Teknologi "Fast Charging" Ponsel Bisa "Bunuh" Powerbank?
- Oppo resmi memperkenalkan teknologi pengisian daya cepat (fast charging) terbarunya, yang diberi nama"125W flash charge" dan "65W AirVOOC".
125W flash charge merupakan teknologi pengisian daya baterai cepat lewat kabel (wired), sementara 65W AirVOOC adalah pengisian daya secara nirkabel (wireless).
Dengan teknologi tersebut, ponsel dengan baterai 4.000 mAh diklaim bisa diisi dayanya, dari kosong hingga penuh, dalam waktu kurang lebih 20 menit (kabel) dan 30 menit (nirkabel).
Selain Oppo, vendor ponsel lain seperti Vivo dan realme juga mengembangkan teknologi serupa.
Baca juga: Kisah Vivo di Indonesia yang Sempat Dianggap Merek Power Bank
Tren pengisian cepat ini menurut Public Relations Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, kemungkinan bakal memengaruhi kebiasaan menggunakan power bank.
"Semakin cepat pengisian daya, sebenarnya power bank itu tidak dibutuhkan, karena orang mungkin lebih memilih untuk mengisi daya perangkatnya dengan cepat," kata Aryo dalam konferensi pers yang digelar Oppo secara online, Rabu (15/7/2020).
Nah, dengan adanya teknologi fast charging, konsumen pun bisa lebih nyaman menikmati hiburan. Sebab, ketika baterai ponselnya habis, maka perangkat tersebut bisa diisi hanya dalam hitungan menit.
Oppo sendiri sudah memperkenalkan teknologi pengisian daya cepat "VOOC" pada 2014 lalu, lewat smartphone Oppo Find 7. Sampai saat ini, teknologi tersebut terus dikembangkan.
Tujuan di balik pengembangan teknologi pengisian cepat Oppo, dalam hal ini VOOC dan SuperVOOC, menurut Oppo adalah untuk menyesuaikan teknologi dengan zamannya.
Baca juga: Oppo Resmikan Teknologi 125W Fast Charge, Isi Baterai Penuh dalam 20 Menit
Aryo mencontohkan teknologi 5G yang saat ini masih baru. Teknologi tersebut, menurut Aryo, memakan daya baterai ponsel lebih cepat.
"Target yang dicapai SuperVOOC ini adalah kemajuan teknologi, dan yang diincar saat ini sebenarnya adalah teknologi 5G," kata Aryo
Aryo melanjutkan bahwa teknologi 5G sendiri nantinya bakal berkaitan erat dengan online gaming dan konten video, memungkinkan penggunanya menikmati beragam hiburan tersebut dengan koneksi cepat.
Di saat yang sama, tren semacam ini pun bisa berpengaruh terhadap pengalaman pengguna, jika misalnya segala sesuatu yang berhubungan dengan daya menjadi hambatan.
"Online gaming dan video sangat mungkin memakan daya (ponsel), dan itu akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna, ketika mereka merasakan bahwa baterai perangkatnya cepat boros. Apalagi, jika ditambah dengan pengisian baterai yang lama," jelas Aryo.
Terkini Lainnya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Aplikasi ChatGPT Kini Hadir untuk Semua Pengguna Windows, Tak Perlu Bayar
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Oppo Resmikan Teknologi "125W Fast Charge", Isi Baterai Penuh dalam 20 Menit
- Uang Tabungan Kuliah Puluhan Juta Rupiah Habis untuk Main Game FIFA
- HP Rilis 2 PC Gaming Omen 25L di Indonesia, Harga Mulai Rp 19 Juta
- Spesifikasi dan Harga Laptop Gaming HP Omen 15 di Indonesia
- Penjualan iPhone Turun, Apple Malah Bayar Rp 13,8 Triliun ke Samsung?