Twitter Ungkap Jumlah Permintaan Hapus Kicauan di Indonesia

- Twitter beberapa waktu lalu merilis laporan transparansi. Dalam laporan tersebut terdapat informasi tentang jumlah permintaan untuk menghapus kicauan, termasuk dari pemerintah.
Dalam laporan tersebut, Twitter menerima sebanyak 1.396 permintaan penghapusan di Indonesia sepanjang 2020.
Permintaan tersebut mencakup permintaan dari pengadilan dan permintaan formal lain untuk menghapus konten, baik dari lembaga pemerintah maupun perwakilan hukum dari individu tertentu.
Rinciannya, hanya ada 1 permintaan pengadilan dan 1.395 permintaan lainnya. Jumlah tersebut kurang dari 1 persen dari total permintaan hukum secara global. Namun, Twitter hanya mengabulkan 7 persen permintaan.
Baca juga: Twitter Kebanjiran Permintaan untuk Hapus Twit Jurnalis dan Media
Dalam laporan yang sama, Indonesia tercatat pernah mendapat 102 permintaan informasi. Permintaan informasi biasanya diajukan oleh pemerintah yang mencakup permintaan rutin dan permintaan darurat.
Permintaan rutin merupakan permintaan hukum yang diajukan pemerintah atau penegak hukum, misalnya terkait dengan pengadilan.
Sementara permintaan darurat adalah informasi yang diminta oleh penegak hukum untuk keperluan validasi apabila ada anacaman kematian atau cedera fisik serius terhadap seseorang.
Informasi ini diberikan jika memang ada, untuk mencegah atau memitigasi ancaman. Di Indonesia, Twitter mendapat 12 permintaan informasi rutin dan 80 permintaan darurat, serta 10 permintaan informasi kombinasi.

Baca juga: Twitter Umumkan Penutupan Fleet
Permintaan ini yang terdiri dari 13 peemintaan rutin, 86 permintaan darurat, dan 10 permintaan kombinasi, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari halaman resmi Twitter, Senin (19/7/2021).
Dari sekian banyak permintaan, Twitter hanya memenuhi 19 permintaan darurat dan 40 persen permintaan kombinasi.
Apabila dilihat secara global, Twitter memenuhi permintaan untuk menghapus konten paling banyak di India dengan 128 permintaan.
Disusul Turki dengan memenuhi 108 permintaan, Pakistan 52 permintaan, dan Rusia 28 permintaan.
Terkini Lainnya
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Menutup Aplikasi Latar Belakang Bisa Hemat Baterai HP, Benarkah Demikian?
- Membandingkan Steam Deck Vs Nintendo Switch, Mirip tapi Beda
- Kicauan Suara di Twitter Kini Tampilkan Caption Otomatis
- Spesifikasi dan Harga Steam Deck, Konsol Handheld untuk Main Game PC
- Riset: Bitcoin dkk Sudah Sulit Didapat Sebelum Diblokir China
- Dari "Handheld", Konsol Game Steam Deck Bisa Disulap Jadi PC Windows