China Perketat Aturan Main Game Online, 1 Jam Sehari di Akhir Pekan

- Pemerintah China menaruh perhatian besar terhadap anak-anak dan remaja yang kecanduan game online. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah dampak kecanduan game yang diklasifikasikan Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebagai salah satu kondisi kesehatan mental.
Termasuk salah satu upayanya adalah dengan menekan perusahaan game online besar, seperti Tencent dan NetEase. Sesuai aturan baru yang digulirkan pemerintah, perusahaan gaming harus membatasi durasi bermain game bagi pengguna anak-anak dan remaja.
Anak-anak di bawah usia 18 tahun di China kini hanya boleh bermain game selama satu jam, mulai pukul 20.00-21.00 saja. Bermain game juga hanya boleh dilakukan setiap akhir pekan, yakni hari Jumat, Sabtu, dan Minggu serta hari libur nasional.
Baca juga: Di China, Main Game Online Wajib Pakai Nama Asli
Durasi ini lebih singkat dibanding aturan sebelumnya yang ditetapkan pada 2019 lalu, di mana anak-anak dan remaja dibatasi bermain game online selama 1,5 jam setiap harinya.
Untuk memastikan aturan berjalan dengan baik, perusahaan gaming diminta untuk membatasi game play di luar jam tersebut. Pengguna juga diharuskan memiliki nama asli untuk proses verifikasi.
Dihimpun dari Bloomberg, semua game online juga harus ditautkan ke sistem anti-kecanduan yang telah disiapkan negara.
Selain itu, regulator juga akan bekerja sama dengan pihak sekolah dan orangtua untuk melawan kecanduan game di kalangan remaja China, sebagaimana KompasTekno rangkum dari The Verge, Selasa (31/8/2021).
Baca juga: Apa itu NFT Gaming, Main Game yang Dibayar Uang Kripto
Sebelumnya, Tencent juga memiliki strategi sendiri untuk menangkal kecanduan game. Perusahaan teknologi raksasa itu menggunakan teknologi pemindai wajah atau face recognition.
Mereka juga memberlakukan operasi "Midnight Patrol" yang akan memantau pemain-pemain yang memainkan game sampai larut malam, antara pukul 22.00-08.00.
Ketika mereka memainkan seluruh game besutan Tencent di periode tersebut dalam durasi yang cukup lama, maka Tencent bakal mewajibkan pengguna untuk memindai wajah mereka.
Tencent dan perusahaan gaming lain mengklaim bahwa anak-anak hanya menyumbang sebagian kecil dari bisnis mereka.Porsinya semakin kecil setelah pembatasan.
Baca juga: Korea Selatan Cabut Larangan Anak Main Game Tengah Malam
Tencent mengatakan pendapatan dari pengguna anak di bawah umur menghasilkan kurang dari 3 persen dari total pendapatan kotor game di China.
Terkini Lainnya
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- HP Lipat Oppo Find N5 Segera Rilis di Indonesia, Kapan?
- Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy M32 6/128 GB di Indonesia
- Cara Menggunakan Picture-in-Picture YouTube di Laptop, Android, dan iOS
- Touchpad Laptop Windows Bisa Berfungsi Seperti Macbook, Begini Caranya
- Cara Menonaktifkan Sementara WhatsApp Tanpa Uninstall
- Cara Melihat dan Scan QR Code Akun TikTok