung kebijakan baru mereka.
"Kami tahu beberapa pengguna mungkin tidak akan setuju dengan kebijakan ini, namun, kami percaya ini langkah yang tepat untuk platform YouTube," kata YouTube.
Namun, kebijakan ini justru diprotes oleh pendiri YouTube sendiri, yakni Jawed Karim.
Seperti diketahui, Karim adalah salah satu orang yang mengembangkan YouTube, bersama rekannya, Chad Hurley dan Steve Chen.
Baca juga: Resmi, YouTube Sembunyikan Jumlah Dislike di Video
Protes Karim atas hilangnya jumlah dislike YouTube disampaikan secara "diam-diam".
Karim menulis protesnya di kolom deksripsi video legendaris berjudul "Me at the Zoo".
Video ini adalah video pertama yang diunggah ke YouTube 16 tahun lalu.
"Ketika setiap YouTuber setuju menghapus dislike adalah ide yang buruk, maka memang demikian. Coba lagi, YouTube," begitu Tulis Karim dalam deskripsi video yang diikuti dengan emoji orang tepuk jidat, yang biasanya mengekspresikan rasa malu atau frustasi.
"Ketika Jawed sendiri bilang kalau menghapus jumlah dislike adalah ide yang buruk, sesuatu tampaknya semakin serius," tulis salah satu komentar.
"Sejujurnya, saya senang Jawed setuju kalau menghapus jumlah dislike adalah hal yang tidak tepat," tulis komentar lain mendukung protes karim.
"Kalau Jawed sendiri berpikir jika menyembunyikan dislike adalah ide buruk, maka diskusi berakhir," timpal komentator lain, dihimpun KompasTekno dari YouTube Fandom, Senin (15/11/2021).
Sebagai informasi, ini bukan pertama kalinya deskripsi video "Me at the Zoo" disunting.
Tahun 2019 lalu, seorang hacker yang mengaku sebagai "kthxbai" mengubah deskripsi dengan pesan yang kira-kira meminta orang lain untuk berlangganan (subscribe) ke kanalnya.
Peretasan itu segera diatasi dan deskripsi kembali diubah ke versi orisinil. Di tahun 2021 ini, deskripsi juga sempat diubah, namun kali ini Karim sendirilah yang menyuntingnya.
Baca juga: Video YouTube Jenis Ini Tak Bisa Lagi Dimonetisasi Mulai Bulan Depan
Terkini Lainnya
- 5 Besar Vendor Smartphone Dunia Akhir 2024 Versi Canalys
- OpenAI Rilis Fitur Tasks untuk ChatGPT, Ini Fungsinya
- Motorola Moto G Power 2025 Meluncur, HP Android Berstandar Militer
- Meluncur Besok, Intip Bocoran Harga dan Spesifikasi Oppo Reno 13 di Indonesia
- Viral Video Pria Transaksi Pakai Apple Watch, Apple Pay Sudah Bisa di Indonesia?
- Earbuds Nothing Ear (open) Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,5 Juta
- Link Download Red Note, Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai
- Minggu, TikTok Dikabarkan Tutup Aplikasi di AS
- Induk Facebook PHK 3.600 Karyawan yang Kurang Kompeten
- Bos Instagram Bocorkan Jenis Konten yang Bakal Sering Dimunculkan di IG Tahun Ini
- Pilih Cloud Storage atau Hard Drive, Mana yang Ideal?
- Apa Itu Red Note? Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS
- Honkai Star Rail 3.0 Meluncur, Ada 7 Update Karakter, Area, dan Mekanisme Game
- 4 Tips Hapus Jejak Digital di Internet dengan Aman
- Pemerintah Berencana Batasi Usia Bermedsos bagi Anak
- Daftar Harga iPad Mini 6 di Indonesia
- Daftar Harga iPad 9 di Indonesia, Termurah Rp 6 Juta
- Kuota Belajar Kemendikbud November Disalurkan, Begini Cara Mengeceknya
- Kode Redeem Free Fire 15 November 2021, Bisa Dapat Skin Gratis
- 4 Fitur Baru WhatsApp di 2021 dan Cara Menggunakannya