Merger Indosat-Tri Lahirkan Operator Seluler Terbesar Kedua Indonesia?
- PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) resmi mengumumkan konsolidasi (merger) perusahaan, dengan nilai transaksi 6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 85,5 triliun (kurs Rp 14.200).
Merger tersebut melahirkan entitas baru bernama Indosat Ooredoo Hutchison, yang prosesnya ditargetkan rampung pada akhir 2021.
Indosat Ooredoo Hutchison pun kemudian digadang-gadang menjadi operator seluler terbesar kedua di Indonesia, di belakang Telkomsel. Seperti apa aset-aset kedua perusahaan jika digabungkan?
Baca juga: Nasib Karyawan Indosat dan Tri Pasca-merger
Indosat Ooredoo Hutchison diperkirakan akan meraup pendapatan tahunan (revenue) hingga 3 miliar dollar AS (sekitar Rp 42,7 triliun).
EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortasi) gabungan diperkirakan mencapai sekitar 1,3 miliar dollar AS (sekitar Rp 18,5 triliun).
Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi ITB, Muhammad Ridwan Effendi mengatakan, perusahaan gabungan dari Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia akan menghasilkan jumlah pelanggan yang lebih banyak dibanding jumlah pelanggan XL Axiata.
Vikram memperkirakan entitas gabungan akan mengumpulkan 100 juta lebih pelanggan. Jumlah itu hampir dua kali lipat dari total jumlah pengguna XL Axiata yang diklaim mencapai 56,77 juta pengguna pada laporan keuangan kuartal II-2021 periode April-Juni.
Sementara dari sisi infrastruktur, entitas baru akan diperkirakan memiliki 97.863 BTS dan akan menggunakan total spektrum 145 MHz.
Baca juga: Bagaimana Frekuensi Indosat dan Tri Setelah Merger?
Sebelum merger, Indosat Ooredoo memililiki total spektrum sebesar 95 MHz, sementara Tri Indonesia memiliki total 50 MHz. Setelah merger, spektrum 1.800 MHz entitas gabungan menjadi berlimpah.
Indosat Ooredoo sendiri memiliki spektrum 40 MHz di frekuensi 1.800 Mhz, sedangkan Tri Indonesia memiliki 20 Mhz di frekuensi yang sama.
Namun ada kemungkinan Indosat Ooredoo Hutchison akan mengembalikan sebagian blok di frekuensi 1.800 MHz.
"Gabungan pita 1.800 dari Tri dan indosat menjadi sangat dominan dibanding operator lain, hampir dua kali lipat dari Tellkomsel dan XL Axiata," jelas Ridwan.
Sulit saingi Telkomsel
Sementara menurut pengamat telekomunikasi Moch S. Hendrowijono, meskipun digadang menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia, Indosat Ooredoo Hutchison disebut tetap akan sulit menyaingi dominasi Telkomsel.
Sebab, prediksi pendapatan tahunan dan jumlah pelanggan Indosat Ooredoo Hutchison masih tertinggal jauh dari yang sudah dimiliki Telkomsel saat ini.
Baca juga: Telkomsel Catat Kenaikan Pendapatan dan Trafik Data
Pada laporan keuangan kuartal II-2021, Telkomsel mencatatkan jumlah pelanggan sebesar 169,2 juta pelanggan.
Sementara pada tahun 2020 lalu, total pendapatan tahunan Telkomsel sudah menembus angka Rp 87,1 triliun, atau dua kali lipat dari prediksi pendapatan tahunan Indosat Ooredoo Hutchison.
Hendro mengatakan, setelah merger jumlah pelanggan berpeluang menyusut. Melihat dari pengalaman akuisisi Axiata oleh XL beberapa tahun lalu, banyak pelanggan yang pindah ke operator lain, karena merasa tidak mendapatkan layanan yang sama seperti ketika belum diakuisisi.
"Saya perkirakan ketika mereka merger angka pelanggan tidak otomatis 102 juta, tetapi jauh di bawah 100 juta, hanya sekitar 76-80 juta saja. Ini akibat banyak ex-pelanggan Tri "direbut" oleh operator lain," jelas Hendro.
Terkini Lainnya
- Oppo Hadirkan AI Gemini dan "Circle-to-Search" di ColorOS 15
- Cara Mengembalikan Akun Facebook yang Hilang dengan Mudah dan Praktis
- iPhone 16 Masih Dilarang, Apple Janji Tambah Investasi 10 Kali Lipat
- Sleep atau Shutdown Laptop, Mana yang Lebih Baik Digunakan Pengguna?
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Microsoft Umumkan Windows 365 Link, PC Kecil Berbasis Cloud Mirip Mac Mini
- Samsung Galaxy A16 5G Rilis di Indonesia, HP "Panjang Umur" Harga Rp 3 Jutaan
- Siasat Apple buat Jualan iPhone 16 di Indonesia, dari Minta Audiensi hingga Nego Investasi
- Ada Lubang Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Download iOS 18.1.1
- Rumor Samsung Galaxy S25 Versi Tipis Menyeruak
- Oppo Reno 13 Belum Dirilis, tapi Sudah Siap Masuk Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- Robot Manusia Ikut Lari "Half Marathon", Finish dengan Sekali Isi Baterai
- Tanda iPhone 16 Dijual Resmi di Indonesia Menguat, Ini Janji Apple
- HP Gaming Asus ROG Phone 9 dan ROG Phone 9 Pro Dirilis, Ini Harganya
- Spesifikasi dan Harga Xiaomi Redmi 10 di Indonesia
- Merger Indosat-Tri: Paket dan Layanan Tidak Berubah
- Tablet Xiaomi Pad 5 Pro Tak Dijual di Indonesia, Ini Alasannya
- Resmi, Tablet Xiaomi Pad 5 Dijual Rp 5 Juta di Indonesia
- Xiaomi Redmi 10 Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya