Beda Fast Charging dan Quick Charging, Bisakah Merusak Baterai?
- Hampir kebanyakan charger smartphone kelas menengah dan atas (flagship) telah didukung oleh fitur pengisian daya yang cepat.
Hal ini ditandai dengan keterangan fast charging yang tertera pada kotak kemasan ponsel. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin juga pernah mendengar istilah quick charging.
Meski terdengar sama, namun kedua istilah tersebut sebenarnya dua hal yang berbeda. Lantas, apa beda fast charging dan quick charging?
Untuk mengetahui apa beda fast charging dan quick charging, ada baiknya untuk menyimak penjelasan berikut.
Apa arti Fast Charging
Fast charging merupakan fitur pengisian daya baterai secara cepat yang umumnya dihantarkan melalui kabel (wired).
Baca juga: Teknologi Fast Charging Ponsel Bisa Bunuh Powerbank?
Serupa dengan namanya, fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengisi baterai dalam waktu yang cukup singkat.
Fast charging umumnya ditemukan pada charger yang mendukung kabel berjenis USB Type-C. Untuk dapat bisa dikategorikan sebagai fast charging, sebuah charger harus memiliki daya hantar listrik sebesar 15 Watt.
Daya hantar ini diformulasikan dari kombinasi satuan Ampere (A) dan Volt (V). Singkatnya, pengisian daya pada 3 Ampere/5 Volt dapat menghantarkan daya hingga 15 Watt.
Apa arti Quick Charging
Sementara itu, quick charge adalah sebuah trademark yang diberikan perusahaan Qualcomm pada produk smartphone bikinannya.
Trademark ini umumnya disematkan pada produk charger yang kompatibel dengan chipset smartphone yang juga diluncurkan oleh Qualcomm.
Beda fast charging dan quick charging
Secara garis besar, fast charging dan quick charging memiliki fungsi yang serupa, yakni mampu mengisi daya ponsel dengan cepat.
Hanya saja, istilah quick charging hanya dapat digunakan pada perangkat yang memakai chipset produksi Qualcomm.
Sementara istilah fast charging lebih universal, karena bisa dipakai pada smartphone dan charger yang mendukung pengisian daya cepat, tanpa terkecuali.
Baik fitur fast charging dan quick charging dapat berfungsi dengan baik, apabila digunakan pada perangkat yang kompatibel.
Lalu, bagaimana jika smartphone yang kompatibel tidak lagi menggunakan charger dengan fitur fast charging atau quick charging?
Baca juga: Google Larang Vendor Android Modifikasi Quick Charging
Terkini Lainnya
- Cara Bikin Absen lewat Google Form dengan Mudah dan Praktis
- Game Legendaris Flappy Bird Akan Kembali Setelah 10 Tahun Menghilang
- Jenis-jenis Aplikasi yang Harus Dihapus di HP Android biar Memori Tidak Cepat Penuh
- Xiaomi Redmi 14R Meluncur dengan Snapdragon 4 Gen 2, mulai Rp 2 Jutaan
- ZTE Nubia V60 Design Resmi di Indonesia, HP "Boba" Harga Rp 1 Jutaan
- Tablet Infinix Xpad Versi 4G Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Terungkap, Hacker Pembobol Indodax dari Korea Utara
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Meta Dituntut gara-gara Fitur Boomerang di Instagram, Selfie Zuckerberg Jadi Bukti
- Menengok Fitur Videografi di Oppo A95
- WhatsApp Uji Coba Tampilan Baru Menu "Kontak Info", Seperti Apa?
- Apple Jual Kain Lap Mahal untuk iPhone, Samsung Bagikan Gratis
- Cara Mudah Ganti Browser Default di HP Xiaomi