cpu-data.info

- Firma riset pasar Canalys merilis laporan terbaru 5 besar vendor smartphone global untuk periode kuartal ketiga 2021. Pada periode ini, pengiriman smartphone global secara keseluruhan dilaporkan turun 6 persen.

Meski tak dijelaskan secara spesifik berapa total pengiriman ponsel pada kuartal III-2021, Canalys menyebutkan bahwa penurunan ini disebabkan oleh kelangkaan komponen semikonduktor, termasuk di industri smartphone, dalam beberapa waktu belakangan.

Akibat dilanda kelangkaan komponen, Canalys melaporkan, beberapa vendor ponsel memperlihatkan pertumbuhan pengiriman ponsel yang cenderung stagnan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 lalu (YoY).

Baca juga: 5 Besar Vendor Smartphone di Indonesia Kuartal II-2021

Namun ada sejumlah vendor yang memperlihatkan pertumbuhan positif meski sangat kecil persentasenya. Urutan lima pabrikan smartphone global untuk kuartal-III 2021 menurut Canalys adalah sebagai berikut.

1. Samsung. Pada kuartal III-2021, Samsung berhasil mempertahankan posisinya sebagai vendor ponsel nomor satu dunia, dengan menguasai 23 persen pangsa pasar smartphone global. Angka ini identik dengan periode yang sama tahun lalu.
2. Apple. Pabrikan iPhone yang berada di posisi kedua ini dilaporkan menguasai 15 persen pangsa pasar smartphone global pada kuartal III-2021.
   Secara  YoY, Apple berhasil mencetak pertumbuhan pangsa pasar sebesar 3 persen
   Menurut Canalys, perolehan pangsa pasar Apple didorong oleh permintaan awal yang kuat dari lini terbaru iPhone 13.
3. Xiaomi. Di posisi ketiga, perusahaan yang didirikan oleh Lei Jun ini dilaporkan menguasai 14 persen pangsa pasar smartphone global.
4. Vivo. Di urutan keempat, Vivo berhasil menaikkan pangsa pasar sebesar 1 persen sehingga secara keseluruhan menguasai 10 persen market share.
5. Oppo. Setali tiga uang dengan Vivo, Oppo mencatat kenaikan pangsa pasar 1 persen dengan market share 10 persen.

Canalys 5 besar vendor smartphone global untuk periode kuartal ketiga 2021.

Canalys mengungkapkan bahwa kelangkaan komponen semikonduktor global memberikan tekanan kepada industri smartphone. Kelangkaan diprediksi masih akan berlanjut hingga 2022 mendatang.

Para pemain di industri smartphone pun terpaksa beradaptasi. Misalnya, produsen chip yang menjadi "otak" smartphone menaikkan harga komponennya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Canalys Newsroom, Senin (18/10/2021).

Baca juga: Xiaomi Umumkan Kenaikan Harga Smartphone di Indonesia, Ini Daftarnya

Menurut Canalys, harga chip yang naik, ditambah dengan tingginya biaya pengiriman global di tengah kelangkaan komponen ini, pada akhirnya membuat vendor ponsel menaikkan harga jual ponsel mereka. 

Contohnyaseperti yang dilakukan Xiaomi Indonesia belum lama ini. Xiaomi memutuskan untuk menaikkan harga jual delapan model ponselnya di Tanah Air sebesar Rp 100.000 akibat krisis chip.

Di samping itu, menurut Canalys, kelangkaan komponen juga membuat ketersediaan pasorkan smartphone global menjadi terbatas dan kemungkinan akan berpengaruh pada berbagai macam promosi dan diskon, terutama di musim liburan nanti.