Pasca Merger dengan Indosat, Apakah Paket dan Layanan Tri Akan Berubah?
- Ooredoo Group dan CK Hutchison Holdings Limited telah mencapai kesepakan untuk melakukan merger antara PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I/ Tri).
Aksi korporasi itu melahirkan entitas bisnis baru bernama Indosat Ooredoo Hutchison. Merger ini menimbulkan pertanyan bagi sebagian pelanggan kedua operator seluler, apakah produk dan layanan akan berbeda setelah merger?
Menjawab pertanyaan tersebut, Tri, M. Danny Buldansyah selaku Deputy Presiden Direktur Tri Indonesia mengatakan bahwa pelanggan Tri Indonesia akan tetap bisa mendapatkan seluruh produk dan layanan Tri yang sama seperti sebelumnya.
Baca juga: Pesan dan Harapan Pelanggan Tri Setelah Merger dengan Indosat
"(Paket dan layanan) tidak ada yang berubah sama sekali. Semua sama seperti saat ini," kata Danny melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Jumat (17/9/2021).
Danny menambahkan, tidak ada perubahan biaya di produk dan layanan Tri Indonesia, baik sebelum maupun setelah merger.
"Setelah merger resmi, yaitu setelah semua persetujuan diperoleh termasuk dari regulator, akan dilakukan assessment secara menyeluruh. Yang pasti semua produk dan service (layanan) yang ada akan tetap berlaku," imbuh Danny.
Proses merger Tri dan Indosat diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2021. Penyelesaian transaksi akan bergantung pada persetujuan pemegang saham Ooredoo Group, CK Hutchison, dan Indosat Ooredoo, persetujuan regulator, serta berbagai syarat dan ketentuan.
Merger dinilai menguntungkan buat pelanggan Tri
Berbicara soal pelanggan, menurut pengamat telekomunikasi Moch S. Hendrowijono, merger Indosat Ooredo dan Tri Indonesia akan menguntungkan dari sisi keterjangkauan, terutama bagi pelanggan Tri.
Artinya, wilayah yang selama ini belum terjangkau oleh Tri bakal bisa tercakup oleh Indosat Ooredoo.
"Di mana ada Tri pasti sudah ada Indosat, di mana ada Indosat belum tentu Tri atau Smartfren ada," kata Hendro.
Baca juga: Untung-Rugi Merger Indosat-Tri bagi Pelanggan
Akan tetapi, penyusutan pelanggan berpeluang terjadi pasca merger. Sebab, pelanggan bisa tidak merasakan hal yang sama ketika menggunakan layanan atau produk operator seluler, sebelum dan sesudah merger.
"Kebiasaan-kebiasaan yang sudah mereka lakukan tidak akan sama dengan ketika masuk ke operator baru," jelas Hendro.
Nilai transaksi Rp 85 triliun
Nilai transaksi yang disepakati untuk merger Indosat Ooredo dan Tri mencapai 6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 85,5 triliun (kurs Rp 14.200).
Indosat Ooredoo Hutchison selaku perusahaan hasil gabungannya diklaim akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia, dengan perkiraan pendapatan tahunan hingga 3 miliar dollar AS (sekitar Rp 42,7 triliun).
Setelah merger diumumkan, susunan direksi dan komisaris untuk Indosat Ooredoo Hutchison akan dibentuk. Vikram Sinha yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur dan Kepala Komisioner Indosat Ooredoo, dinominasikan sebagai CEO Indosat Ooredoo Hutchison.
Baca juga: Ini Calon Direksi dan Komisaris Perusahaan Gabungan Indosat dan Tri
Sedangkan Nicky Lee yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Keuangan CK Hutchison Holdings, dicalonkan sebagai CFO Indosat Ooredoo Hutchison.
Untuk sementara, Ahmad Al-Neama dari Indosat masih akan menjabat sebagai President Director and CEO Indosat Ooredoo. Begitu pula CEO Tri Indonesia, Cliff Woo, yang masih bertugas hingga proses merger selesai.
Jika disetujui, Ahmad Al-Neama dan Cliff Woo nantinya akan duduk di Dewan Komisaris Indosat Ooredoo Hutchison.
Terkini Lainnya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- Untung-Rugi Merger Indosat-Tri bagi Pelanggan
- Pesan dan Harapan Pelanggan Tri Setelah Merger dengan Indosat
- Astra Group Luncurkan Dompet Digital AstraPay
- Ini Skema Porsi Saham Indosat dan Tri Setelah Merger
- Terungkap, Ini Kapasitas RAM iPhone 13 dan iPhone 13 Pro