WFO Bikin Harga Saham Zoom Terpuruk

- Lantaran banyak menjadi andalan untuk melakukan rapat virtual, sekolah online, hingga kumpul-kumpul dengan teman, popularitas Zoom meroket salam pandemi Covid-19.
Namun, belakangan pamor platform telekonferensi ini mulai memudar seiring dengan mulai kembalinya para pekerja ke kantor alias work from office (WFO). Pergerakan harga sahamnya pun belakangan cenderung menurun.
Menurut data Yahoo Finance, saham platform video conferencing ini anjlok 17 persen ke harga 289,5 dollar AS per lembar dalam sesi perdagangan Selasa (31/8/2021). Padahal sehari sebelumnya, saham Zoom (kode: ZM) masih diperdagangkan diharga 347,5 dollar AS.
Baca juga: Riset: Mematikan Video Saat Zoom dan Google Meet Bisa Kurangi Kelelahan
Bila dilihat dari pergerakan harga saham sejak IPO pada April 2019, rekor harga saham paling tinggi yang pernah dicatatkan Zoom memang terjadi setelah adanya pandemi, tepatnya pada 19 Oktober 2020.
Ketika itu harga saham Zoom mencapai 568 dollar AS per lembar. Ini membuat valuasi Zoom mencapai 175 miliar dollar AS. Sejak saat itu pula harga saham Zoom perlahan mulai turun.
Selama bulan Agustus ini, saham Zoom rata-rata diperdagangkan di rentang harga 378-347 dollar AS, hingga menyentuh harga 289,5 dollar AS pada akhir Agustus lalu.

Dalam earnings call dengan analis, CFO Zoom Kelly Steckelberg mengakui bahwa Zoom memang menghadapi tantangan baru dengan kembalinya para pengguna ke kehidupan sosial masing-masing di luar rumah.
"Saya pikir sekarang kebanyakan dari kita mungkin lebih banyak bersosialisasi secara tatap muka, dan lebih sedikut melakukan hal-hal seperti Zoom Happy Hours," ujarnya, dihimpun KompasTekno dari Yahoo Finance, Jumat (3/9/2021).
Baca juga: Apa Itu Breakout Room di Zoom dan Cara Membuatnya
Menurut analis harga saham yang anjlok ini termasuk lebih cepat dari yang diprediksi. Rencana masa depan bisnis Zoom ketika orang-orang sudah mulai kembali bekerja ke kantor lagi pun dipertanyakan.
Salah satu langkah yang diambil oleh Zoom untuk mencari sumber pemasukan baru adalah akuisis perusahaan Five9 senilai 14,7 miliar dollar AS pada Juli lalu. Five9 adalah penyedia perangkat lunak kontak center berbasis komputasi awan (cloud).
Chief Executive Officer Zoom Eric Yuan menyebut Five9 merupakan akuisisi yang pas untuk melengkapi Zoom Phone, bisnis perusahaan yang menggantikan layanan telepon perusahaan tradisional dengan penawaran modern berbasis cloud.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Jadwal MPL ID Season 8 Akhir Pekan Ini, Ajang Unjuk Gigi Aura Fire
- Harga GPU Dilaporkan Naik Lagi, Kelangkaan Masih Terus Berlanjut
- Remaja Ketahuan Habiskan Rp 195 Juta untuk Game PUBG, Polisi Turun Tangan
- Kebocoran Data Terjadi Lagi, Sampai Mana RUU Perlindungan Data Pribadi?
- MediaTek Kembali Ungguli Qualcomm di Pasar Chip Dunia