China Larang Anak di Bawah 16 Tahun Bikin Konten Live Streaming
- China kembali membuat peraturan untuk membatasi kegiatan online anak muda. Awal pekan ini, pemerintah Negeri Tirai Bambu tersebut menerbitkan pedoman nasional tentang perkembangan anak.
Di dalamnya sebutkan bahwa operator penyedia layanan online, termasuk game online, streaming, hingga media sosial harus membatasi waktu dan uang yang dihabiskan anak di bawah umur ketika sedang melakukan kegiatan secara online.
Operator juga tidak dibolehkan menerima pendaftaran remaja di bawah 16 tahun sebagai live streamer. Dengan kata lain, anak yang termasuk dalam kelompok usia tersebut dilarang melakukan siaran langsung via internet atau live streaming.
Baca juga: Remaja di China Hanya Boleh Main TikTok 40 Menit Sehari
Demi dapat mewujudkan kebijakan ini, pemerintah China mengatakan bakal menerapkan sistem ID elektronik terpadu yang dapat memantau kegiatan anak-anak melalui akun online.
Dengan sistem baru tersebut, pemerintah China mengklaim dapat meninjau konten dalam game online, membatasi waktu bermain, serta melindungi hak privasi yang mencakup informasi pribadi anak-anak.
Sebelumnya, pemerintah China telah menerbitkan sejumlah aturan untuk membatasi kegiatan online anak-anak.
Pada Agustus lalu misalnya, remaja di bawah umur 18 tahun hanya diperbolehkan untuk bermain game selama satu jam, yakni pada pukul 8 hingga 9 malam, khusus pada hari Jumat, Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional.
Dampak yang besar langsung dirasakan pada pelaku industri game. Dalam 24 jam setelah kebijakan tersebut diterapkan, Tencent dan NetEase dilaporkan mengalami kerugian hingga lebih dari 60 miliar dollar AS (sekitar Rp 855 miliar).
Baca juga: China Perketat Aturan Main Game Online, 1 Jam Sehari di Akhir Pekan
Sebagainana dihimpun KompasTekno dari Techspot, Rabu (29/9/2021), meski mengalami kerugian yang tidak sedikit, pihak Tencent dan sejumlah perusahaan lain berjanji akan berusaha tunduk dalam peraturan yang diterapkan pemerintah China.
"Kami menghargai panduan dan instruksi dari regulator terkait dan akan bekerja keras untuk sepenuhnya mematuhi semua aturan yang berkaitan dengan kecanduan game remaja," kata Tencent dalam sebuah pernyataan.
Terkini Lainnya
- Kemenperin Puji Samsung Patuhi TKDN, Sindir Apple?
- 5 Merek HP Terlaris di Dunia 2024 Versi Counterpoint
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Bocoran Tampang Samsung Galaxy S22, S22 Plus, dan S22 Ultra
- Kesan Pertama Menjajal Xiaomi Pad 5, Tablet Android Mirip iPad Pro
- Unboxing dan Kesan Pertama Menggenggam Samsung Galaxy A52s 5G
- Ponsel Tipis Xiaomi Civi Resmi Meluncur
- Cara Membuat Link Undangan Google Meet di HP Android dan iPhone